3 Alasan Paulo Dybala Bukanlah Sosok yang Tepat Untuk Manchester United
FOOTBALL265.COM- Nama Paulo Dybala akhir-akhir ini seringkali disebutkan akan bergabung dengan Manchester United untuk memperbaiki permasalahan The Reds Devils. INDOSPORT pun coba mengulik 3 alasan mengapa Dybala bukanlah sosok yang tepat untuk United.
Dalam beberapa musim terakhir, Manchester United harus bersusah payah untuk mempertahankan posisinya di klasemen teratas Liga Primer Inggris semenjak kepergian Sir Alex Ferguson pada tahun 2013 silam.
Peran pelatih dan pemain yang kurang 'greget' diyakini menjadi penyebab utama keterpurukan United dalam beberapa tahun terakhir.
Terhitung sudah lima pelatih silih berganti menukangi Manchester United usai kepergian Ferguson. Mulai dari David Moyes, Jose Mourinho, hingga Ole Gunnar Solskjaer yang saat ini masih dipercayai menahkodai Man United. Namun, belum ada satupun yang sukses mengikuti jejak pelatih legendaris Setan Merah tersebut.
Selain pelatih, kehadiran deretan pemain-pemain bintang pun turut menjadi perhatian para penggemar United. Pasalnya, sejak tahun 2013, deretan bintang silih berganti datang ke Old Trafford, namun tidak ada satupun yang sukses menampilkan permainan terbaiknya.
Mulai dari Marouane Fellaini, Angel Di Maria, Paul Pogba, hingga Romelu Lukaku.
Manchester United masih berusaha memperbaiki diri menjelang 2019/20. Setelah merekrut Daniel James, rumor menyebutkan bahwa mereka sebentar lagi akan meresmikan dua pemain lagi, salah satunya Aaron Wan-Bissaka yang sudah 90 persen pasti bergabung.
Sedangkan yang satu lagi, tersiar kabar bahwa ialah Paulo Dybala yang akan bergabung dengan The Reds Devils dari Juventus. Kehadiran pemegang nomor 10 Juventus ini diyakini bisa mengatasi permasalahan United dalam beberapa musim terakhir.
Walau banyak yang beranggapan Dyabala adalah sebuah solusi, tak sedikit pula yang beranggapan Dyabala bukan sosok yang tepat. INDOSPORT pun coba mengulik lebih dalam 3 alasan Dybala bukanlah pemain yang tepat untuk Manchester United saat ini.
1. Telah Gagal Menunjukan Perkembangan Signifikan
Sebelum memutuskan bergabung dengan Juventus pada tahun 2015, Dybala digadang-gadang akan menjadi pesaing atau penerus Lionel Messi di Timnas Argentina.
Akan tetapi, prediksi tersebut nyatanya terpental begitu saja kendati Dybala sukses membawa Juventus menguasai Liga Italia dalam 5 tahun terakhir. Faktor gagalnya di Timnas Argentina menjadi salah satu alasan mengapa hal tersebut lepas dari sosok Dybala.
Terlebih, bila berbicara prestasi individu terbaik, dirinya masih dari kata jauh 'terbaik' sebagai pesepak bola. Tercatat, penyerang Argentina ini hanya mampu berada di peringkat ke-15 dalam persaingan Ballon d'Or. Itupun terjadi pada tahun 2017 silam.
Seharga Neymar, Namun Kurang Menjanjikan
Mungkin banyak yang akan setuju, dan banyak pula yang tidak akan setuju mengenai keputusan United dalam mendatangkan Dybala usai melihat harga yang dimiliki oleh sang pemain saat ini.
Berdasarkan rumor yang beredar, apabila United ingin mendatangkan Dybala ke Old Trafford, maka The Reds Devils harus merogoh kocek sebesar 200 juta euro atau sekitar Rp 3,2 triliun sebagai mahar.
Dengan harga sebesar ini, Man United sejatinya bisa mendatangkan Neymar, dibandingkan Dybala. Pasalnya harga Neymar masih jauh lebih murah 20 juta euro. Bila melihat untung rugi, Neymar akan menjadi pemain yang menjanjikan bila disandingkan dengan Dybala.
Mahar 200 juta euro, apakah Man United masih mau mendatangkan bintang Juventus ini?
Tidak Berguna di Liga Primer Inggris
Seperti yang sudah diketahui, Liga Primer Inggris merupakan kompetisi yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan dari para pemainnya. Apabila terdapat seorang pemain yang tidak memiliki kedua hal itu, niscaya mereka akan sukses di kompetisi bergengsi Britania Raya ini.
Dybala sendiri merupakan pemain yang 'kurang' menggunakan kecepatan dan kekuatan dalam bermain. Sosoknya sama seperti pemain-pemain Argentina lainnya, yakni mengandalkan teknik.
Maka dari itu, andai Dybala ke Manchester United, diprediksi tidak akan berguna. Hal ini berkaca dengan karier rekan senegaranya yang juga gagal, Angel Di Maria.