Kian Panas, Ini Siasat Kalteng Putra Agar Terpilih Jadi Tuan Rumah Liga 2
FOOTBALL265.COM - Berikut ini siasat dari Kalteng Putra agar terpilih jadi tuan rumah kompetisi sepak bola nasional Liga 2 2020 yang kian panas karena akan bergulir pada Oktober.
Manajemen Kalteng Putra Hasanudin Noor mengaku pihaknya sudah mengajukan surat ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) baru-baru ini.
"Pengajuan tuan rumah dalam kompetisi tersebut atas arahan Chief Executive Officer (CEO) Kalteng Putra dan surat sudah dikirim," ujar Noor dicuplik Antara.
Klub berjuluk Laskar Isen Mulang ini tergabung ke dalam Grup 3 dengan Persis Solo, Putra Sinar Giri, Persigo Semeru, PSCS Cilacap, dan Persijap Jepara.
Apa yang diinginkan Kalteng Putra ternyata juga dilakukan oleh sejumlah peserta lain dari grup yang sama. Beberapa dari mereka ikut ajukan diri jadi tuan rumah.
"Tidak hanya Kalteng Putra saja yang mengajukan jadi tuan rumah, semua klub yang berada di Grup 3 juga menginginkan hal yang sama," papar Noor.
Hal ini membuat keinginan klub yang berdiri sejak 1 Januari 1970 silam itu kian sulit. Karena persaingan jadi tuan rumah makin panas.
Terlebih Kalteng Putra bermarkas di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang hanya memiliki kapasitas 5 ribu penonton saja.
1. Siasat Kalteng Putra
Agar Kalteng Putra terpilih, manajemen pun telah mengambil siasat. Mereka pun segera mempersiapkan sejumlah keperluan segala hal sesuai standar dari PSSI.
"Semuanya butuh proses. Semoga saja keinginan CEO Kalteng Putra bisa terwujud. Sehingga pelatih akan memfokuskan anak asuhnya untuk latihan menghadapi kompetisi Liga 2," pungkas Noor.
Nantinya dalam waktu dekat, akan turun tim dari PSSI untuk melihat kondisi kesiapan tiap calon tuan rumah untuk penilaian dan hasilnya diserahkan ke operator PT LIB.
Di sisi lain PT LIB, melalui Direktur Operasionoal Sudjarno menjelaskan kalau pihaknya masih terus menggodok persiapan Liga 2 2020 di tengah wabah COVID-19.
Sekadar informasi Kalteng Putra sempat mengarungi pagelaran Liga 1 2019 lalu. Akan tetapi mereka terdegradasi usai finis di posisi 18 dengan mengoleksi 31 poin.