PSSI-nya Laos Sesalkan 45 Pemain Timnas yang Terlibat Match Fixing

FOOTBALL265.COM – Federasi Sepak Bola Laos menyatakan kekecewaannya dan mengecam 45 pemain yang dijatuhi sanksi berat oleh FIFA setelah terlubat match fixing di Piala AFF 2020.

Diketahui sebelumnya, 45 pemain Laos terkena sanksi larangan bermain seumur hidup oleh FIFA karena terlibat pengaturan pertandingan (match fixing) dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di ajang Piala AFF 2020 kemarin.

Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Laos Kanya Keomany , kejadian ini telah mencoreng muka federasi sepak bola Laos karena para pemain telah menghancurkan masa depan mereka sendiri.

Selain itu, Federasi Laos juga memutuskan bahwa para pemain ‘nakal’ ini tak bakal dipanggil untuk membela timnas Laos di ajang apapun di masa yang akan datang.

“Praktek pengaturan pertandingan ini secara langsung mempengaruhi pemilihan pemain sepak bola kami untuk tim nasional kami untuk kompetisi regional dan internasional di masa depan,” kata Keomany dalam konferensi persnya, Jumat (07/01/22), dilansir dari Radio Free Asia.

Pengaturan skor yang dilakukan para pemain Laos ini paling kentara saat mereka bertanding di babak penyisihan grup ajang Piala AFF 2020 yang berlangsung Desember 2021 kemarin.

Laos saat itu harus puas menjadi juru kunci klasemen sementara Grup B. Tim berjuluk Pha Lung Khao Niew itu menelan tiga kekalahan beruntun dengan selisih gol -10.

Mengingat sejarah Laos yang bukan negara kuat sehingga sering jadi lumbung gol bahkan di level ASEAN pun sebenarnya fenomena selisih gol -10 tidaklah aneh.

Namun para pemain Laos menunjukkan sikap aneh di sejumlah pertandingan Laos di Piala AFF termasuk di partai melawan timnas Indonesia dan Malaysia.

1. Pemain Timnas Laos yang Terlibat Match Fixing

Aphixay Thanakhanty dan Kaharn Phetsivilay jadi dua pemain Laos yang paling dicurigai sebagai pion yang menjalankan pengaturan skor di lapangan.

Kecaman juga datang dari wakil presiden federasi Khampheng Vongkhanti yang mengatakan bahwa para pemain telah mengabaikan peraturan agar selalu bersikap disipin di setiap pertandingan.

“Federasi secara konsisten mendidik atlet kami untuk bersikap disiplin terutama sebelum setiap kompetisi internasional, tetapi jelas, para pemain ini tidak mengindahkan saran kami. Mereka memilih kepentingan pribadi mereka daripada negara,” kata Vongkhanti.

“Tindakan mereka telah merusak reputasi mereka sendiri dan negara,” ujar wakil presiden federasi sepak bola Laos, Khampheng Vongkhanti.