5 Rekrutan Terburuk Barcelona Selama Masa Jabatan Josep Bartomeu
FOOTBALL265.COM - Meski berstatus klub top dunia, Barcelona ternyata pernah memboyong sejumlah rekrutan gagal selama era presiden mereka yang ke-40, Josep Maria Bartomeu.
Bartomeu, pria yang kini berusia 57 tahun tersebut mulai menduduki kursi panas di manajemen Blaugrana sejak 2014, menggantikan presiden sebelumnya yang mengundurkan diri, Sandro Rosell.
Untuk diketahui, Rossell pada waktu itu terlibat skandal penggelapan pajak transfer Neymar yang didatangkan dari klub sepak bola Brasil, Santos, pada tahun 2013. Menyusul perkembangan kasus tersebut, Bartomeu yang menjabat wakil presiden pun akhirnya naik takhta.
Selama masa kekuasaannya, Josep Maria Bartomeu kerap diterpa banyak kabar miring, kritik pedas, bahkan caci maki. Namun tak bisa dipungkiri, di sisi lain ia juga berhasil membuat Barcelona menjadi klub yang tampil konsisten di LaLiga Spanyol.
Sejauh ini, Barcelona sudah memenangkan empat gelar liga, empat Copa del Rey, satu Liga Champions, satu Piala Dunia Antarklub, dan trofi-trofi lainnya semasa dinaungi Bartomeu.
Sayangnya, kubu Blaugrana dalam beberapa waktu terakhir tengah dilanda sejumlah masalah pelik, termasuk konflik internal tim dan manajemen, kesulitan dari segi finansial, dan bahkan penurunan prestasi.
Yang teranyar, mereka dipermalukan Bayern Munchen di perempatfinal Liga Champions 2019-2020.
Lionel Messi dkk harus takluk di tangan Die Roten dengan skor fantastis, 2-8, dalam pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (15/08/20). Akibatnya, Bartomeu kabarnya akan segera menggelar rapat darurat setelah timnya dibabat habis-habisan.
Tentu kekalahan dari Bayern Munchen bukan satu-satunya masalah pelik yang harus mampir ke kepala Bartomeu. Jika menarik sedikit ke belakang, pria kelahiran 6 Februari 1963 tersebut juga pernah berselisih dengan dewan direksi Barcelona, termasuk Emili Rousaud.
Nama Bartomeu pun sempat digaungkan oleh para petinggi klub, namun bukan untuk dipuji, melainkan dilengserkan. Akan tetapi, alih-alih turun jabatan, ia malah membuat setidaknya enam anggota direksi mengundurkan diri.
Tentu tak ada manusia yang sempurna, begitu pula Bartomeu, yang juga pernah melakukan kesalahan atau menyetejui perekrutan pemain yang ternyata tak sesuai ekspektasi.
Bisa dibilang, Josep Maria Bartomeu adalah salah satu presiden klub sepak bola paling fenomenal dan kontroversial yang kerap menjadi bahan gunjingan publik. Namun selama masa jabatannya, ia telah menjadi saksi banyak pemain datang dan pergi dari Camp Nou.
Nah, dilansir dari Sportskeeda, mari kita lihat lima transfer/rekrutan terburuk yang pernah dilakukan Barcelona selama kepemimpinan Josep Maria Bartomeu. Siapa saja?
1. Mereka yang Gagal Bersinar di Camp Nou
Ousmane Dembele
Pemain Timnas Prancis ini mengalami nasib kurang beruntung sejak berseragam Barcelona pada tahun 2017. Didatangkan dari Borussia Dortmund dengan nilai 138 juta euro (sekitar Rp2,43 triliun), ia malah jadi pesakitan di Camp Nou.
Digadang-gadang sebagai winger yang dibutuhkan Barcelona, nyatanya Ousmane Dembele gagal memenuhi ekspektasi Josep Maria Bartomeu dan jajaran petinggi klub. Sejak datang, ia tercatat telah absen di 80 laga Barcelona.
Hal itu tak lepas dari nasibnya yang kerap mengalami cedera dan tak fit untuk dimainkan. Selama tiga tahun berada di skuat, 500 hari lebih ia habiskan dengan menepi dari lapangan.
Selain itu, sifat serta perilakunya sebagai pemain juga jadi sorotan tajam. Tentu masih lekat di ingatan ketika Dembele kena tegur karena sering tak disiplin datang latihan, bahkan ia sempat mengaku kelelahan karena bermain video game semalaman.
Tak heran, Ousmane Dembele jadi salah satu pemain yang kerap menghiasi daftar jual Barcelona di bursa transfer. Raksasa LaLiga Spanyol tersebut seolah sudah jengah dengan kehadirannya.
