Sempat Bingung, Bintang Sriwijaya FC Rela Ikuti Pemilu Demi Sepak Bola Indonesia

FOOTBALL265.COM - Antusiasme masyarakat Indonesia dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2019 juga dirasakan dua pemain klub sepak bola Indonesia dari Sriwijaya FC Hapit Ibrahim dan Rizky Dwi Ramadhana.

Antusiasme keduanya diwujudkan dengan turut berpartisipasi dalam pemungutan suara di kota Palembang, Rabu (17/04/19).

Kendati demikian, Hapit Ibrahim mengaku sempat bingung dalam proses pemungutan suara itu. Di mana dirinya harus mencoblos dalam lima kertas suara yang berbeda.

Namun demi kemajuan Indonesia, Hafit pun tetap menjalankan haknya sebagai warga negara untuk menentukan pilihan.

Bukan sekadar memilih, gelandang 25 tahun itu pun memberikan harapan besar, agar siapapun nantinya yang menang, akan bisa memajukan dunia sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.

“Tahun ini memang agak berbeda, mungkin karena ada 5 kertas suara yang harus dicoblos. Jadi tadi sempat agak bingung juga, namun tentu sebagai warga negara yang baik kita tetap harus memilih," ungkap Hapit, seperti dimuat halaman resmi Sriwijaya FC.

"Semoga siapapun yang nanti terpilih bisa lebih memperhatikan sekaligus membawa sepakbola Indonesia lebih baik lagi,” tambahnya.

Setali tiga uang, penyerang Sriwijaya FC Rizky Dwi Ramadhana juga mengaku sempat mengalami kebingungan ketika memilih karena banyaknya kertas suara yang harus dicoblos.

Selain itu dirinya juga harus rela menunggu selama hampir 1,5 jam karena antusisme tinggi di tempat pemungutan sura (TPS) tempatnya terdaftar.

Namun pada akhirnya kendala-kendala itu, tak mengurungkan niatnnya untuk tetap berpartisipasi dalam pesta demokrasi di Indonesia.

“Memang yang mengantri cukup banyak, antusias warga di sini juga sangat tinggi. Saya sendiri ini untuk kedua kalinya memilih untuk Pilpres, tadi saat di bilik suara sempat bingung saat memilih untuk perwakilan DPR/DPRD, harus teliti dan tidak terburu-buru agar tidak salah pilih,” jelasnya di TPS 86, Sako, Palembang.

Baik Hapit maupun Rizky sama-sama bisa memenuhi haknya melakukan pencoblosan, tak lepas dari kebijakan manajemen Sriwijaya FC yang memberikan waktu berlibur selama dua hari. Hal itu agar pemain yang tinggal di luar kota bisa kembali ke daerahnya dan juga melakukan pencoblosan.