Curiga Match Fixing, Kalsel Kalah WO dan Tak Ambil Medali Peparnas Papua
FOOTBALL265.COM - Curiga dengan tingkah wasit di final sepak bola Pekan Paralimpade Nasional (Papernas) XVI Papua 2021, skuat Kalimantan Selatan memilih kalah walkout.
Tim tuan rumah Papua berhasil menyabet medali emas cabang olahraga sepak bola di Peparnas Papua 2021, usai menang WO 5-1 (dari skor 2-1) atas tim Kalimantan Selatan.
Partai final digelar di Stadion Mahacandra Uncen, Jayapura, Jumat (12/11/21) kemarin. Skuat Kalsel mengaku curiga dengan wasit, hingga memutuskan untuk kalah walkout.
Awal babak pertama, Papua dan Kalsel bermain terbuka. Kalsel sering melakukan ancaman melalui kapten mereka, M. Yahya Hernanda, namun belum ada tercipta gol.
Papua berhasil mencuri keunggulan terlebih dahulu melalui striker Diano Korwa, yang memanfaatkan kemelut di kotak penalti Kalsel, membuat skor unggul menjadi 1-0.
Papua pun berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui aksi individu dari Ongen Marani, yang berhasil menceploskan bola ke sisi pojok kanan bawah dari gawang Kalsel.
Kalsel berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah Firman A. Pedi berhasil merangsek ke kotak penalti Papua, lantas melesakkan bola ke sisi pojok kiri gawang.
Jelang dimulainya babak kedua, kontingen Kalimantan Selatan melakukan protes keras kepada kepemimpinan wasit Andi Asri Aziz asal Sulawesi Selatan yang dinilai tidak adil.
Aksi protes membuat pertandingan babak kedua tertunda, tapi Kalsel memilih untuk tidak melanjutkan laga. Alhasil, Papua pun menang dan meraih medali emas Peparnas.
1. Curiga Match Fixing
Di sisi lain, Kalimantan Selatan melayangkan surat protes soal kepemimpinan wasit Andi Asri Aziz yang dinilai tidak adil, dan curiga terjadi praktik match fixing di Peparnas.
Maka, untuk sementara waktu, kontingen Kalimantan Selatan belum menerima medali perak sepak bola di Peparnas Papua 2021.
Sementara itu, medali perunggu sepak bola berhasil didapatkan oleh Jawa Barat, yang berhasil menang 7-2 melawan Jawa Timur dalam perebutan tempat ketiga Peparnas Papua 2021.