Putaran Kedua, 'Adik' Sriwijaya FC Ganti Nama Seutuhnya Jadi Muba United
FOOTBALL265.COM - Pendatang baru Liga 2, Muba Babel United, tergabung di dalam Grup A bersama Sriwijaya FC, PSMS Medan, AA Tiga Naga, PSPS Riau, dan Semen Padang. Publik lantas diramaikan dengan nama klub yang masih bertuliskan Babel United.
Padahal, tim berjuluk Laskar Ranggonang ini sudah hijrah ke Stadion Serasan Sekate, Sekayu, Kab. Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan. Muba Babel United merupakan tim merger antara Babel United dan Muba United.
Sebelumnya, Babel United bermarkas di Pangkal Pinang, Bangka Belitung dan hasil dari marger antara Aceh United dan PS Timah Bangka Belitung.
Hingga pada 2019, Pemkab Muba mengambil alih klub Babel United. Namun, belakangan nama klub masih menimbulkan perdebatan di media sosial. Hal tersebut dipicu dari jadwal resmi yang keluar tidak sinkron nama tim yang tertulis Babel United.
Tentu saja itu menimbulkan beragam reaksi menjelang kick-off Liga 2 2021 zona Sumatra. Sebagian pihak menganggap klub masih milik Bangka Belitung.
"Sebelumya memang tim ini berasal dari Bangka Belitung, namun sudah sepenuhnya menjadi milik Muba. Proses kepindahan sudah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya," kata Manajer Muba Babel United, Achmad Haris, ketika dikonfirmasi, Kamis (30/9/21).
Kendati demikian, Haris melanjutkan pihaknya tetap menghormati prosedur dari operator Liga Indonesia, hingga tim tersebut sepenuhnya berganti nama menjadi Muba United.
"Kami sudah mengajukan soal perubahan itu dari tahun sebelumnya. Tapi karena terkendala kompetisi terhenti beberapa kali, jadi prosesnya lambat," jelasnya.
"Tapi Insha Allah putaran kedua nanti kami resmi sudah bisa pakai nama Muba United seutuhnya. Sekarang ini kita juga diperbolehkan pakai nama Muba Babel United," tambahnya.
1. Bukan Satu-satunya
Muba Babel United bukan satu-satunya klub sepak bola hasil merger. Ubah nama dan pindah kota adalah fenomena yang umum dijumpai di sepak bola Indonesia. Setidaknya ada 19 klub Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3 yang berubah bentuk sejak 2008.
Pada era profesional dan industri sepak bola, perubahan nama, pindahan markas, pembubaran, penggabungan, hingga pendirian klub baru adalah hal wajar. Sebelum menemukan bentuk seperti sekarang, klub-klub profesional di Eropa juga melakukan tindakan serupa.
Sedikitnya ada tujuh klub yang berganti nama setelah merger ataupun take over kepemilikan baru seperti meberikan warna tersendiri di kompetisi Liga 2 Indonesia.
Ditambah lagi dengan andil besar sang publik figur seperti aktris Raffi Ahmad sebagai pemilik Rans Cilegon FC, dan juga Atta Halilintar selaku pemegang kendali penuh atas AHHA PS Pati FC.
Selain itu, ada Hizbul Wathan Sidoarjo hasil merger dua klub Semeru FC Lumajang dan Persigo Gorontalo. Badak Lampung FC (Perseru Serui), dan Sulut United (Bogor United dan Persikad Depok).
Bahkan Sriwijaya FC yang memiliki nama besar juga berasal take over dari merger dua klub sebelumnya Persijatim dan Solo FC sebelum diambil alih Pemprov Sumsel tahun 2004 dan setahun kemudian resmi terdaftar dengan nama Sriwijaya FC.
"Bagi kami peristiwa seperti ini hal yang biasa, karena sepak bola itu dinamis. Jangankan Liga 2 tim-tim profesional sekelas di Liga Eropa itu juga banyak yang berganti nama, pemilik, pindah markas, dan lain-lain," pungkas Achmad Haris.