4 Kerugian Besar Akan Dirasakan AC Milan Jika Tunjuk Marco Giampaolo
FOOTBALL265.COM - Klub sepak bola Serie A Italia, AC Milan selangkah lagi akan segera meresmikan Marco Giampaolo sebagai pelatih anyar mereka di musim 2019/20.
Kabar AC Milan selangkah lagi mendapatkan tanda tangan Marco Giampaolo kian terdengar usai Sampdoria diberitakan sudah sepakat dengan Stefano Pioli untuk musim depan.
AC Milan sendiri baru saja ditinggal oleh pelatih mereka di Serie A Italia musim 2018/19 lalu, Gennaro Gattuso. Pemain yang dijuluki Si Badak semasa masih menjadi pemain itu memutuskan pergi karena merasa gagal.
"AC Milan mengumumkan Gennaro Gattuso meninggalkan perannya sebagai manajer di tim utama, melalui kesepakatan bersama," tulis pernyataan AC Milan di laman resmi klub.
Beberapa hari setelah pengunduran diri Gattuso itu pun, nama pelatih Sampdoria, Marco Giampaolo langsung terdengar sebagai pelatih pengganti.
Apakah Giampaolo merupakan sosok yang tepat untuk AC Milan? Mengingat Rossoneri tentu menargetkan kembali ke Liga Champions untuk musim 2020/21 nanti.
Setelah ditelusuri, INDOSPORT pun menemukan sejumlah kerugian besar yang nampaknya akan dirasakan AC Milan jika nekat menunjuk Giampaolo sebagai pelatih mereka. Simak ulasannya di bawah ini.
1. Hanya Melatih Klub-klub Gurem
Melihat jejak karier Giampaolo selama menjadi pelatih sejak 2004 silam, ternyata tidak pernah berjalan mulus. Dia tercatat hanya melatih klub-klub gurem, yang tentu saja standar jauh di bawah AC Milan.
Menjadi pelatih kepala sejak 2004 silam, Giampaolo melatih Ascoli selama dua tahun. Dia kemudian melatih Cagliari pada medio 2006-07, dengan siklus dipecat lalu ditunjuk kembali.
Ya, di Cagliari karier Giampaolo sangat unik. Dia melatih sejak Juli 2006 namun dipecat pada Desember 2006. Kemudian pada Februari 2007, Giampaolo kembali ditunjuk sebagai pelatih Cagliari namun hanya sampai November 2007.
Setelah itu, Giampaolo juga sempat menganggur sebelum menerima pinangan Siena pada musim panas 2008, yang juga hanya bertahan satu musim. Catania, Cesena, Brescia, Cremonese dan Empoli merupakan klub-klub yang pernah ditanganinya sebelum gabung Sampdoria pada 2016 lalu.
Termasuk Sampdoria, tak satu pun klub yang pernah dilatih oleh Giampaolo merupakan langganan empat besar atau pernah masuk Liga Champions. Ini harus menjadi perhatian utama AC Milan.
1. 2. Tak Punya Mental yang Dibutuhkan AC Milan
Setelah menyimak ulasan perjalanan karier Giampaolo selama 15 tahun lamanya, ternyata dia bukan pelatih yang punya kualitas top seperti layaknya Antonio Conte atau Massimiliano Allegri.
Melatih hanya klub-klub gurem dan juga tak pernah meramaikan persaingan empat besar, Giampaolo seharusnya tidak masuk daftar kandidat pengganti Gattuso untuk melatih AC Milan.
Giampaolo tidak memiliki mental sebagai pelatih yang dibutuhkan oleh AC Milan. Milan membutuhkan pelatih yang sudah dikenal dan dihargai oleh seluruh pemainnya agar bisa tampil sesuai arahan sang pelatih.
Apalagi dengan target AC Milan untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions pada akhir musim Serie A Italia 2019/20 mendatang. Seharusnya bukan Giampaolo yang melatih AC Milan, melainkan pelatih yang sarat pengalaman lainnya.
3. Giampaolo Setengah Hati ke AC Milan
Kerugian selanjutnya ini mungkin yang paling menyesakkan untuk para Milanisti di seluruh dunia. Ya, Giampaolo bisa saja setengah hati saat melatih AC Milan di musim depan.
Jauh sebelum dirinya dikaitkan ke AC Milan, Marco Giampaolo ternyata pernah secara gamblang mengaku bahwa dirinya fans Inter Milan dan ingin melatih tim rival sekota AC Milan itu.
"Saya fans Inter Milan dan mendukung mereka sejak masih kecil. Inter selalu di hati saya, hasrat saya ada di sana, saya ingin melatih Inter suatu hari nanti. Itu akan menjadi perjalanan yang luar biasa," ucap Giampaolo kepada La Republica pada Oktober 2017 lalu.
Memiliki pelatih yang ternyata fans klub rival sekota seperti Giampaolo tentu tidak diinginkan oleh fans AC Milan. Ini sama saja menyerahkan nasib mereka begitu saja.
4. Statistik Terakhir Giampaolo di Sampdoria
Yang terakhir adalah berbicara statistik Giampaolo di klub terakhirnya, Sampdoria jika jadi melatih AC Milan di Serie A Italia musim 2019/20 mendatang.
Melatih Sampdoria sejak musim panas 2016 lalu, Sampdoria menjadi klub paling awet dilatih oleh Giampaolo tanpa pemecatan. Total sudah 123 pertandingan dia membimbing Sampdoria.
Namun, dari 123 penampilan tersebut, statistik Giampaolo sebenarnya tak terlalu mentereng bahkan cenderung buruk. Dia menang 49 kali, imbang 26 kali dan kalah sebanyak 48 kali.
Masih jauh lebih baik Gattuso yang merasa gagal dan mengundurkan diri dari AC Milan. Gattuso memimpin Milan dalam 82 pertandingan dengan catatan 40 kemenangan, 22 kali imbang dan kalah hanya 20 kali.