Lagi! Eks Timnas Brasil Sebut Pemain Liga 1 Minim Teknik dan Hanya Lari Cepat
FOOTBALL265.COM - Mantan pemain Timnas Brasil U-20, Cassio de Jesus menyebut jika pemain Indonesia beda dengan negaranya, karena lebih mengandalkan kecepatan.
Cassio de Jesus merupakan mantan pemain Timnas Brasil dan cukup lama berkarir di Negeri Samba, sebelum akhirnya berlabuh ke Semen Padang di awal musim 2016 silam.
Dua tahun di Semen Padang, Cassio hijrah ke Liga Malaysia dan membela Kelantan FA. Namun di putaran kedua Liga 1 2019 lalu, ia kembali ke Tanah Air, main di Barito Putera.
Sayangnya, memasuki BRI Liga 1 2021-22, Cassio terlibat cedera yang membuatnya main tidak maksimal. Ia pun dilepas oleh klub di bursa transfer putaran kedua lalu.
Total empat tahun bermain di Indonesia, Cassio de Jesus menyimpulkan jika para pemain lokal di Liga 1 lebih mengandalkan kecepatan ketimbang kemampuan teknik.
"Waktu saya sampai di Indonesia, saya lihat beda ya, di sini mereka main berbeda dari Brasil, karena di sini main pakai kecepatan," ungkap Cassio melalui YouTube Tiento ID.
"Di sini mereka main cepat, kalau di Brasil mungkin lebih pakai teknik, lebih santai, tapi kalau di sini harus siap main mengandalkan kecepatan," lanjut bek 32 tahun tersebut.
Sempat bermain di Liga Malaysia, Cassio juga mengakui jika Negeri Jiran tak jauh berbeda dengan Indonesia, karena lebih mengandalkan kecepatan individu pemain.
"Malaysia saya rasa sama, mungkin beda sedikit saja, tapi menurut saya mereka juga main cepat di sana," tukas Cassio de Jesus.
1. Komentar Marukawa dan Alie Sesay
Selain Cassio de Jesus, sejumlah pemain asing Liga 1 lainnya juga mengatakan hal yang sama, jika pemain di Liga Indonesia mengandalkan kecepatan dan banyak lari.
Beberapa waktu lalu, sempat viral ketika Taisei Marukawa (Persebaya) menyebutkan pemain sepak bola Indonesia kebanyakan lari, berbeda dengan Jepang atau Eropa.
"Kalau sepak bolanya di sini (Indonesia), mereka selalu berlari-lari. Kalau di Eropa, kadang beberapa pemain itu tidak harus berlari, main santai saja," jelas Taisei.
"Mereka bermain tiki-taka, mereka hanya passing, kemudian finishing. Sedangkan di Indonesia, semuanya berlari, itu hal yang berbeda, capek juga," lanjut Taisei lagi.
Hal itu rupanya juga dirasakan oleh Alie Sesay (Persebaya) yang pernah main di akademi Arsenal hingga Leicester City.
"Intensitasnya beda ya, saya kira semua pemain di Indonesia punya fisik yang kuat, mereka bisa terus berlari," ucap Alie Sesay.
"Mereka juga sangat cepat, saya pikir inilah yang membedakan pemain Indonesia, saya bilang intensitasnya tinggi," Pungkas Alie.