Piala AFF 2020: Menang atau Kalah, Legenda Budi Sudarsono Minta Shin Tae-yong Stay
FOOTBALL265.COM - Menang atau kalah di final leg 2 Piala AFF 2020, Sabtu (1/1/22), legenda timnas Indonesia, Budi Sudarsono meminta pelatih Shin Tae-yong bertahan.
Sebelumnya, timnas Indonesia harus takluk dengan skor telak 4-0 di final leg 1 Piala AFF 2020. Sulit untuk membalikkan kedudukan, mengingat kualitas Thailand lebih unggul.
Namun, masuk ke final Piala AFF 2020 ialah sebuah prestasi bagi timnas Indonesia yang diperkuat oleh mayoritas pemain muda, dan ini juga tahun pertama bagi Shin Tae-yong.
Dengan pencapaian di Piala AFF 2020, baik menang ataupun kalah, legenda timnas Indonesia, Budi Sudarsono berharap agar Shin Tae-yong dipertahankan oleh PSSI.
"Kalau menurut saya, Shin Tae-yong sudah bagus. Kita bangun pondasi, menikmati dua tiga tahun. Lah ini kan baru tahun pertama, sudah bisa masuk final AFF," ungkap Budi.
"Yang senior hanya Evan Dimas sama Fachrudin (Aryanto) saja kan, yang lainnya pemain muda semua. Dua tiga tahun kita akan menikmati," ucap Budi melalui KR TV.
Sebagai mantan pemain timnas, ia tidak mau insiden pemecatan Luis Milla terulang lagi, karena banyak waktu yang terbuang untuk membangun pondasi sepak bola.
"Kalau ganti pelatih lagi, dari nol lagi, cari pondasi lagi, nggak sabaran, akhirnya kan banyak pemain naturalisasi supaya bisa juara, tapi nggak ada (juara)," lanjut Budi.
1. STY Cocok dengan Karakter Indonesia
Selain itu, ada alasan khusus mengapa Budi Sudarsono ingin Shin Tae-yong bertahan di timnas Indonesia. Menurutnya, pemain lokal cocok dengan sistem kepelatihan ala Korea.
Shin Tae-yong pelan-pelan membenahi kemampuan fisik pemain timnas Indonesia, seperti yang pernah dilakukan oleh pelatih Ivan Kolev atau di era Anatoli Polosin lalu.
"Saya dulu (pelatih) Eropa Timur, itu sama, mengedepankan fisik. Tapi kan sepak bola nggak bisa setahun dua tahun, kalau gagal kita ganti pelatih, harus jangka panjang," cetusnya.
"Kalau menurut saya (Shin Tae-yong) ini cocok, harus jangka panjang, karena yang dibutuhkan pemain Timnas yang sekarang, modelnya begini, nggak manja," ucap Budi.
"Dulu Ivan Kolev dari Bulgaria, Eropa Timur, dia latihan satu hari tiga kali, sudah kayak makan aja. Kita makan tuh sudah lupa kayaknya," pungkas Budi Sudarsono.