3 Cara Timnas Indonesia U-19 Kandaskan Jepang di 8 Besar Piala Asia U-19 2018
FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Jepang di perempatfinal Piala Asia U-19.Berikut 3 cara yang bisa dilakukan Timnas U-19 untuk kandaskan Jepang.
Timnas Indonesia U-19 baru saja meraih kemenangan penting di laga terakhir Grup A Piala Asia U-19 2018. Pada laga terakhir vs UEA, Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri berhasil menang dengan skor 1-0.
Gol tunggal Witan Sulaeman membuat tuan rumah Indonesia mengandaskan Uni Emirate Arab. Kemenangan itu juga membawa Timnas Indonesia U-19 lolos ke babak perempatfinal Piala Asia U-19 2018 dengan status runner up Grup A.
Namun tak ada waktu bersantai bagi Egy Maulana Vikri dkk. Pasalnya, Timnas Indonesia U-19 sudah ditunggu Jepang U-19 di babak perempatfinal.
Jepang jelas bukan lawan yang mudah, Timnas Indonesia U-19 pernah dibantai dengan skor 1-4 pada pertandingan uji coba 25 Maret 2018 lalu di Stadion Gelora Bung Karno.
Untuk itu, Timnas Indonesia U-19 harus waspada. INDOSPORT merangkum tiga cara yang bisa dilakukan Timnas Indonesia U-19 untuk mengandaskan Jepang di perempatfinal.
1. Gunakan Formasi Bertahan dan Andalkan Serangan Balik
Sejauh ini, Timnas Indonesia U-19 selalu memainkan formasi menyerang 4-3-3 atau 4-2-3-1 dengan mengandalkan winger serta satu striker tunggal.
Dan untuk melawan Jepang, formasi ini kemungkinan tak akan berubah. Bedanya adalah, Timnas Indonesia harus memperkuat pertahanan dan sesekali mengandalkan serangan balik.
Menaruh Egy Maulana atau Todd Rivaldo Ferre sebagai false nine bisa jadi opsi untuk melancarkan serangan balik karena kedua pemain ini punya kecepatan dan drible yang mumpuni.
2. Matikan Pergerakan Takefusa Kubo
Takefusa Kubo merupakan andalan di lini depan Jepang U-19. Pemain yang pernah mendalami ilmu sepak bola bersama Barcelona dan dijuluki 'Messi dari Jepang'.
Takefusa Kubo juga sudah mencetak satu gol di Piala Asia U-19 2018 ke gawang Korea Utara. Dan mematikan pergerakan Kubo, bisa memperbesar peluang Timnas Indonesia U-19 untuk mengandaskan Jepang.
Selain Kubo, ada dua pemain lain yang harus dimatikan oleh Rachmat Irianto dkk, yaiut Taisei Miyashiro, dan Koki Saito. Taisei Miyashiro sudah mencetak tiga gol di Piala Asia U-19 ini, dan Koki Saito sudah mencetak dua gol.
Jangan sampai kesalahan yang dilakukan Timnas U-16 kala menghadapi Australia di Piala Asia U-16 lalu terulang. Saat itu, Komang Teguh dkk tak menutup ruang dan mematikan pergerakan Noah Botic, yang saat itu sudah mencetak tiga gol.
Akhirnya, Noah Botic sukses mencetak gol keempatnya di Piala Asia U-16 2018 ke gawang Indonesia. Gol Botic kala itu juga membawa Australia unggul 3-1 sebelum diperkecil menjadi 3-2 oleh Rendy Juliansyah.
3. Full Bertahan dan 'Parkir Bus'
Strategi bertahan total atau 'parkir bus' sudah umum dilakukan di sepak bola. Bahkan klub sekelas Chelsea pun bisa lolos ke final Liga Champions 2011/12 dengan melakukan parkir bus dan menahan imbang Barcelona 2-2.
Yang perlu dilakukan oleh Timnas U-19 adalah bertahan penuh dan menghalau semua serangan yang dilakukan Jepang. Dengan begitu Timnas bisa memaksakan pertandingan hingga adu penalti.
Saat adu penalti, para pemain Jepang jelas akan menerima tekanan besar karena disaksikan puluhan ribu suporter Indonesia yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Ikuti Terus Berita Seputar Piala Asia U-19 dan Sepak Bola Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM