x

3 Pelajaran Berharga yang dapat Dipetik Timnas Indonesia dari Piala AFF 2018

Jumat, 23 November 2018 09:43 WIB
Editor: Yohanes Ishak
Logo Piala AFF 2018.

FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia mengulangi catatan kelam gagal menembus fase grup di Piala AFF. Sebelumnya skuad Garuda juga tersingkir pada masa penyisihan Piala AFF musim 2007, 2012, 2014, dan kini terjadi lagi di tahun 2018.

Evaluasi besar-besaran harus dilakukan dari semua lini, baik pemain, jajaran pelatih, hingga pemangku kebijakan yang berkontribusi dalam pengambilan keputusan terkait Timnas.

Dari perhelatan Piala AFF 2018 saja, Indonesia dapat mengambil tiga pelajaran berharga agar selanjutnya catatan buruk ini tidak terulang kembali di ajang turnamen internasional lainnya.

Berikut INDOSPORT merangkum tiga pelajaran yang dapat dipetik Timnas Indonesia dari gelaran Piala AFF 2018:

Baca Juga

Lakukan persiapan dari sekarang untuk Piala AFF selanjutnya

Timnas Indonesia usai melawan Timor Leste di Piala AFF 2018.

Salah satu faktor kekalahan Indonesia saat melawan Singapura dan Thailand di babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018 adalah minimnya persiapan, baik dari terlambatnya pemanggilan pemain untuk pemusatan latihan, hingga penunjukan pelatih utama yang terkesan tak punya pilihan lain.

Sebanyak 23 penggawa Timnas baru dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan pada akhir Oktober karena masih menjalani Liga 1, sementara laga perdana Piala AFF 2018 dimulai pada 8 November, atau hanya dengan jeda kurang lebih seminggu untuk persiapan tim.

Legenda Timnas Indonesia yang bermain di Piala Tiger musim 2002, Imran Nahumarury mengakui jika faktor minimnya persiapan ini pula yang menjadi ‘biang kerok’ kekalahan Timnas Indonesia atas Thailand, yang sejatinya memiliki kualitas individual yang sama.

Imran Nahumaruri, salah satu legenda Timnas Indonesia.

“Secara individu mungkin kualitasnya (Thailand) tidak jauh berbeda dengan kita, bahkan kita lebih unggul dari aspek kecepatan, Tapi secara taktik, mental dan fisik mereka lebih baik dari kita, karena mungkin mereka lebih siap dari kita. Terutama masa persiapan mereka,” ungkap Imran.

Dengan demikian, wajar kiranya jika Timnas harus mempersiapkan diri lebih dini untuk gelaran Piala AFF selanjutnya, bahkan bisa dimulai sejak saat ini. Sementara itu sebagai salah satu tolak ukur tercapainya target, dapat dilihat dengan prestasi tim Merah Putih pada perhelatan SEA Games 2019 mendatang di Manila, Filipina.


1. Patenkan Pelatih, Jangan Ganti Mendadak

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.

Timnas Indonesia sejatinya memiliki pelatih kelas atas, yakni eks penggawa raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona, Luis Milla Aspas. Namun pelatih asal Spanyol tersebut mengundurkan diri atau ‘dipecat’ jelang perhelatan Piala AFF 2018.

Milla diangkat sebagai pelatih Indonesia pada 20 Januari 2017. Dilansir dari Transfermarkt, total ada 11 pertandingan yang dilalui Milla bersama Timnas, baik yang berstatus kompetisi maupun laga persahabatan, baik Timnas senior maupun Timnas U-23.

Baca Juga

Dengan persiapan panjang dan perpaduan tim bersama Luis Milla, sejatinya Timnas dapat menorehkan hail maksimal di Piala AFF 2018. Namun lantaran induk sepak bola nasional atau PSSI tak memperpanjang kontrak Milla, maka prestasi di depan mata pun akhirnya buyar.

Eks kapten Timnas Indonesia era 2000an, Charis Yulianto pun menilai buruknya pengelolaan Timnas dari sisi pelatih, yang berdampak pada gagalnya Indonesia lolos dari fase grup turnamen sepak bola negara-negara Asia Tenggara tersebut.

Charis Yulianto, salah satu mantan penggawa Timnas Indonesia.

“Tahun ini tahun yang sangat berat buat Timnas Piala AFF karena banyak cobaan, mulai dari pemecatan pelatih dan pemilihan pemain,” ucap Charis.

Tentu Indonesia bisa belajar dari sang juara Piala Dunia 2010, Spanyol yang gagal mengulang kembali kejayaannya pada tahun ini, karena memecat pelatih Julen Lopetegui sehari jelang dimulainya gelaran Piala Dunia 2018.

Dengan demikian, pada perhelatan selanjutnya, sebaiknya PSSI pantang untuk mengganti pelatih dan mematenkan pelatih Timnas untuk persiapan jangka panjang.

Baca Juga

Pelajari teknik permainan lawan dan permainan sendiri

Thailand vs Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia tak boleh terlena dengan kejayaan di masa lalu, yang mampu mengalahkan tim-tim kuat Asia Tenggara, sehingga tak mau berbenah dan tak lagi mengikuti perkembangan persepakbolaan negara tersebut.

Padahal setiap negara tentu melakukan evaluasi dan mengembangkan teknik permainannya untuk menjadi lebih baik. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kegagalan Indonesia, yakni meramu strategi tanpa mengetahui peta kekuatan lawan dan kurang memaksimalkan potensi tim sendiri.

Agar kesalahan ini tak terulang lagi, maka sebaiknya Timnas Indonesia mulai mempelajari ulang teknik permainan tim nasional dari negara-negara Asia Tenggara. Jika modal ini sudah ada di tangan, maka Timnas tentu akan siap menatap ajang internasional yang lebih tinggi lagi.

Ikuti terus berita sepak bola seputar Piala AFF 2018 dan berita olahraga lainnya di FOOTBALL265.COM

Penulis: Martini

Timnas IndonesiaPiala AFFBola InternasionalPiala AFF 2018

Berita Terkini