x

Barcelona dan Man United: Banteng Perantauan, Kambing Kampung Sendiri

Selasa, 3 November 2020 15:20 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Entah kebetulan atau tidak, Barcelona dan Manchester United memiliki nasib yang sama di Liga Champions dan liga domestik masing-masing.

FOOTBALL265.COM - Entah kebetulan atau tidak, Barcelona dan Manchester United memiliki nasib yang sama di Liga Champions dan liga domestik masing-masing.

Meskipun pandemi virus corona masih ada dan belum berkurang penyebarannya, kompetisi sepak bola di beberapa negara top Eropa sudah membuka lembar baru musim 2020/21 sejak September 2020 lalu.

Baca Juga
Baca Juga

Tak hanya level kompetisi domestik, kasta tertinggi klub-klub antar negara Eropa, Liga Champions juga sudah mulai bergulir sejak 20 Oktober 2020 lalu.

Sejumlah klub pun berhasil mencatatkan torehan positif di dua kompetisi tersebut. Contohnya Liverpool, Bayern Munchen, Shakhtar Donetsk.

Namun, di antara mereka ada juga yang hanya bisa baik di pentas domestik tapi terpuruk di ajang Liga Champions, ambil contoh Real Madrid. Los Blancos yang memegang rekor trofi terbanyak sampai dua laga belum juga meraih kemenangan di Liga Champions 2020/21.

Sebaliknya, ada juga sejumlah tim yang tampil memuaskan kalah melakoni partai Liga Champions, namun ketika kembali ke liga domestik, mereka justru meraih hasil minor.

Manchester United dan Barcelona menjadi dua contoh nyata. Setali tiga uang, klub yang sama-sama 'baru' (Manchester United baru kembali ke Liga Champions setelah sebelumnya di Liga Europa, sementara Barcelona melakoni Liga Champions bersama pelatih baru Ronald Koeman) punya nasib yang mirip.

Sangar di Liga Champions

Dalam ajang Liga Champions 2020/21, Barcelona dan Manchester United yang sama-sama pernah merasakan menganggkat Si Kuping Besar tidak berada dalam grup yang sama.

Barcelona yang merupakan wakil Spanyol berada di Grup G dengan tiga kontestan lain yakni Juventus (Italia), Dynamo Kiev (Ukraina), dan Ferencvaros (Hungaria).

Sementara Manchester United yang jadi representasi Inggris ada di grup H bersama dengan Paris Saint-Germain (Prancis), RB Leipzig (Jerman), dan Istanbul Basaksehir (Turki).

Meskipun berada di grup berbeda, dua klub yang pernah bertemu di partai final Liga Champions 2010/11 itu secara kebetulan memiliki nasib sama. Keduanya sama-sama belum terkalahkan dan menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan.

Manchester United pada awal Liga Champions 2020/21 langsung membuat kejutan. Datang dengan status tamu, mereka berhasil mempermalukan PSG dengan skor 2-1 saat bermain di Parc des Princes.

Saat itu Bruno Fernandes dan Marcus Rashford berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Sementara satu gol PSG di laga itu terjadi karena blunder yang dilakukan Anthony Martial.

Langkah Manchester United itu pun sukses diikuti oleh Barcelona dengan cara yang lebih spektakuler. Bagaimana tidak, menjamu Ferencvaros, Blaugrana yang bermain dengan 10 pemain (Gerard Pique kartu merah) sukses melibas tamunya dengans skor 5-1.

Lima gol kemenangan Barcelona itu masing-masing dicetak oleh Lionel Messi, Ansu Fati, Philippe Coutinho, Pedri, dan Ousmane Dembele.

Berlanjut ke laga kedua penyisihan grup Liga Champions 2020/21, Manchester United kembali melanjutkan langkah impresifnya. RB Leipzig berhasil Setan Murah buat seperti lawan latihan usai menang dengan skor telak 5-0.

Marcus Rashford muncul sebagai bintang lapangan setelah mencetak hattrick, meskipun baru dimasukkan sebagai pemain pengganti di babak kedua. Dua gol Manchester United lainnya datang dari Mason Greenwood dan Anthony Martial.

Barcelona juga menunjukkan tajinya di laga kedua Liga Champions 2020/21. Menghadapi tim yang sudah sembilan tahun berturut-turut menjuarai Serie A Liga Italia, Juventus, Blaugrana sukses mencuri tiga poin.

Baca Juga
Baca Juga

Meskipun berstatus tamu, Barcelona besutan Ronald Koeman berhasil menang 2-0 lewat gol yang dicetak Ousmane Dembele dan Lionel Messi.

