On This Day: Kecurangan Thierry Henry yang Bawa Prancis ke Piala Dunia 2010
FOOTBALL265.COM – Tepat pada hari ini 12 tahun silam atau 18 November 2009, Thierry Henry melakukan kecurangan yang mengubur mimpi Irlandia dan membawa Timnas Prancis ke Piala Dunia 2010.
Piala Dunia merupakan turnamen terakbar yang ingin diikuti setiap pesepak bola. Kesempatan bertemu pemain bintang lainnya dan mendapat sorotan lebih, menjadikan ajang ini begitu prestisius.
Tak jarang demi tampil di Piala Dunia, banyak cara dilakukan pemain. Termasuk melakukan hal-hal yang berbau kecurangan.
Salah satu kecurangan yang melegenda adalah kisah kecurangan Chile di Kualifikasi Piala Dunia 1990 zona CONMEBOL saat melawan Brasil.
Saat itu, kiper Chile, Roberto Rojas, melakukan aksi dramatis yakni melukai wajahnya dengan silet yang ia bawa agar Brasil didiskualifikasi dari gelaran Piala Dunia 1990.
Roberto Rojas kala itu melakukan aksi dramatisnya memanfaatkan Flare atau suar yang dilempar penonton ke lapangan. Ia melukai wajahnya seolah-olah suar itu mengenai wajahnya.
Aksi kecurangan itupun terbongkar lewat sebuah foto yang diabadikan oleh seorang kamerawan bernama Ricardo Alfieri. Dari foto itu, tampak bahwa Roberto Rojas tak terkena suar.
Kecurangan Chile ini pun lantas terbongkar dan membuat FIFA geram serta menghukumnya dengan didiskualifikasi serta tak boleh berpartisipasi di Piala Dunia 1994.
Kecurangan Chile demi menembus Piala Dunia ini pun kembali terulang di era modern saat Thierry Henry melakukan Handball di babak Playoff sehingga memuluskan langkah Timnas Prancis dan mengubur mimpi Irlandia ke Piala Dunia 2010 pada 18 November 2009. Berikut kisahnya.
1. Assist 'Tangan Setan' Henry
Pada 18 November 2009, Prancis menjalani leg kedua babak Playoff untuk meraih satu tiket ke Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan.
Prancis dalam posisi unggul ketimbang lawannya karena di leg pertama yang berlangsung di Irlandia, Les Bleus berhasil menang 1-0.
Di leg kedua yang berlangsung di Stade de France itu, Prancis yang dihuni banyak bintang tak bisa berbuat banyak. Malahan, Les Bleus harus tertinggal 0-1 dari Irlandia yang mencetak gol lewat Robbie Keane.
Kedudukan pun menjadi 1-1 secara agregat. Hingga akhirnya laga hidup dan mati ini pun harus dilanjutkan ke babak Extra Time.
Di babak Extra Time ini, kecurangan yang menggemparkan dunia pun muncul di menit ke-103 saat Thierry Henry melepaskan umpan sehingga William Gallas mencetak gol.
Jika tak melihat langsung, maka gol itu terkesan biasa saja. Namun prosesnya dibumbui kecurangan yang bisa membuat semua orang naik pitam.
Dalam gol itu, Henry menerima umpan bola lambung di sisi kiri dari Florent Malouda. Penyerang legendaris Arsenal ini pun lantas menahan bola yang hendak keluar lapangan dengan tangannya dan kemudian mengirim umpan ke William Gallas.
Kecurangan ini terlihat jelas di kamera. Tapi tetap saja, gol itu disambut suka cita oleh pemain dan pendukung Prancis dan juga disambut protes para pemain Irlandia.
Bek Irlandia saat laga itu, Sean St Ledger, bahkan menangis setelah pertandingan melihat wasit mengindahkan protesnya dan rekan-rekannya. Ia menganggap wasit di laga itu yakni Martin Hansson patut dihina.
Kecurangan ini berlanjut di luar lapangan. FAI selaku federasi sepak bola Irlandia meminta kepada FIFA untuk melakukan pertandingan ulang atau meloloskan negaranya ke Piala Dunia 2010.
FIFA juga tak mengindahkan permintaan tersebut. Tiga hari berselang, Henry selaku pelaku mengakui kecurangannya. Tapi tetap saja FIFA memilih bungkam.
Alhasil, Henry pun menjadi bulan-bulanan di media massa. Bahkan ia mendapat ancaman dari pendukung Irlandia sehingga ia harus menyewa pengawal untuk putrinya yang ada di London mengingat dirinya membela Barcelona.
Kecurangan itu pun lambat laun dilupakan saat jelang Piala Dunia. Tapi Prancis mendapat karmanya di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Perseteruan pemain bintang dengan Raymond Domenech selaku pelatih membuat Prancis tak bisa berbuat banyak dan harus tersingkir di fase grup Piala Dunia 2010 dengan status juru kunci grup A dengan raihan 1 poin saja dari 3 laga.