3 Opsi di Lini Depan Timnas Indonesia vs Myanmar
FOOTBALL265.COM - Timnas sepak bola Indonesia akan menghadapi Myanmar dalam laga uji coba. Berikut 3 opsi di lini depan yang bisa digunakan Timnas sepak bola Indonesia vs Myanmar.
Timnas sepak bola Indonesia Senior akan menghadapi Myanmar dalam laga uji coba, Rabu (10/10/18). Laga uji coba ini merupakan persiapan menghadapi turnamen sepak bola antar negara Asia Tenggara, Piala AFF 2018.
Selain sebagai persiapan jelang Piala AFF 2018, laga Indonesia vs Myanmar juga merupakan laga bertajuk FIFA Match Day. Itu artinya, hasil yang diraih oleh Timnas Indonesia vs Myanmar nantinya akan mempengaruhi perolehan poin dalam ranking FIFA.
Dan untuk laga Indonesia vs Myanmar, Bima Sakti telah memanggil 22 pemain untuk bergabung dengan skuatnya. Dari 22 nama tersebut, ada nama Ezteban Vizcarra.
Hadirnya Ezteban Vizcarra menambah opsi untuk lini depan Timnas Indonesia. Apalagi, Bima Sakti hanya memanggil dua striker murni, yaitu Alberto Goncalves dan Dedik Setiawan.
Selain Beto, Dedik, dan Vizcarra ada nama-nama lain di lini depan seperti Irfan Jaya, dan Stefano Lilipaly. Ada juga nama langganan di sektor penyerangan seperti Septian David Maulana dan Febri Hariyadi.
Dengan banyaknya pemain yang berkarakter menyerang di tubuh Timnas Indonesia, INDOSPORT mencoba menyajikan 3 opsi yang bisa digunakan di lini depan saat Indonesia vs Myanmar.
1. Tanpa Striker Murni
Saat masih dilatih oleh Luis Milla, Timnas Indonesia Senior maupun U-23 beberapa kali tampil tanpa striker murni di lini depan, atau menggunakan taktik false nine.
Meski kini Luis Milla tak akan mendampingi Timnas, Bima Sakti yang akan menjadi nakhoda juga bisa menggunakan strategi false nine.
Bima Sakti juga masih berkomunikasi dengan Luis Milla perihal materi pemain dan gaya permainan. Oleh sebab itu, skema dan formasi Timnas Indonesia tak akan jauh berbeda dengan yang dipakai oleh Luis Milla.
Dengan formasi 4-2-3-1 yang biasa digunakan oleh Timnas Senior maupun U-23, maka nama Stefano Lilipaly patut dikedepankan saat menggunakan strategi false nine.
Lilipaly bisa disokong oleh Febri Hariyadi, Septian David Maulana, dan Irfan Jaya yang berdiri di belakangnya.
Strategi false nine ini akan membuat lini pertahanan Myanmar tak bisa terpaku pada satu pemain saja, karena para pemain di lini depan bisa saling bertukar posisi sesuai keadaan di lapangan.
Selain Lilipaly, pemain naturalisasi lain yang belum melakukan debutnya untuk Timnas Indonesia, Ezteban Vizcarra juga bisa dipasang sebagai false nine.
Dengan kecepatan yang dimilikinya, akan menjadi senjata Vizcarra untuk mendobrak lini belakang Myanmar.
2. Dengan Satu Striker Murni
Bima Sakti memanggil dua striker murni jelang laga uji coba vs Myanmar dan Hong Kong. Dua striker itu adalah penyerang Sriwijaya FC, Alberto 'Beto' goncalves, dan striker Arema FC, Dedik Setiawan.
Dengan minimnya stok striker murni, maka memainkan satu striker sejak awal dan menyimpan striker lain di bangku cadangan adalah pilihan yang bijak. Hal itu untuk mengantisipasi jika striker ujung tombak cedera atau tak bermain sesuai harapan.
Dan dengan formasi 4-2-3-1 maka kemungkinan besar Beto akan diturunkan sejak awal. Jika Beto turun sejak awal, Vizcarra juga bisa diturunkan sejak awal dan mengisi posisi sayap kiri.
Kombinasi keduanya di Sriwijaya FC akan memudahkan mereka saat berseragam Timnas Indonesia. Keduanya sudah saling tahu pola permainan apa yang diinginkan oleh rekannya.
Dan jika kombinasi Beto dan Vizcarra masih belum ampuh, masih ada Febri Hariyadi untuk menggantikan Vizcarra, dan ada Dedik Setiawan untuk menggantikan Beto.
3. Dengan Dua Striker Murni
Menduetkan Dedik Setiawan dan Beto Goncalves di lini depan, juga bisa menjadi opsi Timnas Indonesia saat melawan Myanmar. Dengan dua striker di depan, Timnas Indonesia bisa semakin menekan ke kotak penalti.
Keduanya juga bisa bergantian untuk menjadi target man dan pemantul. Bola muntah dari tendangan pemain lain juga bisa langsung dimanfaatkan keduanya untuk menjadi gol tanpa harus menunggu pemain dari lini tengah.
Namun, jika menurunkan dua striker sekaligus, Bima Sakti harus merubah formasi yang digunakan. 4-4-2 atau 4-1-3-2 seperti formasi Barito Putera bisa menjadi pilihan.
Dan jika kedua striker ini sama-sama tak mampu menghasilkan gol, kembali memainkan false nine bisa dilakukan di waktu tersisa.
Ikuti terus berita soal Timnas Indonesia dan Sepak Bola Indonesia lainnya hanya di FOOTBALL265.COM