Kisah Franck Ribery, Mualaf Berkat Istri dan Keteguhannya Dalam Islam
FOOTBALL265.COM - Mengenal kisah Franck Ribery, pesepak bola asal Prancis yang menjadi mualaf berkat sang istri dan keteguhannya dalam menjalankan agama islam.
Nama Franck Ribery sendiri memang cukup disegani di dunia sepak bola internasional, terlebih jika melihat prestasi winger kelahiran Boulogne-sur-Mer tersebut baik bersama klub maupun Timnas Prancis.
Tercatat Franck Ribery pernah meraih masing-masing satu trofi Liga Champions, UEFA Super Cup dan juga FIFA Club World Cup bersama Bayern Munchen tahun 2013. Selain itu, Franck Ribery juga meraih gelar pemain terbaik UEFA pada musim 2012/13.
Namun di balik kegemilangan Franck Ribery dalam dunia sepak bola, siapa sangka jika sang pemain merupakan seorang mualaf dan kini menjadi penganut agama islam yang taat.
Melansir laman Le Paris Match, disebutkan diketahui lahir dari keluarga Kristiani yang hidup sederhana. Semasa kecil, Ribery banyak mengambil nilai kehidupan yang diajarkan sang ayah, salah satunya tetap membumi setiap saat.
"Ayah saya banyak bekerja untuk kami. Dia memberi saya karakter seorang pemenang, mengajari saya untuk mengatasi saat-saat sulit dalam hidup. Dia mengajari saya untuk tetap di tanah dalam setiap saat dalam kehidupan," ucapnya.
Sang ayah jugalah yang sedikit banyak berkontribusi dalam keputusannya untuk memeluk agama islam, lantaran sikap saling menghormati yang diajarkan sang ayah membuat Ribery bersikap terbuka terhadap agama lain.
Sikap toleran tersebut yang mempertemukan Ribery dengan agama Islam, tepatnya saat ia berkarir di Liga Turki dan memperkuat Galatasaray musim 2005 silam.
Di negara tersebut, Ribery bertemu Wahiba Belhami, seorang wanita muslim keturunan Aljazair yang dikabarkan menjadi penuntun Ribery menuju mualaf.
Kedekatan Ribery dan Wahiba makin intens, sehingga keduanya memutuskan menikah pada 2006 silam. Pasca menjadi mualaf dan menikahi Wahiba Belhami, Ribery memutuskan memiliki nama Islam, yakni Bilal Yusuf Mohammed.
Menjadi mualaf diakui Ribery membuatnya semakin kuat, namun meski telah pindah keyakinan Ribery mengaku tidak mengubah persepsinya tentang dunia dan tetap bersikap toleran seperti yang diajarkan sang ayah.
"Agama adalah hal pribadi saya. Saya seorang yang beriman dan sejak saya memeluk Islam, saya pikir, saya menjadi lebih kuat, saya menjadi lebih kuat secara mental dan fisik. Agama tidak mengubah kepribadian saya atau persepsi saya tentang dunia," tegas Ribery.
Usai menjadi seorang muslim, Ribery tampaknya benar-benar teguh dengan agama baru yang ia percaya. Beberapa foto yang beredar di dunia maya memperlihatkan sang pemain kerap berdoa sebelum laga, hingga penampakan dirinya menjalani ibadah sholat sampai umrah.
Selain itu, ketaatan Ribery dalam beragama islam terlihat kala tim Bayern Munchen melakukan sesi foto untuk merayakan Oktoberfest. Dalam sesi tersebut. Franck Ribery enggan memegang bir yang merupakan minuman diharamkan dalam islam, dan menggantinya dengan pose jari.
Franck Ribery memang dikenal paling anti dengan segala hal berbau alkohol, bahkan ia pernah marah saat punggawa Bayern Munchen, Jerome Boateng sengaja mengguyurkan bir ke tubuhnya saat perayaan juara Bundesliga.
“Saya tidak akan berbicara dengan Boateng lagi. Dia tahu saya Muslim. Saya benar-benar marah,” geram Ribery.