Persija Belum Pakai, 2 Klub Liga 3 Ini Agendakan Uji Coba di Stadion JIS
FOOTBALL265.COM - Jakarta International Stadium atau biasa disebut Stadion JIS merupakan venue baru yang kelak kabarnya diperuntukkan sebagai markas klub sepak bola kebanggaan ibu kota, Persija Jakarta.
Belakangan, Stadion JIS sudah siap pakai, namun format kompetisi Liga 1 2021-2022 bukan kandang-tandang seperti biasanya, melainkan sistem seri dengan penerapan bubble di satu daerah.
Sehingga, Persija sama sekali belum menggunakan, bahkan menjejak rumput Stadion JIS. Mereka segera 'dilangkahi' oleh dua klub Liga 3 yang akan melangsungkan pertandingan uji coba bertajuk "Football fot Peace" pada Rabu (19/1/22) pukul 16.00 WIB.
Ada pun dua klub yang dimaksud adalah Batavia FC dan Maluku FC. Mereka hendak menjajal kekuatan masing-masing sembari mempersiapkan diri untuk menyambut putaran nasional Liga 3 2021, awal Februari mendatang.
Kabar perihal laga uji coba ini datang dari manajer Maluku FC, Saidna Azhar. Dia memastikan bahwa timnya akan bertanding melawan Batavia FC di lapangan utama Stadion JIS.
"Maluku FC akan melakoni laga uji coba perdana tahun ini melawan Batavia FC di lapangan utama Stadion JIS," kata Saidna Azhar kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT via pesan singkat.
"Kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan diri menyambut putaran nasional Liga 3 yang rencananya akan diselenggarakan mulai tanggal 2 Februari mendatang," cetusnya.
1. Juara Maluku vs DKI
Sekadar mengingatkan, Maluku FC dan Batavia Fc berlabel juara Liga 3 2021 di zonanya masing-masing, yakni Maluku dan DKI Jakarta. Mereka tampak sangat serius mengejar target promosi ke Liga 2 musim depan.
Maluku FC diketahui merupakan klub yang dibidani oleh salah satu legenda Persija Jakarta sekaligus jebolan PSSI Baretti, Imran Nahumarury. Mereka berdiri sejak Februari 2021 sebagai buah dari cita-cita memajukan sepak bola daerah.
Di sisi lain, Batavia FC diakuisi Gede Widiade beberapa waktu lalu. Eks Direktur Utama Persija ini turun gunung mengambil alih kepengurusan klub Liga 3 lantaran ingin memajukan iklim kompetisi kasta ketiga Indonesia dari segi bisnis dan komersial.
"Kenapa saya ambil Liga 3? Tentu saja karena saya melihat potensi di sini. Publik Indonesia itu haus akan hiburan sepak bola. Kalau saja dikemas dengan baik, saya meyakini niscaya Liga 3 memiliki potensi," jelasnya beberapa waktu lalu.