Membandingkan Start Awal Persib Musim Lalu, Masih Mampu Papan Atas?
FOOTBALL265.COM - Persib Bandung yang tampil terseok-seok di awal musim Liga 1 2019 ini ternyata memiliki kesamaan dengan musim lalu.
Persib Bandung melakoni awal musim yang sulit di Liga 1 2019 ini. Hingga pertandingan kedelapan, Persib Bandung terdampar di posisi ke-11 klasemen sementara.
Maung Bandung hanya mengemas 10 poin hasil 2 kali menang, 4 kali imbang, dan 2 kali kalah. Kondisi ini jelas mengkhawatirkan mengingat Persib adalah salah satu kandidat juara musim ini.
Setelah menang 3-0 melawan Persipura di pekan pertama, Persib secara beruntun mendapat tiga hasil imbang, masing-masing lawan Semen Padang, Tira Persikabo, dan Madura United.
Hasil imbang itu diikuti lagi dengan kekalahan melawan Persebaya dan Bhayangkara serta satu hasil seri lawan Persija. Barulah pada pertandingan ke-8 melawan Kalteng Putra, Selasa (16/07/19) kemarin, skuat asuhan Robert Rene Alberts ini sanggup meraih kemenangan.
Mengingat musim yang masih panjang, Bobotoh pun bertanya-tanya, apakah Persib masih sanggup tembus ke papan atas musim ini?
Menilik dari catatan Persib musim lalu, sepertinya Bobotoh masih bisa menaruh harapan di 2019 ini. Pasalnya, pada musim 2018, Maung Bandung juga menjalani awal musim yang terbilang buruk.
Sampai pekan keenam, mereka masih terjerembab di peringkat ke-11. Pada pertandingan ketujuh, Persib malah melorot di posisi 13. Saat itu Pangeran Biru meraih 3 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kalah.
Namun, hal itu tak membuat Persib menyerah dari perburuan juara. Terbukti menjelang pertengahan musim Persib mengalami peningkatan performa yang signifikan hingga akhirnya menjadi juara pramusim.
Persib yang kala itu ditangani Mario Gomez menjadi pimpinan klasemen yang sanggup menjaga jarak enam poin dengan peringkat kedua.
Sayang, peristiwa pengeroyokan Haringga Sirla oleh oknum Bobotoh merusak tren positif tersebut. Persib menjadi tim usiran dan tidak bisa mendapat dukungan suporter di stadion.
Semenjak itu, performa Persib anjlok. Sulit meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya. Akhirnya, Persib pun harus puas mengakhiri kompetisi di peringkat empat dan menyerahkan tampuk juara kepada rival mereka, Persija Jakarta.
Mario Gomez vs Rene Alberts
Mario Gomez menjadi mastermind dalam kebangkitan Persib musim lalu. Mario Gomez menjadi pelatih yang mampu membawa pengaruh besar untuk membangkitkan mental para pemain Persib. Setelah gagal total di Liga 1 2017, Mario Gomez mampu membawa Persib menjadi juara paruh musim pada 2018 lalu.
Lalu bagaimana dengan Robert Rene Alberts? Robert Rene Alberts telah menjalani enam pertandingan bersama Maung Bandung.
Sempat terseok-seok, Robert Alberts akhirnya mulai menemukan ritme yang dibutuhkan. Kebangkitan Persib terlihat saat mampu mencuri satu poin dari Persija.
Sesudah itu, mereka sanggup meraih tiga angka lewat kemenangan meyakinkan 2-0 atas Kalteng Putra.
Robert Alberts sendiri punya rekam jejak selalu membawa tim Indonesia yang ditanganinya ke papan atas. Bisa jadi Persib adalah yang berikutnya.
Masalah Lini Depan
Hal yang seharusnya perlu dikhawatirkan Persib musim ini tak lain adalah produktivitas lini depan. Berbeda dengan musim lalu, pada 2019 ini Maung Bandung seperti kehilangan taringnya.
Pada musim lalu, Persib memiliki sosok Jonathan Bauman yang berduet dengan Ezechiel. Keduanya sudah tampil konsisten dalam mencetak gol sejak awal musim.
Di akhir musim, Jonathan Bauman mencetak 12 gol dan 8 assist untuk Persib. Sementara Ezechiel mengoleksi 17 gol dan 5 assist.
Saat ini, Ezechiel ditemani oleh Artur Gevorkyan. Namun, Artur Gevorkyan masih belum cukup eksplosif untuk menjadi mesin gol maupun pemberi assist bagi Persib Bandung.