Evaluasi Liga 1: Sepak Penalti Selalu Diambil Asing, Striker Lokal Kemana?
FOOTBALL265.COM - Ada satu evaluasi dari kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 2021-22. Setiap kali ada tendangan penalti, selalu dieksekusi oleh pemain asing.
Fakta ini diungkapkan oleh komentator dan pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel, saat mengevaluasi kelemahan Timnas Indonesia, yaitu di posisi striker.
Hal ini rupanya berbanding lurus dengan kompetisi Liga 1 yang hampir seluruh tim mengandalkan striker asing. Bahkan, untuk tendangan penalti pun dikuasai oleh asing.
"Sampai pertandingan 13 Januari kemarin, sudah ada 50 tendangan penalti, 42 jadi gol, delapan diantaranya gagal," ungkap Bung Towel melalui kanal Youtube-nya.
"Dari 50 penalti, hanya dua pemain lokal yang mengeksekusi, Hanif Sjahbandi dan Sutanto Tan, sisanya diambil oleh pemain asing," lanjut sang komentator.
Satu nama lainnya ada Ilija Spasojevic, tapi penyerang andalan Bali United itu bukan murni pemain Indonesia, karena Spaso sebelumnya menjalani proses naturalisasi.
Sehingga, Bung Towel bertanya-tanya, mengapa setiap ada peluang penalti yang diberikan oleh wasit, tim dan pelatih Liga 1 justru mengandalkan pemain asingnya?
"Bahkan penalti pun dikuasai oleh pemain asing. Pemain kita nggak percaya diri atau apa? Nggak punya kualitas mengeksekusi penalti? Nggak punya keberanian?"
"Ataukah setiap dapat jatah tendangan, langsung diambil oleh pemain asing, dan pemain kita hanya manggut-manggut saja?" kritik pedas dari Bung Towel.
1. Bung Towel: Tugas Buat TSG
Padahal, menurut Bung Towel, mayoritas tendangan penalti berbuah gol, sehingga tidak ada alasan bagi pemain lokal untuk takut mengambil penalti di Liga 1 2021-22.
"Padahal dari 50 penalti, ada 8 gagal, dan itu juga pemain asing. Ezechiel N'Douassel dua kali gagal, Ivan Carlos dua kali gagal, Marko Simic satu kali gagal," paparnya.
Selain pemain, Bung Towel juga berharap Technical Study Group (TSG) menganalisis formula terbaik agar pemain lokal semakin muncul ke permukaan, khususnya di Liga 1.
"Menurut saya TSG memikirkan apa yang terjadi, sehingga penalti pun dieksekusi pemain asing. TSG harus bekerja lebih jauh daripada sekedar memilih pemain terbaik," tuntasnya.