Persipura Akhirnya Ubah Agenda, Skuat Dipulangkan ke Jayapura
FOOTBALL265.COM - Klub Persipura Jayapura akhirnya merubah agenda mereka. Sebagian besar skuat mereka dipulangkan ke Kota Jayapura karena belum ada kepastian terkait penyelenggaraan kompetisi.
Skuat berjulukan Mutiara Hitam bertolak kembali ke Jayapura setelah menjalani pemusatan latihan (TC) di Kota Batu, Malang, selama hampir tiga bulan lamanya.
Pelatih Persipura, Jacksen Tiago mengaku timnya memulangkan para pemain ke daerah asal masing-masing karena Piala AFC Zona ASEAN batal digelar, dan juga kompetisi Liga 1 2021 belum pasti sampai kapan akan dimundurkan.
"Ya, memang kami liburkan anak-anak karena Piala AFC sudah jelas batal, Liga 1 juga ditunda dan ditambah dengan kondisi PPKM saat ini," kata Jacksen kepada awak media olahraga INDOSPORT, Jumat (16/07/21).
"Sehingga alangkah baiknya kalau kami memutuskan untuk mengizinkan anak-anak kembali ke rumah masing-masing untuk berkumpul dengan keluarga mereka," tambah Jacksen.
Tak hanya pemain lokal, penggawa asing Persipura yakni Henrique Motta dan Yevhen Bokhashvili juga ikut diboyong ke Kota Jayapura.
Sebelumnya, juru taktik tim Persipura, Jacksen Tiago mengatakan bahwa timnya tak akan diliburkan meskipun Liga 1 2021 telah resmi dimundurkan oleh operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Juru taktik berkebangsaan Brasil itu nampaknya tak ingin timnya santai, karena sebelumnya ia mengatakan bahwa Persipura masih memiliki sejumlah kelemahan yang perlu dibenahi.
1. Rubah Skenario
Jacksen mengaku ia dan staf pelatih akan merubah dan menurunkan intensitas latihan bagi anak asuhnya.
"Kami tetap menjalankan program latihan seperti biasanya. Tapi kami akan melakukan perubahan intensitas latihan. Tim tidak kita liburkan, dan masih tetap menjalani pemusatan latihan di Batu, Malang," ujarnya.
Jacksen mengatakan dirinya dan staf pelatih bersama manajemen sudah mempertimbangkan untuk mengambil skenario alternatif jika saja kompetisi tak jadi berlanjut dalam waktu dekat.
Skenario tersebut diungkapkan Jacksen yakni opsi untuk meliburkan pemain ataupun tetap bertahan di Batu, Malang.
"Sebagai pelatih, kita harus punya skenario alternatif. Selalu menyiapkan skenario A, B, C, dan kita sudah punya skenario A, B, C. Apakah kita akan tetap di sini, apakah kita liburkan anak-anak 7 hari atau 10 hari. Tiga-tiganya kita masih pertimbangkan," pungkas Jacksen.