Pengamat: Shin Tae-yong Sia-sia Bertahan di Timnas Indonesia karena Hal Ini

FOOTBALL265.COM - Komentator sekaligus pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel mengaku jika Shin Tae-yong sia-sia bertahan di Timnas Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong memang sukses mengantarkan Timnas Indonesia meraih titel runner up Piala AFF 2020 dengan menggunakan pemain muda.

Banyak yang berharap Shin Tae-yong bertahan melatih Timnas Indonesia, mulai dari penggemar sepak bola, pemain lokal, termasuk pula Menpora Zainudin Amali.

Shin Tae-yong sendiri mengaku akan tetap melanjutkan pekerjaannya sesuai kontrak. Namun, keputusan mengenai statusnya di Tim Nasional Indonesia ada di tangan PSSI.

Hanya saja, yang mengkhawatirkan bukan lagi status Shin Tae-yong, melainkan saat pemain Timnas kembali ke klubnya masing masing.

Apakah mereka bisa mempertahankan ritme permainan yang sudah dibangun oleh Shin Tae-yong di Tim Nasional Indonesia?

Lewat kanal Youtube-nya, Bung Towel memaparkan bahwa perjuangan Shin Tae-yong harus didukung oleh banyak pihak, termasuk pihak klub dan operator.

"Program atau sentuhan Shin Tae-yong nggak boleh berhenti di tengah jalan, tapi yang namanya Timnas senior pasti tidak akan menjalani pelatnas jangka panjang."

"Meskipun Shin Tae-yong tetap menjadi pelatih Timnas, dia butuh dukungan semua pihak, terutama dari klub, kompetisi, dan juga dari federasi," ungkap Bung Towel.

1. Bung Towel: Nasib Timnas Ada di Tangan Klub

Menurut Bung Towel, banyak fenomena tak masuk akal yang masih mewarnai Liga 1 dan Liga 2, mulai dari operator pertandingan, stakeholder klub, hingga pemain itu sendiri.

Banyak kekerasan yang terjadi di kompetisi Liga 1 dan Liga 2, termasuk di Liga 3, atau longgarnya aturan klub dalam menjaga pola hidup sehat di tengah pandemi Covid-19.

Padahal, klub adalah faktor utama yang bersinggungan dengan pemain setiap hari. Sehingga, masa depan Timnas Indonesia ada di tangan klub dan operator kompetisi.

"Dukungan operator dan klub ini penting, supaya pemain yang kembali ke klub dapat atmosfir atau lingkungan yang positif, yang konstruktif, agar mereka bisa berkembang."

"Kalau kompetisinya seperti sekarang, maka ini menjadi pekerjaan besar. Kita tidak bisa menutup mata kalau Liga Indonesia masih banyak kekurangannya," tuntas Bung Towel.