5 Hal yang Harus Dilakukan Real Madrid Musim Depan untuk Rusak Dominasi Barcelona

FOOTBALL265.COM - Setelah menjalani musim 2018/19 yang sangat buruk, klub sepak bola raksasa Spanyol, Real Madrid tentu perlu mengembalikan kejayaan mereka di musim 2019/20 mendatang. Apalagi jika bukan untuk merusak dominasi Barcelona.

Seperti yang kita ketahui, Barcelona benar-benar mendominasi jalannya LaLiga Spanyol 2018/19 lalu. Blaugrana berhasil menjuarai LaLiga Spanyol 2018/19 dengan selisih jauh, 11 poin dari Atletico Madrid yang menjadi runner-up.

Musim 2018/19 perjalanan yang sangat berbeda dialami oleh rival abadi Barcelona, Real Madrid yang tersingkir dari semua kompetisi lebih cepat. Khususnya Liga Champions, yang notabene mereka merupakan juara bertahannya.

Real Madrid menuliskan sejarah dengan mengangkat tiga trofi Liga Champions secara beruntun pada musim 2015/16, 2016/17 dan 2017/18.

Namun pada musim lalu, mereka harus puas dihentikan oleh Ajax Amsterdam di babak 16 besar Liga Champions 2018/19.

Real Madrid juga harus tersingkir di babak semifinal Copa del Rey 2018/19 dari rival abadinya, Barcelona. Skor agregat yang sangat telak 1-4 cukup menjadi pukulan telak Los Blancos.

Di LaLiga 2018/19 sendiri, Real Madrid sebenarnya hampir terlempar dari empat besar. Namun setelah penunjukkan Zinedine Zidane, akhirnya mereka berhasil mengakhiri kompetisi domestik dengan berada di peringkat ketiga.

Peringkat ke-3 di LaLiga Spanyol, terhenti di babak 16 besar Liga Champions dan juga dikalahkan oleh rival abadi Barcelona di semifinal Copa del Rey, tentu saja tidak ingin diulangi oleh Real Madrid.

Oleh karena itu, setidaknya lima hal di bawah ini harus dilakukan oleh Real Madrid, untuk bangkit dan merusak dominasi Barcelona dan mengembalikan kejayaan mereka di Liga Champions.

1. Meminjamkan Para Pemain Muda

Real Madrid memang tidak seperti Barcelona, yang secara berkala menelurkan para pemain muda berbakat langsung dari akademi klub. Tapi, ternyata ada beberapa pemain muda berbakat di skuat Real Madrid saat ini.

Seperti Borja Mayoral, Raul de Tomas, Sergio Reguilon, Federico Valverde, Martin Odegaard dan Jesus Vallejo harus dipinjamkan ke klub lain, atau jika ingin menjual, klausul pembelian kembali di harga murah harus diaktifkan.

Pasalnya, jika nanti para pemain itu kembali, skuat Real Madrid untuk pra musim sangatlah gemuk. Total 37 pemain akan memadati skuat senior Real Madrid, termasuk James Rodriguez yang kembali dari pinjaman.

1. 2. Beri Waktu Bermain untuk Pemain Cadangan Real Madrid

Salah satu musim terbaik yang pernah dialami Zidane di Real Madrid adalah musim 2016/17. Mereka berhasil menjuarai LaLiga, mengangkat trofi Liga Champions, hanya terhenti di babak 8 besar Copa del Rey saat itu.

Saat itu, Real Madrid punya kualitas yang tak jauh dari skuat utama di bangku cadangan. Ada para pemain seperti Isco, Marco Asensio, James Rodriguez, Alvaro Morata, Mariano Diaz dan Mateo Kovacic.

Inilah yang harus kembali diwujudkan oleh Zidane di musim mendatang jika ingin bangkit. Zidane harus memutar otaknya untuk bisa membuat para pemain tidak terpinggirkan karena duduk di bangku cadangan.

Oleh karena itu, kekuatan skuat harus perlu diperdalam agar Zidane juga tidak takut untuk sering melakukan rotasi. Pra musim berguna untuk ini, dan tentunya siapa saja yang dipertahankan harus secepatnya ditentukan oleh pelatih asal Prancis itu.

3. Kurangi Rataan Usia Skuat

Real Madrid memiliki salah satu skuat dengan rataan usia termuda di sepak bola Eropa berkat kebijakan pembelian pemain muda dalam beberapa bursa transfer terakhir.

Brahim Diaz, Marco Asensio, Andriy Lunin, Dani Ceballos, Theo Hernandez dan Vinicius Jr merupakan beberapa pemain yang membuat skuat Real Madrid memiliki rataan usia 26,8 tahun.

Langkah untuk meneruskan tradisi membeli para pemain muda berbakat pun harus terus dilakukan Los Blancos. Itu sudah ditunjukkan, dengan hanya Eden Hazard (28 tahun) yang tidak masuk kategori pemain muda dari lima pemain yang didatangkan sejauh bursa transfer ini.

2. 4. Real Madrid Beri Kejelasan pada Bintang yang Tak Terpakai

Kejelasan masa depan untuk para pemain berkualitas yang tidak terpakai juga harus segera diputuskan oleh Real Madrid jelang musim 2019/20. Ini tentunya agar pra musim bisa lebih efektif dengan para pemain yang memang dipakai untuk musim depan.

Ada para pemain seperti James Rodriguez, Kovacic, Mariano Diaz, Theo Hernandez dan Keylor Navas bahkan Gareth Bale merupakan segelintir para pemain yang punya kualitas namun jarang bermain di bawah asuhan Zidane.

Selain karena membuat skuatnya lebih ramping, keuntungan yang diperkirakan oleh Marca akan didapat oleh Real Madrid dengan menjual para pemain di atas, bisa mencapai 150-200 juta euro atau sekitar Rp3,1 triliun.

5. Perjelas gaya Bermain

Salah satu kehebatan dari rezim dua setengah musim Zidane sebagai manajer Real Madrid sebelum mengundurkan diri di akhir musim 2017/18 lalu, adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai formasi dan gaya bermain.

Kepergian Cristiano Ronaldo jelas membuat Zidane kehilangan opsi untuk mengutak-atik formasi bermain timnya. Namun, dengan datangnya Luka Jovic, akan membuat Zidane bisa kembali memainkan dua striker di musim depan.

Luka Jovic bisa diduetkan oleh Benzema dalam formasi yang memakai dua penyerang tengah dengan Eden Hazard bisa ditempatkan di belakang kedua striker tersebut. 

Real Madrid juga kini memiliki banyak pemain di posisi bek sayap, sesuatu yang tak mereka miliki dalam beberapa musim terakhir. Kini Dani Carvajal dilapisi oleh Alvaro Odriozola dan Marcelo juga bisa digantikan oleh Ferland Mendy untuk rotasi skuat.

Jika lima hal di atas dilakukan oleh Real Madrid bahkan sudah terlihat hasilnya di pra musim, bukan tidak mungkin mereka dapat bangkit dan merusak dominasi Barcelona.