3 Pemain Korea Selatan yang Pernah Membela Arema
FOOTBALL265.COM - Seperti klub profesional lainnya, Arema juga menghadirkan sejumlah pemain asing di Liga Indonesia, termasuk dari Korea Selatan.
Sepanjang sejarah klub berdiri, nyaris semua pemain dari lima benua hadir dan pernah berkarier di Malang.
Salah satu yang menarik adalah membahas keberadaaan para penggawa asal Korea Selatan. Ya, tim Singo Edan memang terhitung jarang mendatangkan pemain asing dari negeri ginseng, dalam mengisi slot pemain asing dari Konfederasi Asia.
Dalam analisis INDOSPORT, hanya terdapat tiga pemain asal Korea Selatan yang pernah membela Arema. Uniknya, mereka sama-sama mencari peruntungan prestasi ke Arema dengan usia senja, di atas 30 tahun.
Ketiganya pun menjalani perjalanan kariernya yang berbeda di era yang beebeda pula, sejak Liga Indonesia, Indonesia Super League hingga Liga 1.
1. Han Yong-kuk
Han menjadi generasi pemain Korsel pertama yang mendarat di Stadion Gajayana Malang, markas tim Singo Edan kala itu. Dia dihadirkan Daniel Roekito, sebagai pengganti sepadan dari koleganya dari Jepang, Sasaki Imei yang dicoret pada masa seleksi jelang dimulainya Ligina 2001.
Predikatnya pun tak kalah top, setelah menjadi anggota Timnas Korea Selatan saat bermain di Piala Dunia Amerika Serikat 1994 silam. Dua tahun berselang, Han meraih trofi Liga Utama Korea bersama Ulsan hyundai, sebelum ke Arema pada usia 37 tahun.
Sebagaimana karakter pemain Korsel, Han memiliki etos kerja keras yang tangguh. Determinasinya sanggup membuat sektor pertahanan di sisi lapangan, ketar ketir waktu itu.
Pada formasi 3-5-2 susunan Daniel Roekito, Han konsisten berperan sebagai winger kiri maupun kanan. Kendati tak mencatat satu gol pun, namun kontribusinya cukup besar.
Han Yong-Kuk membawa Arema menembus babak 8 besar dengan finis sebagai peringkat tiga klasemen Wilayah Timur dengan 46 poin, mengungguli Barito Putera (45), dan berada di bawah PSM Makassar (54) dan Persebaya Surabaya (51).
Sayang, kiprahnya di Indonesia gagal berujung prestasi juara. Arema Malang gagal bersaing di babak 8 besar setelah kalah beruntun menghadapi Persija Jakarta (1-2), Persita Tangerang (1-4) dan PSM Makassar (0-3).
1. 2. Kim Yong-hee
Kim menjalani kariernya yang singkat di Malang, kala Arema mulai bergelut dengan dualisme. Kim Yong-hee mengisi slot pemain asing susunan Wolfgang Pikal, kala turun di kompetisi ISL musim 2011-2012 silam.
Dia datang pada usia 32 tahun, setelah menjalani masa adaptasi yang bagus bersama Persiba Balikpapan (2010) dan Sriwijaya FC (2011). Namun karena minim kontribusi, Kim Yong-hee bersama Marcio Souza dan Rodrigo Santoni, akhirnya dicoret pada pertengahan musim kompetisi.
Karier cemerlang di sejumlah klub Korea Selatan seperti Seongnam Ilwa Chunma hingga Jeonbuk Hyundai Motor, ternyata tak terlihat sepanjang membela Arema. Kim Yong-hee bermain dalam 15 laga ISL, namun tak berujung pada hasil maksimal.
Kim hanya membawa Arema mengais 14 poin hasil dari 3 kali kemenangan, 5 hasil imbang dan 8 kekalahan. Kiprah amburadul itu lah yang membuat manajemen tim melakukan perombakan besar-besaran dengan mengganti hampir separo pemain di paruh kedua kompetisi.
3. Oh In-kyun
Tak beda jauh dengan dua seniornya, In-Kyun juga datang dengan bekal pengalaman matang. Meski sudah berusia 35 tahun, namun jam terbangnya sudah tak perlu diragukan lagi di sepak bola nasional dalam satu dekade terakhir.
Awal kariernya di Indonesia dimulai dari klub semenjana seperti PS Bengkulu yang turun di Kompetisi Divisi utama tahun 2010 lalu. Perlahan namun pasti, kariernya melonjak bersama PSMS Medan yang berkiprah di IPL musim 2011.
Dia kemudian semakin eksis saat membela Persela Lamongan (2012), Persegres Gresik (2016), Mitra Kukar (2017), Persib Bandung (2018), Persipura Jayapura (2019) dan kini Arema FC. Prestasi tingginya saat bersama Persib, dengan finis di posisi empat besar klasemen akhir Liga 1.
Sayangnya, In-Kyun baru menjalani tiga pekan awal bersama tim besutan Mario Gomez musim ini. Debutnya pun cukup spesial, degan memenangi laga pertama Liga 1 di kandang Tira Persikabo 2-0 awal Maret lalu.