3 Alasan Timnas Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2010 karena Faktor Non Teknis
FOOTBALL265.COM - Dari belasan edisi kompetisi sepak bola paling bergengi di Asia Tenggara, Piala AFF, edisi 2010 menjadi kesempatan terbesar untuk menjadi juara untuk pertama kalinya. Bagaimana tidak, secara teknis, Timnas Indonesia adalah favorit menjadi yang terbaik terlepas dari status sebagai tuan rumah.
Persiapan Timnas Indonesia saat itu sangat serius dengan menaturalisai untuk pertama kalinya atas nama Cristian Gonzales. Selain itu, PSSI selaku induk sepak bola Indonesia menunjuk Alfred Riedl yang sudah malang melintang di Asia Tenggara.
Alfred Riedl pun berhasil membuat Timnas Indonesia bermain lebih modern dengan kedua sayapnya yang bisa melakukan overlaping atau maju membantu penyerangan. Kedisiplinan juga menjadi nilai yang diajarkan oleh Riedl agar anak asuhnya sukses di Piala AFF 2010.
Hasilnya, di Piala AFF 2010, Timnas Indonesia benar-benar tampil memukau dengan berbagai kemenangan yang diraih. Kesimpulannya secara teknis, Timnas Indonesia sangat layak untuk menjadi juara.
Lantas bagaimana bisa Timnas Indonesia tetap gagal juara meski sudah unggul secara teknis? Jawabannya tentu hanya faktor non teknis saja yang membuat tim terbaik itu gagal. Berikut INDOSPORT.com ulas dalam 3 alasan Timnas Indonesia gagal juara Piala AFF 2010 karena faktor non teknis
1. Rekor 100% Menang di Semua Pertandingan
Alasan pertama Timnas Indonesia hanya bisa dikalahkan oleh faktor non teknis adalah suatu fakta jika tim tersebut miliki rekor 100% kemenangan di Piala AFF 2010. Rekor 100% kemenangan itu terhitung apabila tidak menghitung kekalahan 0-3 dari Malaysia di partai final.
Rincian kemenangan 100% itu dimulai dengan menang atas Malaysia (5-1), Laos (6-0), dan Thailand (2-1) di babak grup. Di semifinal, Timnas Indonesia bahkan berhasil mengalahkan Filipina dengan skor identik (1-0) dalam dua leg.
Bahkan di partai final leg kedua, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1. Satu-satunya kekalahan adalah terjadi ketika bertanding di Kuala Lumpur yang diduga ada faktor non teknis yang membuat rekor 100% kemenangan Timnas Indonesia tercoreng.
2. Kedalaman Skuat yang Mumpuni
Skuat yang ada di Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 sangatlah mumpuni baik itu pemain inti dan cadangannya. Di posisi penjaga gawang, Markus Horison sedang berada dalam peforma terbaiknya, begitu juga dengan cadangannya yang merupakan anak muda bernama Kurnia Meiga.
Di lini pertahanan, Nasuha dan Zulkifli menjelma menjadi bek sayap modern yang mampu overlaping membantu penyerangan. Di lini tengah, Ahmad Bustomi dan Firman Utina adalah metronom yang mampu saling berganti posisi untuk menyerang dan bertahan.
Di lini serang, Timnas Indonesia mengandalkan kecepatan Ridwan dan Okto yang ditunjang dengan ketajaman Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales. Di posisi cadangan, Timnas Indonesia masih miliki penyerang handal, Yongki Aribowo dan sayap lincah dalam diri Arif Suyono.
3. Sudah Kalahkan Semua Musuh Bebuyutan
Satu faktor utama mengapa Timnas Indonesia disebut sebagai calon kuat untuk juara secara teknis adalah karena sudah mengalahkan semua musuh yang selama ini menjadi momok. Thailand yang menjadi raja sepak bola Asia Tenggara berhasil disingkirkan di fase grup.
Filipina yang menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara juga sudah dilibas dalama pertandingan 2 leg. Bahkan Malaysia yang menjadi lawan di final sebenarnya sudah dikalahkan oleh Timnas Indonesia di babak grup dengan skor yang sangat telak.
Oleh karena itu tak mengherankan apabila para pengamat menganggap hanya faktor non teknis saja yang bisa menggagalkan Timnas Indonesia untuk menjadi juara. Salah satu faktor non teknis yang sedang ramai saat ini dibicarakan adanya dugaan match fixing yang tentu saja bakal membuat malu jika terbukti benar.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di FOOTBALL265.COM