3 Pemain Muslim yang Jadi Andalan Timnas Prancis di Euro 2020
FOOTBALL265.COM - Pesta sepak bola terakbar yakni Euro 2020 sempat tertunda pada tahun lalu. Pada tahun ini UEFA yang punya hajat akhirnya resmi melaksanakannya.
Euro 2020 akan berlangsung pada 11 Juni hingga 11 Juli mendatang, dengan diikuti oleh 24 tim peserta. Demi meraih hasil terbaik, para tim telah mempersiapkan diri dengan baik termasuk memilih pemain yang akan dibawanya.
Salah satu yang difavoritkan adalah Timnas Prancis. Tahun ini, Les Bleus datang dengan salah satu striker terbaik di Liga Spanyol beramagama Islam, Karim Benzema yang lama diabaikan nyaris enam 6 tahun.
Selain Benzema, mereka juga mengumpulkan para pemain pemeluk agama Islam lainnya. Penasaran siapa saja? berikut ulasannya.
Karim Benzema
Karim Benzema adalah pemain berdarah Aljazair. Dirinya lahir pada 19 Desember 1987 saat ini memperkuat Real Madrid.
Benzema dikenal sebagai salah satu pemain muslim yang taat dan tidak lupa bersyukur. Setiap akhir pertandningan, Benzema selalu ucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk syukur telah bertanding dengan aman kepada Allah SWT.
Benzema tidak pernah meminum alkohol dan makan daging babi. Di beberapa kesempatan perayaan juara Real Madrid, rekan-rekan Benzema tidak pernah memaksanya untuk meminum alkohol.
1. Paul Pogba
Paul Pogba adalah gelandang Manchester United kelahiran 15 Maret 1993 di Lagny-sur-Marne, Prancis.
Ia lahir dan dibesarkan di keluarga muslim. Namun baru di usia 20 tahun dirinya mempelajari ajaran Islam, dan menjadi penganut muslim taat.
Hal itu diketahui seringnya ia mendatangani tanah suci Mekkah, setiap kali kompetisi libur. Pergi haji maupun umroh sudah ia jalankan.
N'Golo Kante
N'Golo Kante adalah pemain kelahiran 29 Maret 1991 di Paris, Prancis. Namanya mulai melambung setelah mengantarkan Leicester City merengkuh gelar Liga Inggris di musim 2015/2016.
Ia dikenal sebagai seorang pemain muslim yang taat dan rendah hati. Saking taatnya, Kante jarang sekali melakukan tindak kecurangan saat melakukan pertadingan maupun kehidupan sehari-hari.
Hal ini pernah diungkapkan oleh rekannya di timnas Prancis, Blaise Matuidi. Matuidi menceritakan bahwa Kante menolak ajakan untuk memalsukan jumlah penghasilan yang didapatnya.