3 Negara yang Keluhkan Kualitas Rumput Stadion GBK Usai Renovasi
FOOTBALL265.COM - Beberapa negara pernah mengeluh terkait kualitas rumput stadion sepak bola Gelora Bung Karno.
Timnas Indonesia akan kembali melanjutkan perjuangannya di Piala AFF 2018, melawan Timor Leste pada Selasa (13/11/18) malam WIB.
Anak asuh Bima Sakti berambisi meraih kemenangan, guna menjaga asa lolos ke babak semifinal, setelah sebelumnya takluk dari Singapur di laga perdana dengan skor 1-0.
Namun belum juga bertanding, sebuah kritikan pedas dilontarkan pelatih Timor Leste, Norio Tsukitate jelang laga tersebut. Pria asal Jepang itu mengkritik kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai venue pertandingan nanti.
"Kondisi rumput sangat buruk. Ada beberapa bagian di pinggir yang berlubang," keluhnya usai jalani sesi latihan, pada Senin (12/11/18).
"Kondisi rumput di sini berbeda saat kita bermain di Thailand (Rajamangala Stadium) sangat bagus. Kita juga dapat tempat latihan yang bagus," tambahnya.
Buruknya kualitas rumput Stadion GBK tak lepas dari adanya konser musik Guns N'Roses beberapa waktu lalu, yang membuat rumput harus ditutup rapat menggunakan armor deck untuk keperluan panggung dan penonton.
Sayangnya setelah dibongkar usai konser, rumput tetap terlihat rusak di beberapa titik karena mengalami stres meski tak terlalu parah.
Padahal stadion termegah di Indonesia tersebut sudah menggunakan rumput berstandar internasional, yakni jenis Zeon Zoysia usai alami renovasi pada tahun 2016 lalu untuk Asian Games 2018.
Zeon Zoysia bahkan diklaim sebagai jenis rumput terbaik di dunia. Lebih baik dari jenis rumput yang sebelumnya dipakai yakni Zoysia Matrella Lynn Merr.
Ini bukanlah kali pertama kualitas rumput Stadion GBK mendapat kritikan. Tercatat sudah ada tiga negara yang mengeluhkan hal serupa sejak Stadion GBK direnovasi. Berikut INDOSPORT merangkumnya:
1. Qatar
Setelah digunakan untuk ajang Asia Games 2018 dan Asian Para Games 2018, Stadion Utama Gelora Bung Karno akhirnya bisa digunakan, untuk ajang sepak bola.
Adapun turnamen sepak bola perdana yang digelar di Stadion GBK adalah Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu. Namun sayang, stadion termegah yang sudah dibagusi itu masih menyimpan kekurangan yakni dari sektor rumput.
Meski sudah menggunakan rumput terbaik di dunia, hal tersebut rupanya tak membuat sebuah kritikan menghindar. Di laga perdana Piala Asia U-19 antara Qatar vs Uni Emirate Arab, pelatih Qatar, Bruno Pinheir mengeluhkan kondisi lapangan.
"Ini ajang internasional dan seharusnya rumput bagus. Tapi saya rasa rumput di sini belum maksimal bukan berarti tidak bagus," kata Bruno usai pertandingan.
2. Uni Emirate Arab
Hal senada juga disampaikan oleh pelatih Uni Emirate Arab U-19, Bateli Ludovic usai melawan Qatar, yang juga mengkritik kondisi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kendati demikian, UAE tetap bisa menaklukan Qatar pada saat itu dengan skor 2-1.
"Saya sedikit kecewa dengan kualitas lapangan, bagi saya ini sangat buruk. Dan Qatar bisa ambil keuntungan dari itu," kata Ludovic dalam konferensi pers usai pertandingan.
3. Islandia
Sebelum turnamen sepak bola Piala Asia U-19 2018, Stadion Utama Gelora Bung Karno sendiri pernah menggelar pertandingan sepak bola untuk pertama usai rampung direnovasi pada Agustus 2016 lalu.
Adalah negara peserta Piala Dunia 2018, Islandia yang pertama kali merasakan kualitas rumput baru Stadion GBK usai diganti melawan Timnas Indonesia pada Januari 2018 lalu.
Sebelum pertandingan, pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson menilai rumput lapangan aneh. "Ya ok, rumputnya cukup tinggi. Aneh, tapi tidak apa-apa," katanya di Hotel Fairmount, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018).
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Seputar Piala AFF 2018 dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.