Nomor 2 Bikin Merinding, Ini 3 Momen Juara Persija di Stadion GBK
FOOTBALL265.COM - Persija Jakarta sampai saat tercatat sebagai klub dengan gelar juara terbanyak di kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Total, Persija telah meraih 10 gelar kasta teratas. Rinciannya adalah juara Perserikatan edisi tahun 1931, 1933, 1934, 1938 (saat masih VIJ Jakarta) dan 1954, 1964, 1973, 1975, 1979 (saat berubah nama Persija Jakarta).
Satu gelar lagi dicapai di era Liga Indonesia (gabungan kompetisi galatama dan perserikatan) musim 2001.
Tak hanya mengoleksi 10 gelar juara kasta teratas, Persija juga mengoleksi satu trofi Piala Presiden.
Menariknya, dari 10 gelar juara tersebut, lima gelar di antaranya didapatkan pada partai puncak yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Hal ini menandakan bahwa Persija dan Stadion GBK merupakan dua entitas yang tak bisa dilepaskan satu sama lain.
Bahkan, tahun ini Persija berpotensi merasakan pesta juara Liga 1 di GBK jika mampu mengalahkan Mitra Kukar.
Demi menyambut laga pamungkas Persija di GBK musim ini, berikut INDOSPORT pilihkan 3 momen juara Tim Macan Kemayoran yang paling berkesan di Stadion GBK.
1. Piala Presiden 2018
Setelah 16 tahun tak merasakan sebuah gelar juara (terakhir 2001), Persija akhirnya bisa menikmatinya kala menjadi kampiun di Piala Presiden edisi 2018 lalu.
Persija dipastikan menjadi yang terbaik di Piala Presiden 2018 usai mengalahkan Bali United di laga puncak yang digelar di Stadion GBK, sabtu (17/02/18).
Dalam laga yang disaksikan puluhan ribu The Jakmania itu Persija menang dengan skor telak 3-0. Tiga gol Macan Kemayoran dicetak oleh Marko Simic (2 gol) dan Novri Setiawan.
Gelar ini pun menjadi titel juara Piala Presiden pertama Persija sepanjang sejarah.
2. Juara Bersama Kompetisi Perserikatan Tahun 1975
Semenjak Stadion GBK diresmikan Soekarno pada tahun 1962, Persija menjadi tim terbaik di stadion ini dengan lima kali merengkuh gelar juara.
Salah satu partai paling berkesan adalah final perserikatan tahun 1975.
Pada partai puncak perserikatan 1975 di Stadion Utama Senayan (nama lama GBK), Persija bersua dengan PSMS Medan.
Laga ini menjadi laga yang paling ditunggu-tunggu kala itu lantaran Persija dan PSMS merupakan dua klub besar di Tanah Air.
Bahkan, Koran Pelita edisi 10 November 1975 pernah mencatat penonton di laga itu mencapai 125 ribu orang. Angka ini menjadi rekor kedua tertinggi sepanjang masa setelah final perserikatan 1985 antara PSMS vs Persib.
Persija mendapatkan dukungan lebih banyak di partai final ini lantaran mayoritas penonton berasal dari Jakarta.
Namun begitu, hal tersebut tak menghalangi PSMS untuk tampil garang lantaran telah mencetak gol di menit 10' melalui Parlin Siagian.
Persija akhrinya bisa mengatasi tekanan PSMS Medan di lapangan yang diguyur hujan melalui gol penyeimbang dari Andi Lala.
Namun, laga yang diharapkan ketat hingga akhir ini akhirnya harus berakhir dengan hal yang tak biasa.
Pertandingan saat itu berjalan dengan keras. Wasit berulang kali mengeluarkan kartu bagi kedua kubu.
Bahkan perkelahian massal antarpemain sampai pecah di lapangan. Salah satu yang terluka adalah pemain PSMS bernama Nobon.
Pelipis Nobon luka usai kena pukul pemain Persija. Laga ini pun sampai harus dipisahkan aparat keamanan.
Ketua PSSI saat itu, Kardono, ikut turun ke lapangan dan melakukan diskusi dengan manajer kedua tim.
Akhirnya, titik temu pun dicapai dan kedua tim dinyatakan menjadi juara bersama. Laga pun resmi berakhir pada menit ke-40 lantaran terlalu riskan untuk dilanjutkan.
3. Juara Liga Indonesia 2001
Divisi Utama tahun 2001 merupakan musim ketujuh Liga Indonesia usai mengalami penyatuan.
Kompetisi ini diikuti oleh 28 tim dan dibagi ke dalam dua wilayah (14 tim Wilayah Barat, 14 tim Wilayah Timur).
Persija dan PSM akhirnya bertemu di partai final yang diselenggarakan di Stadion GBK. Dalam laga tertanggal 07 Oktober 2001 itu Persija menang dengan skor 3-2.
Tiga gol Persija diciptakan oleh Bambang Pamungkas (2 gol) dan Imran Nahumarury. Sementara dua gol balasan PSM dicetak oleh Miro Baldo Bento dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Laga final ini berjalan seru lantaran Persija yang telah memimpin 3-0 dapat dikejar menjadi 3-2 pada babak kedua.
Beruntung, di sisa 10 menit akhir pertandingan tak ada lagi gol yang tercipta.
Persija pun berhasil merengkuh gelar juara Liga Indonesia pertamanya yang hingga kini belum lagi berhasil mereka dapatkan.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM.