Katanya Lebih Hebat dari Ronaldo, Mengapa Fabio Paim Gagal Total?
FOOTBALL265.COM - Masih ingat sosok Fabio Paim, yang pernah dianggap lebih hebat dari Cristiano Ronaldo? Atau mungkin, belum pernah mendengar namanya sama sekali?
Jika jawabannya berasal dari pertanyaan kedua, bisa dimaklumi. Pasalnya, pemain yang satu ini nasibnya memang tidak sebaik CR7 yang kini dikenal sebagai bintang besar di dunia sepak bola.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Fabio Paim adalah pemain kelahiran 15 Februari 1988. Mungkin hal ini bisa membuatnya bangga seandainya benar ia lebih hebat dari Ronaldo.
Jelas saja, dari segi usia ia lebih muda dari megabintang Juventus tersebut. Sayangnya, takdir berkata lain, Paim tidak bisa memanfaatkan ekspektasi yang diembankan ke pundaknya dulu.
Padahal, Ronaldo sendiri pernah menyebut nama Paim ketika dirinya mendarat dari Sporting Lisbon ke Manchester United pada tahun 2003 silam.
Entah berusaha rendah hati atau bagaimana, Ronaldo menyebut Paim pemain yang lebih hebat ketimbang dirinya.
”Tunggulah sampai Anda melihat Fabio Paim,” demikian ucap Ronaldo seperti pernah diberitakan laman Give Me Sport.
Ketika namanya diseret-seret Ronaldo, Paim tengah menimba ilmu di akademi Sporting Lisbon. Sontak saja publik dan media mulai penasaran seperti apa sih pemain yang direkomendasikan langsung oleh CR7.
Paim berhasil menembus tim utama Sporting Lisbon pada tahun 2007 namun kariernya justru mengalami penurunan. Pasalnya, ia dipinjamkan ke banyak klub sampai 2010 sebelum akhirnya hengkang ke Torreense.
Di antara banyak klub yang pernah dibela Paim selama menjadi pemain pinjaman adalah Chelsea. Saat bersama The Blues inilah namanya jadi lumayan dikenal.
Namun tetap saja, karier sepak bolanya masih berada di tepi jurang lantaran selama empat bulan di sana ia tidak bermain di tim utama. Siapa sangka seorang Fabio Paim yang dulu dipuji Ronaldo akan tumbang secepat ini.
1. Tidak Bisa Seperti Cristiano Ronaldo
Mendapat pujian dari seorang Cristiano Ronaldo dan ramai menjadi pemberitaan media agaknya menjadi bumerang tersendiri bagi Fabio Paim.
Alih-alih jadi motivasi bagi Paim untuk tampil lebih baik dan membuktikan diri, istilah ‘lebih hebat dari Ronaldo’ ini malah membawa beban tersendiri untuk dirinya.
Hal ini adalah ironi untuk Paim lantaran ia menjadi target klub-klub besar seperti Manchester United dan Real Madrid saat usianya 14 tahun. Bahkan, ia sempat dibujuk untuk bermain di Timnas Prancis.
Ketika masih belia, Paim jadi salah satu proyeksi masa depan Sporting Lisbon yang pada akhirnya mengirim talenta-talenta muda ke klub top dunia. Dua contoh konkret yang bisa kita lihat hasilnya sekarang adalah Cristiano Ronaldo dan Ricardo Quaresma.
Hanya saja, Sporting Lisbon ternyata tidak ingin kehilangannya. Ia pun diganjar bayaran yang lebih tinggi supaya tidak hengkang.
Kesempatan ini pun tidak disia-siakan Paim, kapan lagi kan dapat bayaran tinggi di usia muda - saat itu ia berusia 16 tahun. Ia kemudian larut dalam kehidupan-kehidupan glamor ala pesepak bola meski masih belia.
Ia membeli supercar dengan merek-merek ternama seperti Mercedes dan Porsche, bahkan Ferrari. Konyolnya lagi, pada waktu itu ia belum memiliki Surat Izin Mengemudi alias SIM.
Sementara itu, jika melihat masa muda Cristiano Ronaldo, pemuda asal Madeira tersebut ketika seumur Paim, masih berjibaku dengan perjuangan meraih mimpi sebagai pesepak bola besar, sampai akhirnya kesempatan itu datang lewat Manchester United.
Sampai sekarang pun, Ronaldo masih dikenal orang sebagai sosok pemain yang sangat rajin dan disiplin. Tidak jarang pula ia datang paling awal, ketika belum ada satu pun orang di tempat latihan.
Sayangnya, kesempatan serupa tidak pernah datang menghampiri Fabio Paim. Semangatnya pun seolah memudar ketika Sporting Lisbon seolah tidak pernah memberi deal yang apik untuknya.
Jika melihat catatan klub apa saja yang pernah dibelanya, mungkin para penikmat sepak bola akan geleng-geleng kepala. Ia terlihat seperti pemain yang kehilangan arah, pindah ke sana-sini tanpa meraih pencapaian signifikan apa pun.
Paim bahkan sampai berpartisipasi di reality show demi mengais rezeki di luar sepak bola. Adalah Luta Pela Fama, sebuah acara yang berasal dari Angola. Namun karena berseteru dengan sesama kontestan ia pun akhirnya dikeluarkan.