Layton Stewart, Calon Penerus Fernando Torres di Liverpool
FOOTBALL265.COM - Klub Liga Inggris, Liverpool, sepertinya bakal mendapat pengganti Fernando Torres dalam diri pemain mudanya, Layton Stewart.
Wonderkid berusia 18 tahun ini baru saja diganjar kontrak anyar oleh Liverpool pada Juli 2020 menyusul penampilannya yang apik musim ini. Ia adalah salah satu aset masa depan The Reds yang memang patut dipertahankan.
Selain seorang Scouse, Layton Stewart juga sudah berada di akademi Liverpool sejak usianya tujuh tahun. Ia tampil cukup gemilang untuk timnya di ajang U-19 UEFA Youth League dan berada di U-23 untuk musim 2019-2020.
Pemain asal Huyton ini pun beberapa kali disebut memiliki kesamaan dengan mantan bintang besar Liverpool yang begitu eksplosif, Fernando Torres.
Baik Stewart maupun Torres punya keahlian yang andal dalam melewati hadangan bek lawan dengan akselerasi mereka, mendekat ke gawang penuh percaya diri, tanpa ragu, dan berlari dengan tujuan yang jelas.
Nama Stewart pun perlahan mulai naik daun, terutama setelah mencetak 16 gol di semua kompetisi bersama tim U-18 asuhan Barry Lewtas. Saat berada di U-16, ia bahkan lebih eksplosif dengan lesatan 56 gol selama satu musim.
Memang, ia digadang-gadang punya kemiripan dengan Fernando Torres, tapi ada dua nama eks pemain Liverpool yang ternyata menjadi idola pemain kelahiran 3 September 2020 tersebut, yakni Robbie Fowler dan Michael Owen.
Alih-alih Torres, Stewart justru merasa dirinya lebih mirip Fowler dan Owen. Ia pun berharap bisa menjadi pemain hebat seperti mereka, tentu dengan kemampuan serta nama besarnya sendiri, tanpa dibanding-bandingkan dengan orang lain.
“Saya selalu melihat mereka (Fowler dan Owen) di YouTube karena mereka agak seperti saya. Mereka selalu punya peluang di gawang, menghantui para pemain belakang, mencoba masuk ke kotak penalti, dan mencetak gol,” kata Stewart, dikutip dari laman resmi klub.
Beruntung bagi Layton Stewart, ia sudah mendapat wejangan langsung dari dua idolanya itu. Bekal tips serta suntikan semangat dari Fowler dan Owen bisa membantunya jadi bintang besar di Liverpool, bahkan bukan tidak mungkin melampaui Torres.
1. Mengenang Lebih Dalam Sosok Layton Stewart
Sebagai pemain yang masih sangat muda, Layton Stewart punya passion yang begitu kuat. Ia akan sangat kecewa jika tidak tampil apik untuk timnya, apalagi mengingat posisinya sebagai seorang striker.
“Saat saya tidak bisa mencetak gol, saya tidak berbicara dengan orang tua saya sampai berhari-hari, tapi jika tim menang ya saya ikut senang,” jelasnya.
“Namun sebagai striker, saya selalu ingin mencatatkan nama di papan skor dan menambah perolehan gol saya. Jika saya berhasil, saya merasa bahagia,” ucap Stewart lagi.
Layton Stewart sudah tahu bagaimana rasanya bermain di setiap kelompok umur mulai dari U-16, U-18, dan U-23. Level kesulitannya pun terus meningkat dan ini adalah fase yang harus dilaluinya.
Naik dari U-16 ke U-18, Stewart menghabiskan waktu sampai jam empat sore setiap harinya. Ketika di U-23, ia menghadapi tantangan baru lantaran para pemain mulai tampil lebih kuat secara fisik dan lebih atletis.
Perkembangan Stewart tentu masih terus berlanjut namun sedikit terhambat akibat cedera ligamen lutut yang mengharuskannya naik meja operasi.
Stewart pun sudah mulai menjejakkan kakinya di level senior dengan berlatih bersama tim utama asuhan Jurgen Klopp. Bersama para seniornya, ia juga mempelajari bagaimana lini depan Liverpool beroperasi.
“Lihat Firmino, Salah, dan Mane. Mereka juga membantu secara defensif, bukan hanya menyerang. Saya juga ingin menyesuaikan permainan saya, tidak hanya mencetak gol tapi membantu pertahanan di laga-laga sulit,” jelasnya.
“Rasanya sangat luar biasa bisa berada di tengah-tengah tim senior. Saya berkata kepada diri sendiri, bahwa saya ingin meraih salah satu tempat mereka suatu hari nanti, terus berada dengan mereka setiap waktu, terus bermain bersama mereka,” tambahnya lagi.
Sebagai pemain yang bertugas di lini depan, Stewart bisa mencontoh siapa saja yang ia inginkan, baik itu Fernando Torres, Robbie Fowler, Michael Owen maupun trio Firmino, Salah, dan Mane.
Akan tetapi, ia harus tetap menjadi dirinya sendiri dan menciptakan gaya permainan yang bisa membuat namanya dikenal publik dengan sendirinya. Bisa jadi, ia akan jadi Torres masa depannya Liverpool.
Tentu saja syarat utamanya adalah meningkatkan kecepatan, karena Stewart adalah pemain yang bertugas menyerang. Ia harus tampil lebih eksplosif, mumpung masih muda, waktunya pun masih sangat banyak.
Layton Stewart adalah calon penerus Fernando Torres, bukan calon pengganti Fernando Torres.