Arogan Level Dewa, Mantan Rekan Sebut Zlatan Ibrahimovic Berkepribadian Ganda
FOOTBALL265.COM - Bomber gaek berkebangsaan Swedia, Zlatan Ibrahimovic, biasa dikenal publik sebagai pribadi yang tidak pernah malu menunjukkan arogansi.
Meski demikian, pemain yang akan genap berusia 40 tahun pada Oktober mendatang tersebut rupanya tidak selalu bersikap seperti itu.
Hal ini sepertinya yang ditutukan oleh mantan rekan satu tim Ibrahimovic di LA Galaxy, Ashley Cole. Di mata eks fullback kiri tim nasional Inggris tersebut Ibrakadabra adalah sosok yang ramah dan rendah hati saat berada di ruang ganti.
Persona penuh percaya diri yang kerap diartikan sombong oleh khalayak hanya ditunjukkan Ibrahimovic saat harus menghadapi media. Jika tidak berada di dekat kamera maka ia adalah teman yang berkharisma.
"Zlatan punya dua kepribadian. Di ruang ganti bersama kami ia terbilang pendiam dan rendah hati. Seorang yang brilian," papar Cole yang setahun membersamai Ibrahimovic di Galaxy.
"Jika bicara pada media ia langsung menjelma menjadi Tuhan. Saat kamera tidak ada ia rekan hebat yang tahu bagaimana cara membantu memperbaiki skill kami," tambah eks Chelsea dan AS Roma yang pensiun pada 2019 lalu bersama Derby County tersebut.
Tidak heran jika Cole beruajr demikian. Ibrahimovic memang nyaris tidak pernah punya konflik internal dengan rekan satu tim walau punya kepribadian yang bagi sebagian orang mungkin menyenalkan. Ia bahkan kerap dianggap sebagai seorang leader.
Paling banter ia pernah berselisih dengan Rafael van der Vaart saat masih berkostum Ajax Amsterdam di 2001-2004. Dalam periode pertamanya memperkuat AC Milan selama dua musim hingga 2011/2012 Ibrahimovic sempat beradu tinju dengan bek asal Amerika Serikat, Oguchi Onyewu.
1. Jimat AC Milan
Bersama AC Milan yang kembali dibelanya sejak musim dingin 2020 lalu, Ibrahimovic kembali jadi sosok vital. Alih-alih menjadi beban Il Rossonerri, pemain-pemain yang lebih muda justru merasa aman saat ia berada di lapangan.
Hasilnya musim lalu Milan kembali bisa bersaing dalam perebutan titel Scudetto walau harus berpuas dengan gelar runner-up. Sesuatu yang tidak pernah lagi disaksikan tifosi San Siro sejak musim dimana Ibrahimovic pergi meninggalkan mereka untuk Paris Saint-Germain nyaris satu dekade silam.
Di 2021/2022 start Ibrahimovic sedikit terhambat oleh cedera lutut parah. Diperkirakan Milan baru bisa memainkannya lagi setelah jeda internasional September kali ini berakhir.