Flashback Kurniawan Dwi Yulianto di FC Luzern: Lobi-lobi Presiden Klub
FOOTBALL265.COM - Kilas balik Kurniawan Dwi Yulianto, talenta sepak bola terbaik dari Indonesia pada masanya, dan ia dikontrak oleh FC Luzern untuk main di Liga Swiss.
Sebagaimana diketahui, Kurniawan Dwi Yulianto mengawali karirnya bersama tim Primavera yang berkompetisi di Italia. Permainan apik di lini depan mencuri perhatian talent scouting, lalu ia diminta bergabung ke Sampdoria.
Selanjutnya, Kurniawan Dwi Yulianto mengikuti trial di FC Luzern, Swiss, dan sempat terkena cedera. Namun, Dewi Fortuna masih mengiringi karirnya.
Kurniawan Dwi menandatangani kontrak di FC Luzern. Ia menjadi pemain pertama dari Indonesia yang bisa berkarier di Liga Eropa.
Saat hadir di Jebret Media TV, Kurniawan Dwi Yulianto mengaku benar-benar merasa jadi pemain profesional kala harus merantau seorang diri ke Swiss, dan main di FC Luzern.
"Sebenarnya saya merasa benar-benar seperti pemain sepak bola profesional itu waktu di Swiss, karena saat di Italia, saya tetap sama teman-teman, Italia rasa Jawa."
"Zaman itu kan nggak ada handphone, jadi saya mengatur jam makan dan jam istirahat sendiri. Oh, ternyata beginilah kehidupan sebagai pemain profesional," curhatnya.
Namun, ujian baru saja dimulai. Kurniawan Dwi Yulianto mengaku tak bisa berkembang karena ia seorang diri, tidak memiliki teman.
1. Presiden Luzern Turun Tangan
Kurniawan Dwi Yulianto mengaku tak punya teman selama bermain di FC Luzern, Swiss. Hal itu berdampak pada permainannya di lapangan hijau, dan jadi tidak maksimal.
Kala itu, ia pun melobi sampai ke Presiden klub, untuk mencari orang Indonesia yang tinggal di Swiss, agar bisa tinggal bersama.
"Dua tiga bulan pertama itu nggak ada (teman), tapi akhirnya saya bilang sama presiden klub, saya nggak bisa seperti ini," kenangnya.
"Akhirnya presiden klub bicara ke kedutaan, di mana sih ada orang Indonesia. Akhirnya ada yang dulu jadi Ibu angkat saya, punya sekolah perhotelan," pungkas Kurniawan.
Seiring waktu, Kurniawan Dwi Yulianto tak melanjutkan kontraknya di klub FC Luzern. Ia sempat dipanggil kembali ke tim Sampdoria, tapi Kurniawan memilih pulang ke Indonesia.