x

Legend of Ngolo Kante: The Last Defensive Midfielder

Kamis, 9 Mei 2019 15:36 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Avatar Aang dan Ngolo Kante.

FOOTBALL265.COM - Ngolo Kante bisa disebut sebagai gelandang bertahan murni 'terakhir' di sepak bola saat ini. Ngolo Kante seperti Avatar Aang yang merupakan pengendali udara terakhir. 

Chelsea akan menjamu Eintracht Frankfurt pada laga semifinal leg kedua Liga Europa 2018/19, Jumat (10/05/19) dini hari WIB, di Stadion Stamford Bridge. 

Pada laga semifinal leg pertama, Chelsea menahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1. Meski hanya butuh hasil imbang 0-0 untuk lolos ke final, Chelsea harus tetap berhati-hati. 

Lihat apa yang terjadi di semifinal Liga Champions. Dua tim yang di leg pertama unggul, justru gagal melangkah ke final. Oleh sebab itu Chelsea harus ekstra waspada menghadapi Eintracht Frankfurt. 

Baca Juga

Ada satu nama yang tentu bisa menjadi kunci bagi Chelsea untuk mempertahankan keunggulan agresivitas gol tandang tersebut. Dia adalah Ngolo Kante, pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan. 

Chelsea membutuhkannya agar tidak kebobolan di kandang, sehingga mempermudah langkah Chelsea menuju final Liga Europa 2018/19. 

Sebelum menyaksikan laga Chelsea vs Eintracht Frankfurt dini hari nanti, berikut INDOSPORT menyajikan soal Ngolo Kante, gelandang bertahan 'terakhir' di era sepak bola modern. 


1. Legend of Aang

Avatar Aang dan Ngolo Kante. Justin Setterfield/Getty Images

Sobat INDOSPORT pasti tahu tokoh kartun bernama Aang. Aang sempat hadir di layar kaca Indonesia, dalam serial Avatar: The Legend of Aang. 

Dikisahkan bahwa Aang merupakan seorang Avatar (pengendali elemen) yang akan menyelamatkan nasib dunia dari kekejaman negara api. 

Aang sendiri merupakan pengendali udara terakhir. Dia menjadi satu-satunya pengendali udara atau The Last Airbender karena pengendali udara lainnya sudah terbunuh saat negara api pertama kali menyerang negara lain. 

Kisah itu mirip dengan Ngolo Kante, seorang yang bisa disebut sebagai gelandang bertahan terakhir di era sepak bola modern. Peran gelandang bertahan murni memang sudah mulai terkikis di era modern ini. 

Salah satu penyebabnya adalah banyak pelatih saat ini lebih menyukai pemain multifungsi, atau pemain yang bisa main di berbagai posisi sekaligus. 

"Pelatih sekarang lebih suka pemain yang bisa bermain di banyak posisi, makanya sudah jarang yang pakai gelandang bertahan murni," ujar pelatih Barito Putera, Jacksen F Thiago kepada INDOSPORT beberapa waktu lalu. 

Penyebab lain langkanya pemain dengan posisi gelandang bertahan murni karena posisi lain lebih populer. Contohnya, anak-anak yang baru belajar dan berlatih sepak bola, hampir semuanya ingin menjadi striker, jarang sekali ada yang menginginkan posisi kiper atau gelandang bertahan sejak awal. 

Hadirnya Ngolo Kante seolah menjadi pembeda diantara gelandang-gelandang tengah lain saat ini. Ngolo Kante pula yang menginspirasi klub-klub lain untuk merekrut gelandang bertahan, dan mencari pemain yang setipe dengan Ngolo Kante. 


2. Ngolo Kante The Last Defensive Midfielder

Gelandang bertahan Chelsea, Ngolo Kante (kiri) berduel dengan Paul Pogba, gelandang serang Manchester United.

Penempatan Posisi

Untuk menempati peran sebagai gelandang bertahan, Ngolo Kante punya beberapa kemampuan yang mencolok seperti penempatan posisi. Saat hendak merebut bola, Ngolo Kante menempatkan dirinya di sudut mati penglihatan lawan. 

Sehingga lawan tidak menyadari Ngolo Kante akan datang merebut bola. Saat lawan menyadarinya pun itu sudah terlambat, karena bola akan segera diambil oleh Ngolo Kante. 

Saat merebut bola juga Ngolo Kante punya cara yang luar biasa sehingga tidak melakukan pelanggaran. Ngolo Kante menyilangkan kaki kanannya untuk menaruh tubuhnya diantara bola dan lawan. 

Ngolo Kante juga menggunakan tubuhnya untuk memblok lawan yang berusaha merebut bola kembali. Seperti yang terlihat dalam video berikut ini. 

Makalele's Role

Ngolo Kante disebut sebagai Second Coming of Makalele, atau Claude Makalele kedua. Claude Makelele bisa dibilang sebagai orang pertama di sepakbola modern yang melakukan transformasi peran gelandang bertahan murni. 

Meski sebenarnya ia sempat mempraktekkan itu di Real Madrid, namun perubahan nyata itu baru terlihat saat ia berseragam Chelsea di musim 2003/04. 

Meski saat itu posisi Makalele ada sedikit di depan garis pertahanan, namun ia tak hanya bertugas untuk membantu pertahanan, memutus serangan, dan merebut bola.

Makalele saat itu memperlihatkan bahwa gelandang bertahan bisa berfungsi sebagai deep-lying playmaker yang bertugas mengatur tempo permainan, memberikan passing yang efektif, serta menjadi jembatan antara lini belakang dan depan, dan mengalirkan bola.

Ngolo Kante juga melakukan hal yang sama, dalam permainan Ngolo Kante bisa terlihat berada dimana-mana. Ngolo Kante bahkan mengikuti pergerakan pemain lawan hingga ke daerah pertahan sendiri. 

Menghentikan Lionel Messi

Saat Prancis menjuarai Piala Dunia 2018, salah satu yang mendapat pujian adalah Ngolo Kante. Bahkan para pemain Timnas Prancis membuat sebuah chant untuk Ngolo Kante. 

Dalam chant tersebut, disebutkan bahwa Ngolo Kante menghentikan Lionel Messi. Dalam pertandingan antara Prancis vs Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2018, Ngolo Kante memang membuat Lionel Messi cukup kesulitan. 

Lionel Messi juga gagal mencetak gol pada laga tersebut karena pergerakannya dibayang-bayangi terus oleh Ngolo Kante. Meski pun beberapa kali Lionel Messi juga bisa melewati dan mengecoh Ngolo Kante. 

Tapi Ngolo Kante melakukan tugas dengan baik, karena pada dasarnya Lionel Messi sangat sulit untuk dihentikan, bahkan bek seperti Virgil van Dijk pun gagal untuk menghentikannya. 

Liverpool Comeback Again, Saatnya Juara! 

Ikuti Terus Berita Liga Europa dan Berita Sepak Bola Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM

PrancisChelseaLiga EuropaN'Golo KanteClaude Makalele

Berita Terkini