Kevin-Prince Boateng
Nama lain yang juga jadi pembelian terburuk Barcelona selama era Josep Maria Bartomeu adalah Kevin-Prince Boateng, pemain yang sudah berpetualang setidaknya di empat liga top Eropa.
Akan tetapi, pengalaman tersebut ternyata tak sebanding dengan ekspektasi Barcelona ketika memutuskan meminjamnya dari Sassuolo pada Januari 2019. Ia diplot sebagai cadangan Luis Suarez setelah Munir El Haddadi dilepas ke Sevilla.
Meski punya kebanggaan sebagai pemain Timnas Ghana pertama yang membela Barcelona, Kevin-Prince Boateng tak bisa lepas dari catatan mengerikan saat berseragam raksasa LaLiga Spanyol tersebut.
Sampai akhir musim 2018-2019, ia hanya bermain tiga kali dengan total waktu 240 menit, tanpa mencetak satu pun gol maupun assist. Setelah masa-masa suram di Barcelona, ia pun akhirnya hengkang ke Fiorentina.
Samuel Umtiti
Barcelona sejatinya layak dipuji karena berhasil mencium talenta Samuel Umtiti muda sebelum ia debut secara profesional bersama Timnas Prancis pada tahun 2016. Sesaat setelah bergabung dengan Blaugrana, sang pemain pun belum menunjukkan tanda-tanda akan flop di Camp Nou.
Namun pada tahun 2018, petaka mulai menghampiri Umtiti, dan ironisnya pada waktu itu ia baru saja disodori perpanjangan kontrak, sekitar bulan Juni. Tak beda jauh dari Ousmane Dembele, ia terus-terusan dilanda cedera berkepanjangan.
Selama kurang lebih dua tahun sejak saat itu, Umtiti telah absen di 45 pertandingan Barcelona. Meski dimainkan pun, ia terlihat kurang fit dan tak bertaring di lapangan.
Diboyong dari Olympique Lyon dengan mahar 25 juta euro (sekitar Rp441,6 miliar), Umtiti kini berubah menjadi salah satu prospek terbesar Barcelona untuk dijual.
Antoine Griezmann
Antoine Griezmann jadi salah satu kesepakatan yang masif antara Barcelona dan Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas 2019. Meski demikian, seiring berjalannya waktu, namanya justru semakin pudar bak ditelan bumi.
Griezmann pun menambah panjang daftar pemain asal Prancis yang gagal berkarier di Camp Nou. Sebenarnya, dengan kondisi fisik dan postur tubuh yang jangkung, ia bisa sangat bermanfaat bagi Barcelona.
Hanya saja, posisinya dan Lionel Messi yang nyaris serupa memaksanya untuk sedikit bermain melebar. Ia pun terlihat kesulitan untuk menampilkan spesialisasi terbaiknya, yakni mencetak gol dan memberi peluang untuk rekan-rekannya di lapangan.
Antoine Griezmann didatangkan dari Atletico Madrid dengan nilai fantastis yakni 120 juta euro atau sekitar Rp2,11 triliun.
Philippe Coutinho
Nama yang terakhir ini tak perlu lagi dipertanyakan lagi ‘kesialannya’ di Barcelona. Ngotot pergi dari Liverpool pada Januari 2018 dengan biaya 145 juta euro (Rp2,56 triliun), pesona pemain asal Brasil ini malah meredup di Camp Nou.
Saat musim debutnya bersama Barcelona, ia sebenarnya tampil tak jelek-jelek amat. Akan tetapi, setelah itu kondisinya di sana justru memburuk akibat taktik pelatih Barca saat itu, Ernesto Valverde, yang ternyata tak sesuai dengan kapasitas Coutinho di lapangan.
Ia pun hanya bisa mencatat lima gol dan dua assist dari 34 pertandingan LaLiga Spanyol. Buntutnya, ia kemudian dipinjamkan ke klub Bundeseliga Jerman, Bayern Munchen, hingga akhir musim 2019-2020.
Sebelum mengakhiri musim ini, Philippe Coutinho nampaknya layak berpuas diri lantaran bisa sedikit ‘balas dendam’ ke Barcelona yang telah membuangnya, setelah mencetak dua dari delapan gol kemenangan Die Roten atas Blaugrana di Liga Champions, Sabtu (15/08/20).
Namun tetap saja, Philippe Coutinho akan tetap diingat sebagai salah satu transfer terburuk yang pernah dilakukan Barcelona selama masa jabatan Josep Maria Bartomeu.