Dari data di atas, bisa disimpulkan bahwa Barcelona dan Manchester United punya catatan impresif di awal penyisihan grup Liga Champions. Bahkan kedua klub tersebut mampu mencuri tiga poin dari klub besar bertabur bintang.

Dengan torehan tersebut, Barcelona dan Manchester United bisa menyombongkan diri sebagai pemuncak klasemen grup. Keduanya berhasil mengoleksi enam poin dari total dua laga.


1. Melempem di Liga Domestik

Barcelona dan Manchester United sama-sama kurang bersinar di liga domestiknya.

Kesuksesan di Liga Champions yang bisa diumpakan sebagai 'tanah perantauan' membuat Barcelona dan Manchester United bisa menunjukkan hal serupa di kompetisi domestik.

Sayangnya, kedua tim tersebut justru mencatatkan hasil minor dalam beberapa laga terakhir. Barcelona di LaLiga Spanyol dan Manchester United di Liga Inggris sama-sama menuai hasil yang jauh dari kata memuaskan.

Dari data yang dihimpun dari Soccerway, dalam lima pertandingan terakhir di Liga Inggris 2020/21, Manchester United hanya menghasilkan dua kemenangan saja. Sisanya sekali imbang dan dua kali kalah.

Dua kekalahan Setan Merah itu pun bisa dibilang sangat memalukan karena terjadi saat mereka berstatus tuan rumah di Old Trafford.

Kekalahan pertama di kandang itu pun bisa dibilang memberikan luka dalam. Bagaimana tidak menjamu Tottenham Hotspur yang kini diasuh mantan pelatihnya, Jose Mourinho, Setan Merah dipermalukan dengan kekalaha 1-6.

Dua pekan berikutnya, tim asal London lagi-lagi memberi luka dalam bagi Manchester United di Old Traffod. Arsenal yang sudah 14 tahun tak pernah menang laga tandang kontra Manchester United, pada 1 November 2020 akhirnya memutus rekor buruk itu dengan kemenangan 1-0.

Beralih ke Barcelona, kondisi mereka bisa dibilang jauh lebih buruk. Bayangkan saja, dari lima laga LaLiga Spanyol 2020/21 yang mereka ikuti, Antoine Griezmann dkk baru mengoleksi satu kemenangan, sisanya dua kekalahan, dan dua hasil imbang.

Kekalahan pertama mereka datang saat laga tanda kontra Getafe. Meski kualitas pemainnya jauh di atas, pasukan Ronald Koeman mampu dipaksa menyerah dengan skor 0-1.

Belum kering luka akibat kekalahan dari tim kecil, Barcelona kembali mendapat luka tambahan yang memalukan. Camp Nou yang jadi markas kebanggan mereka harus jadi saksi saat mereka takluk 1-3 dari rival abadinya, Real Madrid.

Terbaru, Barcelona juga kembali gagal mencuri poin usai ditahan imbang Alaves. Melawan tim musim lalu nyaris degradasi, Barcelona hanya bisa tersenyum kecat karena harus berbagi poin setelah imbang 1-1. Hasil itu jelas memalukan mengingat, Alaves sudah bermain dengan 10 pemain setelah Jota mendapat kartu merah di menit ke-62.

Akibat hasil minor tersebut, Barcelona dan Manchester United sama-sama terpuruk di papan klasemen liga domestiknya masing-masing.

Barcelona saat ini tercatat di berada di peringkat 12 dengan hanya mengoleksi delapan poin dari enam laga LaLiga Spanyol 2020/21. Sementara Manchester United lebih parah lagi dengan berada di urutan ke-15 setelah dari enam laga baru memiliki tujuh poin.

Kondisi Barcelona dan Manchester United ini pun seperti mengingatkan penggalan lirik lagu khas Batak berjudul Anak Meda. Dalam lagu tersebut ada lirik 'Biar jadi kambing di kampung sendiri, tapi jadi banteng di perantauan'.

Bila dalam kehidupan sehari-hari, penggalan lirik itu jelas bagus karena menunjukkan semangat untuk berjuang meraih kesuksesan di tempat lain.

Namun, hal itu jelas tidak bagus dalam urusan perjalanan sebuah klub. Ibaratnya, percuma saja menjadi juara Liga Champions, namun dalam liga domestik, mereka terpuruk atau bahkan terdegradasi, sebuah hal yang jelas bakal menjadi mimpi buruk fans Manchester United dan Barcelona.

Manchester UnitedBarcelonaLaLiga SpanyolLiga ChampionsLiga InggrisSepak BolaBerita Liga Champions Eropa

Berita Terkini