3 Alasan Septian David Maulana Tidak Cocok ke PSIS Semarang
FOOTBALL265.COM – Klub sepak bola Indonesia, PSIS Semarang, resmi mendapatkan tanda tangan pemain Timnas Indonesia, Septian David Maulana, jelang kompetisi Liga 1 2019.
Septian David mengaku bahagia karena sudah lama ingin membela klub di tanah kelahirannya. Mantan pemain Mitra Kukar itu siap membawa PSIS Semarang lebih berprestasi dari musim 2018 lalu.
“Alhamdulillah, pastinya senang. Siapa sih yang nggak senang membela tim dari kota kelahirannya? Semua orang pasti menginginkan main di kota kelahirannya termasuk saya sendiri,” ujar Septian David.
Kepulangan Septian David ke PSIS Semarang telah banyak diduga-duga oleh pecinta sepak bola Indonesia. Sebelumnya, ia sempat dirumorkan merapat ke sejumlah tim besar Liga 1, seperti Persija Jakarta, Bali United, dan PS TIRA.
Terlepas dari itu, kali ini portal berita olahraga INDOSPORT mencoba untuk merangkum tiga alasan Septian David Maulana tidak cocok ke PSIS Semarang.
1. Layak Gabung Klub Papan Atas
PSIS Semarang baru satu musim kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Tim berjuluk Mahesa Jenar itu musim lalu finis di urutan ke-10 Liga 1 2018.
Bergabungnya Septian David ke PSIS Semarang tidak lepas dari alasan pribadi yang perlu dihormati. Akan tetapi, berkaca dari peringkat tahun lalu, PSIS Semarang belum mampu menembus papan atas bahkan nyaris terancam degradasi.
Septian David dinilai layak bergabung ke klub papan atas untuk mengangkat performanya dari musim lalu. Hal tersebut berguna agar kariernya di Timnas Indonesia terselamatkan di bawah pelatih baru Simon McMenemy.
Septian David sempat mengungkapkan minatnya ke Persija Jakarta. Namun demikian, ia mengaku belum menerima tawaran Macan Kemayoran kala itu.
"Siapa yang tidak tertarik bergabung dengan Persija. Mereka tim besar di Indonesia," ujar Septian ketika dihubungi wartawan.
"Tapi sampai saat ini belum dapat tawaran dari sana. Ada beberapa klub yang sudah berkomunikasi tapi belum deal. Tunggu saja ya.”
2. Memberatkan PSIS
Kedatangan Septian David ke PSIS Semarang membutuhkan waktu yang sedikit lama. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh alasan negosiasi.
"Kalau proses negosiasi sebenarnya tidak berat, karena Septian David memang ingin balik ke Semarang," ungkap CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Senin (21/01/19).
"Kemudian pembicaraan lanjut soal harga, dia ingin kelas Timnas. Lalu kami sampaikan minta waktu akan mencarikan uangnya dulu dan akhirnya kami sepakat bekerja sama.”
Nominal besar yang dikeluarkan oleh PSIS Semarang untuk mendapatkan Septian David tentu berbanding lurus dengan ekspektasi yang diharapkan kepada bintang berusia 22 tahun itu.
PSIS Semarang seperti berinvestasi besar dengan kehadiran Septian David. Jika gagal mengangkat performa klub juara Liga Indonesia 2001 tersebut, PSIS Semarang tentu boleh jadi merugi.
3. Minim Pemain Bintang
PSIS Semarang pada Liga 1 2018 lalu praktis mengandalkan skuat yang membawa mereka naik kasta dari Liga 2, seperti Hari Nur Yulianto, Bayu Nugroho, dan Haudi Abdillah.
Meskipun tanpa bintang, beberapa penggawa lokal jebolan Liga 2 tersebut berhasil bersinar dan melebur dengan cemerlang bersama pemain asing seperti Ibrahim Conteh dan Bruno Silva.
Jelang Liga 1 2019, PSIS Semarang justru ditinggal top skor mereka, Bruno Silva, dan kapten Haudi Abdillah sebagai palang pintu andalan.
Anak asuh pelatih Jafri Sastra juga belum mendatangkan pemain asing baru meski telah memperpanjang kontrak Ibrahim Conteh. PSIS Semarang tetap saja membutuhkan pemain bintang untuk bisa meraih prestasi terbaik jika tidak ingin stagnan di papan tengah atau bawah.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM