3 ‘Kerugian’ PSS Sleman Usai Genggam Juara Liga 2 2018
FOOTBALL265.COM – PSS Sleman akhirnya mewujudkan mimpi menjadi juara kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia, Liga 2 2018. Tim berjuluk Elang Jawa ini juga memastikan diri bermain di Liga 1 musim depan.
Anak asuh Seto Nurdiantoro meraih mahkota juara setelah mengalahkan Semen Padang di laga final, Selasa (04/12/18) malam, yang diselenggarakan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Cristian Gonzales dan Rifal Lastori menjadi bintang PSS Sleman pada pertandingan tersebut. Keduanya masing-masing mencetak satu gol untuk kemenangan akhir 2-0 tim Super Elja atas Semen Padang.
PSS Sleman telah menyudahi penantian panjang untuk bisa naik kasta ke Liga 1. Setelah ini, mereka dihadapkan dengan tantangan anyar menyongsong musim kompetisi baru.
Status juara Liga 2 2018 tentu menjadi beban tersendiri bagi PSS Sleman. Tak khayal, hal tersebut ternyata menghadirkan sejumlah ‘kerugian’ atau beban bagi Super Elja.
Apa sajakah hal itu? Berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum 3 ‘kerugian’ PSS Sleman usai genggam juara Liga 2 2018.
1. 1. Berburu Pemain Asing
Naik kasta membuat PSS Sleman wajib buru pemain asing. Keberadaan penggawa asing membuat tim Liga 1 kian kuat dan tampil stabil.
Mencari pemain asing tentu tidak semudah yang dibayangkan. Ada beragam faktor yang harus dipikirkan, mulai dari kualitas, adaptasi, hingga kebutuhan tim.
Tiga tim promosi Liga 1 musim lalu sempat mengalami tiga permasalahn tersebut. Bongkar pasang pemain asing, terutama pemain Asia, tak khayal menjadi hambatan tersendiri dalam mengarungi kompetisi.
2. 2. Godaan Pelatih Asing
Hampir sebagian besar klub Liga 1 musim ini menggunakan jasa pelatih asing. Hanya enam tim yang mempercayakan nasibnya di tangan arsitek lokal.
Meskipun pelatih asing tidak menjamin datangnya prestasi, dua tim calon juara musim ini, Persija Jakarta dan PSM Makassar, nyatanya ditukangi oleh pelatih asing dan sukses menghadirkan prestasi.
Pelatih asing yang dipakai juga tidak sembarangan. Stefano Cugurra Teco dan Robert Rene Alberts merupakan dua sosok pelatih asing yang sudah kenyang pengalaman di Indonesia.
PSS Sleman dapat berkaca pada tiga tim promosi musim lalu yang langsung beralih ke pelatih asing setelah naik kasta.
Persebaya Surabaya bertahan setengah musim lebih bersama Angel Alfredo Vera sebelum akhirnya digantikan oleh Djadjang Nurjaman, PSMS Medan kini dilatih oleh Peter Butler, sedangkan PSIS Semarang sempat dibesut Vincenzo Annese.
Akankah PSS Sleman tergoda menggunakan pelatih asing? Atau, mereka tetap bertahan dengan Seto Nurdiantoro yang sebentar lagi menggenggam lisensi kepelatihan AFC A Pro.
3. 3. Seleksi Pemain Lokal
PSS Sleman diyakini akan mempertahankan sejumlah penggawa lokalnya. Meskipun begitu, mereka patut mempertimbangkan untuk mendatangkan pemain lokal yang berpengalaman di Liga 1.
Pengalaman mereka akan sangat dibutuhkan dalam menjaga irama permainan khas Liga 1 yang lebih mengandalkan kestabilan permainan ketimbang kecepatan seperti di Liga 2.
Pelatih dan manajemen PSS Sleman wajib mengetahui sosok-sosok yang layak dipertahankan dan harus disingkirkan. Di sisi lain, hilangnya beberapa pemain pinjaman, salah satunya Rifal Lastori, juga patut segera dicari penggantinya.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di di FOOTBALL265.COM