Kronologi Keributan Frank Lampard dengan Petinggi Chelsea yang Berujung Pemecatan
FOOTBALL265.COM - Sebelum dipecat, ternyata Frank Lampard sempat terlibat perselisihan pendapat dengan sejumlah petinggi klub Liga Inggris, Chelsea.
Klub raksasa Liga Inggris, Chelsea, resmi memecat pelatih mereka, Frank Lampard, usai menderita rangkaian hasil buruk di putaran pertama.
Lewat situs resminya, Chelsea resmi mengumumkan pemecatan Frank Lampard dari kursi pelatih The Blues pada Senin (25/01/21) kemarin. Di bawah Lampard, The Blues hanya bertengger di peringkat sembilan klasemen dengan rincian delapan kali menang, lima seri, dan enam kalah.
Tekanan besar memang mengarah kepada Lampard melebihi musim lalu. Penyebabnya tak lain adalah karena banyaknya uang yang telah dibelanjakan klub untuk pemain baru pada musim panas lalu.
Perginya Lampard dari Chelsea ternyata menyisakan kontroversi besar. Kabarnya, sebelum dipecat, Frank Lampard bertengkar dengan direktur klub, Marina Granovskaia.
Perselisihan itu terjadi dipicu oleh sejumlah hal. Pertama adalah soal nasib Kepa Arrizabalaga. Ada perbedaan pandangan antara Marina dengan Lampard soal Kepa.
Menurut Marina, Kepa harus mendapatkan kesempatan tampil lebih banyak sebagai bentuk memperbaiki kepercayaan diri. Namun, seperti diketahui, Kepa di bawah Lampard musim ini memang menjadi pesakitan.
Bahkan, sudah sejak musim lalu Kepa terpinggirkan. Meski begitu, alasannya jelas terlihat di depan mata bahwa Kepa gagal memenuhi ekspektasi sebagai kiper termahal di dunia.
Bukan soal Kepa saja, kabarnya Frank Lampard dan manajemen yang diwakilkan oleh Marina Granovskaia juga berselisih pendapat soal target transfer mereka.
Lampard dilaporkan masih ngotot menginginkan dua bintang muda Liga Inggris, Declan Rice (West Ham United) dan James Tarkowski (Burnley), untuk ada di skuadnya. Namun, Marina menolak keinginan tersebut karena The Blues telah membelanjakan 200 juta poundsterling pada musim panas lalu.
Perselisihan itu semakin memperburuk citra Frank Lampard di mata Marina dan manajemen. Apalagi, di waktu bersamaan performa Chelsea juga anjlok. Hal inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi Marina untuk meminta jajaran manajemen memecat Lampard dari kursi kepelatihan Chelsea.
1. Lampard Temperamental
Di luar lapangan, Frank Lampard memang tak mulus-mulus amat dalam menukangi Chelsea. Banyak kerikil tajam yang dilaluinya ketika membesut tim asal London tersebut.
Namun, kebanyakan dari persoalan itu tak lain karena sifat Frank Lampard sendiri. Lampard pernah jadi sorotan luas usai terlibat keributan dengan Marcos Alonso.
Lampard kedapatan marah besar terhadap Marcos Alonso. Sayangnya, kemarahan itu dituangkan Lampard tepat di mata pemain-pemain Chelsea lainnya di ruang ganti.
Hal itu dianggap kurang elok bagi seorang pelatih. Tak hanya itu, dikutip dari The Athletic, kabarnya sejumlah pemain juga merasa gerah dengan cara Lampard mengkritik pemain di media.
Memang Lampard tak segan-segan untuk mengkritik performa pemainnya di depan awak media. Hal tersebut kebanyakan berujung pada pemberitaan jelek tentang sang pemain.
Apa yang dilakukan Lampard memang tidak seperti kebanyakan pelatih-pelatih Liga Inggris lainnya. Kebanyakan pelatih lebih berhati-hati berbicara di media dan lebih memilih menimpakan kesalahan kepada tim secara keseluruhan ketimbang kepada salah satu pemain.
Akumulasi hal-hal di ataslah yang akhirnya membuat citra Frank Lampard di mata manajemen jatuh. Akhirnya, Chelsea dengan berat hati memutuskan untuk berpisah jalan dengan legendanya tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Frank atas apa yang telah dia capai pada masanya sebagai pelatih kepala klub. Namun, hasil dan penampilan baru-baru ini tidak memenuhi harapan klub, meninggalkan klub di papan tengah tanpa jalur yang jelas untuk perbaikan berkelanjutan," demikian pernyataan Chelsea.
Kabarnya, manajemen Chelsea akan menunjuk mantan pelatih Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel, sebagai pengganti Frank Lampard. Saat ini Thomas Tuchel dilaporkan tinggal menerima tawaran kontrak saja dari manajemen klub pemenang enam gelar Liga Inggris itu.