3 Faktor Gelaran Piala Menpora Seperti Dipaksakan
FOOTBALL265.COM - Kabar baik datang dari dunia olahraga Tanah Air, dimana publik akan kembali disuguhkan hiburan pertandingan sepak bola yang selama ini mati suri akibat pandemi virus corona.
Bukan kompetisi Liga 1 yang akan berlanjut, melainkan adanya turnamen pramusim yang digagas oleh PSSI dan PT LIB dengan nama turnamen Piala Menpora.
Hal tersebut tentu menjadi angin segar bagi publik, yang sudah lama merindukan tontonan persaingan antar tim sepak bola dalam negeri karena sudah tertenti sejak Maret 2020 lalu.
Akibat dari adanya pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah dan juga pihak kepolisian tidak memberikan izin pertandingan, demi menekan angka kasus covid-19 yang terus meningkat.
Piala Menpora sendiri rencananya akan digelar mulai 20 Maret mendatang hingga 25 April. Pesertanya adalah 18 klub Liga 1 dan dua klub Liga 2.
"Ketua Umum PSSI sudah meminta izin untuk memakai nama Menpora buat nama turnamen pramusim. Saya tidak tahu pertimbangan PSSI dan PT LIB, tetapi sekarang ini suasananya tidak normal, kalau dulu kan suasana normal," kata Menpora Zainudin Amali, Kamis (18/2/2021).
"Mungkin saja tujuan PSSI memberi titel itu supaya kami (Kemenpora) ikut terlibat memantau, mengevaluasi apalagi sekarang izin tidak mudah untuk kita dapatkan karena situasi COVID-19 ini," ujarnya menambahkan.
Amali setuju-setuju saja dengan usulan Iriawan. Kebetulan ia juga mau ikut terlibat dalam pengawasan jalannya turnamen ini.
Dimana suporter tidak diperkenankan datang ke stadion dan para pemain serta perangkat pertandingan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sayangnya, rencana yang belum matang namun sudah siap untuk digelar membuat turnamen Piala Menpora 2021 ini terkesan dipaksakan. Apalagi melihat beberapa hal berikut ini:
1. Faktor Piala Menpora Terkesan Dipaksakan
1. Mundurnya Jadwal Bergulir
Gelaran Piala Menpora 2021 harus molor dari jadwal semula yang sudah disepakati. Awalnya kick-off direncanakan pada tanggal 20 Mei 2021. Namun mundur satu hari ke tanggal 21 Maret 2021.
Meski hanya mundur satu hari, hal ini tentu bisa menimbulkan penilaian terhadap panitia yang belum siap oleh masyarakat.
Kepastian mundurnya jadwal kick off Piala Menpora diutarakan langsung oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.
Namun meski mengalami pemunduran jadwal, partai puncak Piala Menpora tetap berakhir pada 25 April 2021.
"Iya jadwal kick off mundur satu hari menjadi 21 Maret," ucap Akhmad Hadian Lukita.
"Itu rancangan yang sudah kami pikirkan matang-matang serta dilakukannya diskusi internal," tambah Akhmad Hadian Lukita.
2. Diprotes Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Wacana bergulirnya turnamen pramusim Piala Menpora 2021 mendapat protes keras dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal itu karena saat ini kasus virus corona atau Covid-19 yang masih tingg.
Apalagi pemerintah melalui gugus tugas tim Covid-19 tengah berjuang untuk menangani pandemi ini, salah satu program yang tengah dijalankan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
IDI menilai nantinya Piala Menpora 2021 berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga bisa menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 meski sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat.
Kasus kerumunan sendiri sudah banyak contohnya yang membuat sejumlah pihak harus ditahan oleh pihak kepolisian, salah satu diantaranya adalah adanya acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan beberapa waktu lalu.
3. Belum Jelas Nominal Hadiah
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) melalui Direktur Utamanya, Akhmad Hadian Lukita belum bisa memastikan besaran hadiah untuk tim yang keluar sebagai juara. Ia beralasan hal itu bisa ditentukan seiring dengan nilai sponsorship yang masuk.
Kendati demikian, PT LIB sudah memberikan rincian perihal match fee dan subsidi lainnya kepada para klub yang ingin diundang.
Disebutkan, rincian match fee untuk ajang pramusim 2021 ini lebih tinggi dibandingkan saat Piala Presiden 2019 lalu.
Kala itu, match fee totalnya Rp 200 juta, dengan rincian tim yang menang mendapat Rp 125 juta, yang kalah Rp 75 juta, kemudian hasil imbang berarti berbagi Rp 100 juta untuk masing-masing tim yang tanding.
Di Piala Menpora ini, sebuah tim yang mampu meraih kemenangan akan mendapat Rp150 juta, kalah Rp100 juta dan imbang Rp125 untuk dibagi dua tim.
Selain itu, setiap klub nantinya mendapatkan subsidi transportasi Rp 100 juta dari PT LIB dari kota asal sampai ke kota tuan rumah tempat penyisihan fase grup berlangsung.