Buntut Sanksi Pemerintah Inggris, Chelsea Bahkan Tak Punya Uang untuk Bensin Bus Pemain
FOOTBALL265.COM – Chelsea benar-benar dalam keadaan genting saat ini. Sejumlah masalah silih berganti datang setelah terjadi sanksi dari Pemerintah Inggris ke pemilik klub, Roman Abramovich.
Pemilik The Blues ini harus menerima konsekuensi keras dari Pemerintah Inggris terkait invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina yang berlangsung beberapa minggu terakhir.
Seperti diketahui Roman Abramovich sendiri merupakan penguasaha kaya berasal dari Rusia yang juga memiliki garis keturunan Yahudi.
Sanksi yang dijatuhkan ke bos Chelsea ini disinyalir sebagai tindak lanjut Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menyerukan sanksi internal untuk Rusia di berbagai cabang olahraga.
Selain itu, isu kedekatan Abramovich dengan presiden Rusia, Vladimir Putin juga menjadi salah satu penyebab sanksi ini diberikan.
Sanksi ini mengakibatkan seluruh aktivitas klub dibekukan oleh Pemerintah Inggris, seperti aktivitas jual-beli pemain, tiket non-terusan hingga larangan menjual merchandise klub.
Terbaru, sponsor tim selama ini, Three menangguhkan perihal kontrak klub terkait sanksi yang diberikan Pemerintah Inggris. Hal ini termasuk penghapusan logo Three dari jersey Chelsea.
Melansir dari The Athletic, bahkan saat ini rekening bank perusahaan milik Chelsea juga dibekukan sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Sanksi itu berdampak langsung pada kegiatan operasional klub, lantaran semua arus keuangan Chelsea saat ini dibatasi dan diawasi pihak Pemerintah Inggris.
Diwartakan dari BBC Radio 5, Pat Nevin mengatakan bahwa beberapa pegawai Chelsea diberhentikan untuk sementara menyusul sanksi dari Pemerintah Inggris.
Saking banyaknya sanksi yang diberikan, saat ini pihak klub juga kesulitan memenuhi kebutuhan operasional tim, tak terkecuali membeli bahan bakar untuk bus tim Chelsea.
Dilansir dari The Athletic, Sabtu (12/03/22), berkat pembekuan ke kartu kredit perusahan Chelsea. The Blues sampai tak mampu memberikan akomodasi tim untuk laga tandang di Liga Inggris dan beberapa kompetisi lain.
The Athletic melaporkan, Roman Abramovich terkena sanksi dari Pemerintah Inggris pada Kamis, (10/03/2022) pagi waktu setempat, hal ini berdampak langsung ke Chelsea.
Abramovich digambarkan sebagai “oligarki pro-Kremlin” oleh Pemerintah Inggris. Hal tersebut menyebabkan jatuhnya sanksi berupa pembekuan aset dan larangan berpergian.
1. Lisensi Khusus untuk Chelsea
Chelsea yang juga masuk dalam aset pengusahan asal Rusia, Roman Abramovich tentu termasuk dalam sanksi pembekuan aset oleh Pemerintah Inggris.
Meski begitu, The Blues diberikan “lisensi khusus” dari Pemerintah Inggris agar tetap menjalankan arus keuangan klub dalam skala kecil dalam pengawasan otoritas Inggris.
“Lisensi khusus itu mencakup izin bagi klub asal London ini untuk memenuhi perlengkapan dan kebutuhan untuk bertanding. Izin membayar staf dan pekerja, serta izin bagi pemegang tiket terusan masih bisa menghadiri pertandingan di Stamford Bridge,” tulis The Athletic dalam laporanya.
Namun, tentunya ada batasan dan pengawasan ketat dari otoritas Inggris terkait jumlah dan bagaimana uang tersebut dipergunakan.
Penggunaan uang bagi keperluan operasional Chelsea dibatasi tak boleh lebih dari 20 euro atau sekitar Rp312 juta tiap pertandingan. Dalam laporanya, The Athletic juga menggarisbawahi, terkait situasi Chelsea saat ini tak perlu merubah jadwal perjalanan mereka ke Lille, Prancis.
2. Angin Segar untuk Chelsea
Larangan menjual tiket non-terusan dari Pemerintah Inggris sudah dicabut. Syaratnya semua hasil penjualan disumbangkan untuk misi kemanusiaan di Ukraina.
Laporan terbaru dari The Athletic, aparel utama Chelsea saat ini, Nike dilaporkan tidak akan meninggalkan Chelsea di saat terburuknya ini.
Nike tetap berkomitmen melanjutkan kesepakatan yang berjalan selama 15 tahun senilai 900 juta euro yang berlaku sejak tahun 2016 lalu.
Sponsor klub Liga Inggris, Chelsea, lainnya, Trivago tetap memilih untuk bertahan dan terus berkomitmen mendukung upaya klub untuk segera keluar dari sanksi yang diberikan.