Sponsor Utama Liga Indonesia dari Masa ke Masa, Pabrikan Rokok Dominan
FOOTBALL265.COM - Kabar mengenai pergantian sponsor Liga 1 tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penikmat sepak bola Tanah Air. Pemicunya adalah unggahan video pendek di akun Instagram resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rabu (21/7/21).
Tampak logo Liga 1 yang identik dengan warna oranye selama dua tahun terakhir mendadak berubah, meski identitas sponsor baru masih ditutup rapat-rapat. Satu-satunya petunjuk tentu saja penggunaan warna biru sebagai latar belakang logo.
"Kita tunggu saja sebentar lagi akan ada rilis resmi dari PT LIB terkait sponsor baru. Belum bisa dibocorkan karena masuk dalam salah satu kesepakatan dengan sponsor. Jadi, nanti saja," ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Isu yang beredar, Liga 1 akan disponsori oleh salah satu BUMN, tepatnya sektor perbankan. Petunjuk ini lantas memunculkan dua institusi besar, yakni Bank BRI dan Bank Mandiri.
Berkaca dari sejarah, Bank Mandiri sudah pernah menjadi sponsor utama Liga Indonesia selama lima musim, yaitu 1999-2004. Mereka tercatat sebagai sponsor keempat sejak bal-balan Tanah Air memasuki era profesional pada 1994.
Lantas, perusahaan mana saja yang pernah menyandang status sponsor utama Liga Indonesia? Simak penjelasannya berdasarkan hasil penelusuran INDOSPORT.
1. Dunhill (1994-1996)
Pabrikan rokok asal Inggris ini menjadi sponsor utama dalam penyelenggaraan perdana Liga Indonesia pasca-peleburan kompetisi Galatama dan Perserikatan. Dunhill bertahan dua musim, menyaksikan Persib Bandung (1994-1995) dan Bandung Raya (1995-1996) bergantian meraih trofi juara.
2. Kansas (1996-1997)
Setelah Dunhill, giliran pabrikan rokok asal Belgia, Kansas, yang mensponsori Liga Indonesia edisi ketiga. Mereka hanya bertahan semusim, menyaksikan Persebaya Surabaya naik podium berkat kemenangan meyakinkan 3-1 atas Bandung Raya di final.
3. Reebok (1998-1999)
Apparel asal Inggris ini maju menyokong Liga Indonesia pasca-reformasi 1998 dalam kondisi krisis moneter. PSIS Semarang keluar sebagai juara musim itu berkat gol tunggal Tugiyo ke gawang Persebaya di final.
4. Bank Mandiri (1999-2004)
Memasuki milenium baru, BUMN yang belum lama berdiri hasil peleburan empat bank pemerintah, Bank Mandiri, mensponsori Liga Indonesia.
Institusi ini cukup lama bertahan, yaitu lima musim, menyaksikan PSM Makassar (1999-2000), Persija Jakarta (2001), Petrokimia Putra (2002), Persik Kediri (2003), dan Persebaya Surabaya (2004), bergantian naik podium.
1. 5. Djarum (2005-2014)
Inilah sponsor utama Liga Indonesia yang paling lama. Pabrikan rokok asal Kudus, Jawa Tengah, ini setia menyokong Liga Indonesia dari masih bernama Divisi Utama (2005-2008) ke era ISL (2009-2014).
Djarum menjadi saksi kedigdayaan Persipura Jayapura yang sukses menjuarai ISL sebanyak tiga kali (2008-2009, 2010-2011, 2013). Selain itu ada Arema Malang (2009-2010), Sriwijaya FC (2011-2012), dan Persib Bandung (2014).
6 QNB (2015)
Sponsor kelas kakap masuk pada edisi 2015. QNB yang notabene bank asal Qatar menjadi sponsor utama ISL, tapi sangat disayangkan musim tersebut hanya bergulir tiga pekan saja sebelum distop permanen akibat campur tangan pemerintah.
7. Gojek-Traveloka (2017)
Era baru Liga Indonesia pasca-lepas dari sanksi FIFA. Liga 1 disponsori oleh dua start-up beken, Gojek (transportasi) dan Traveloka (perhotelan). Bhayangkara FC keluar sebagai juara di musim tersebut.
8. Gojek (2018)
Traveloka boleh saja mundur, tapi Gojek tetap bertahan mensponsori Liga 1 2018. Musim ini terasa manis buat The Jakmania karena klub kesayangan mereka, Persija Jakarta, akhirnya menyudahi kemarau prestasi selama 17 tahun sejak 2001.
9. Shopee (2019-2020)
Start-up belanja online, Shopee, menjadi sponsor utama terakhir sebelum Liga 1 terdampak pandemi virus corona. Bali United keluar sebagai juara edisi 2019, namun musim berikutnya harus berhenti di pekan ketiga dan dibubarkan secara permanen.