Nasib Malang Ali Karimi Eks Bayern Munchen yang Didepak Karena Tak Puasa Ramadan
FOOTBALL265.COM -Â Mantan pemain Bayern Munchen, Ali Karimi harus menerima kenyatan pahit setelah dirinya didepak klub karena tidak puasa Ramadan.
Nama Ali Karimi sempat membuat bangga publik Iran pada medio tahun 2005-an karena ia dikontrak oleh raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen.
Ali Karimi diboyong Bayern Munchen dari klub Uni Emirat Arab (UEA) Al-Ahli dengan status bebas transfer alias gratis pada 01 Juli 2005 lalu.
Meski bukan pemain Iran pertama yang berkarier di Bundesliga, namun kehadiran Ali Karimi tentu menjadi pemantik semangat bagi para pesepakbola muda Iran agar bisa menembus kancah Eropa.
Karier sepak bola profesional Ali Karimi berlangsung selama 20 tahun lamanya, dengan bermain di empat negara berbeda di berbagai klub.Â
Sementara untuk level tim nasional, pesona Ali Karimi cukup menterang. Dari 127 caps untuk Timnas Iran, ia mencatatkan 38 gol.
Ali Karimi yang lahir di Karaj, Iran, pada 08 November 1978, pertama kali bermain sepak bola secara profesional di klub divisi kedua Liga Iran, Fath Tehran selama dua musim.
Kemudian ia diboyong oleh klub papan atas Iran, Persepolis. Tiga musim Ali berada di sana, dengan menorehkan 11 gol dari 42 penampilan. Ia kemudian hijrah ke Liga Uni Emirat Arab memperkuat Al-Ahli.
Menariknya, sebelum benar-benar menjadi pemain Al-Ahli, Ali Karimi nyaris berkarier di Eropa. Kesempatan itu datang ketika ia masih membela Persepolis dan ikut dalam lawatan tim ke Eropa untuk menjalani tes pramusim di Italia.
Melihat kiprahnya selama uji coba di Negeri Pizza, salah satu klub Liga Italia, Perugia tertarik mengontraknya. Akan tetapi Al-Ahli datang lebih dahulu, dan mengontraknya selama dua musim.
Bersama Al-Ahli dua musim di Liga UEA, Ali Karimi punya andil besar dalam meraih Piala Liga Uni Emirat Arab. Rejeki tidak kemana, sebuah pepatah lama yang cocok menggembarkan nasib sepak bola Ali Karimi.
Sebab jalan menuju Eropa kembali terbuka pada Oktober 2004, saat Iran menjadi tuan rumah pertandingan persahabatan melawan Jerman.
Meski Ali Karimi gagal membawa negarannya menang karena kalah 0-2, namun performa apik yang ditunjukan Ali membuat pemantau bakat klub Eropa menunjukan perhatiannya ke dia.
Tak lama dari itu, tahun berganti dan pada bulan Mei 2005, salah satu klub Jerman, Bayern Munchen berhasil mendapatkan tanda tangannya.Â
Ia jadi orang Iran ketiga yang bermain untuk Die Roten. Sebelumnya, sudah dua orang Iran lainnya yaitu Ali Daei dan Vahid Hashemian
1. Dipecat Karena Tidak Puasa
Karier Ali Karimi bersama Bayern Munchen tidak berlangsung lama. Ia hanya bertahan dua musim di Allianz Stadium dari 2005 hingga 2007.
Meski begitu, Karimi bermain lebih dari empat puluh kali untuk Die Roten. Dia juag mempersembahkan dua gelara juara, Bundesliga dan DFB Pokal di musim 2005/06.
Ali Karimi kemudian dilepas ke Liga Qatar, memperkuat beberap klub seperti Qatar SC hingga Al-Sailiya SC. Ia kemudian kembali ke negara asalnya, Iran tahun 2008. Beberapa klub pernah merasakan jasanya.
Namun yang paling diingat publik adalah saat ia memperkuat Steel Azin. Sebab di sana kariernya diliputi oleh kontroversi.
Pada Agustus 2010, Ali Karimi dikabarkan dipecat oleh klub karena diduga melanggar aturan puasa Ramadhan.
Ali sempat membantah tuduhan tersebut. “Aku ini seorang muslim, aku tau dan aku masih percaya dengan norma-norma Agama,” dikutip dari France24.
Namun Karimi melunak dan mau tak mau harus membayar denda. Setelah itu, ia dipekerjakan kembali tetapi hanya bertahan enam bulan.
Di sela-sela itu, Ali Karimi sempat kembali ke Liga Jerman dengan membela Schalke 04. Ia sebetulnya hanya menandatangani kontrak jangka pendek di Bundesliga. Namun, ia berhasil mempersembahkan gelar DFB Pokal untuk klub tersebut.