PSSI Digugat oleh Perusahaan Belgia, Iwan Bule Tidak Kaget
FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan tanggapan mengenai perusahaan Belgia, Target Eleven, yang menggugat induk sepak bola Indonesia, melalui pengadilan arbitrase untuk olahraga (CAS).
Melalui pengadilan arbitrase untuk olahraga, Target Eleven meminta agar PSSI segera melunasi utang yang mencapai 47 juta dollar AS atau sekitar Rp672 miliar.
Mochamad Iriawan menuturkan, bahwa masalah tersebut sedang dipelajari tim tim hukum PSSI. Lantaran, kerja sama itu, dilakukan saat era Djohar Arifin Husein.
"Saya baru dengar itu zaman 2013, kepemimpinan Pak Djohar. Tapi saya dalami ya, itu kita serahkan ke tim legal PSSI dan kita akan mendalami," kata Mochamad Iriawan di Verona Palace Hotel, Kota Bandung, Kamis malam (17/03/22).
"Tim legal kami akan mendalami, kita lihat siapa yang menggugat ada masalah apa, tentunya harus di follow up, mungkin ada dari masalah zaman dulu, kita dalami dan apa langkah kita," ucap Iwan Bule sapaan akrabnya menambahkan.
Iwan Bule mengaku tidak kaget, dengan adanya gugatan dari perusahaan yang bergerak di bidang agensi olahraga asal Belgia tersebut dan akan mengahadapi hal tersebut.
"Ya kita harus hadapi, tapi saya kita biasa saja. Masalah ada aja. Kalau gugat berapa aja boleh," jelas mantan Kapolda Jawa Barat ini.
1. Kerja Sama PSSI dan Target Eleven
Sekadar informasi, Target Eleven merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agensi olahraga.
Berdasarkan laporan laman RTBF, tagihan utang tersebut muncul sebagai buntut dari kerja sama antara Target Eleven dan PSSI pada 2013 terkait pengelolaan dua kasta liga selama sepuluh tahun. Kala itu, PSSI dipimpin Djohar Arifin Husein.
Target Eleven dan PSSI menandatangani kerja sama pada Juni 2013, berkaitan dengan pengelolaan kompetisi. Tapi, PSSI tidak bisa memenuhi komitmen keuangannya akibat kekisruhan di tubuh organisasi.
Ketika ada pergantian ketua umum PSSI ke Edy Rahmayadi pada 2016, tidak ada perkembangan yang siginifikan dari kerja sama itu.
Di lain sisi, Target Eleven tetap melanjutkan proyek mereka berdasarkan kerja sama yang dilakukan pada Juni 2013. Namun, mereka tidak pernah menerima pembayaran dari PSSI.
Sementara itu, Target Eleven mengajukan gugatan ke CAS di Lausanne pada 9 Juni 2021 lalu. Gugatan itu dilayangkan karena tercantum dalam kesepakatan kerja sama.
2. Ingin Selesaikan Secara Damai
Dilaporkan, PSSI sempat ingin menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai, sehingga Target Eleven menghentikan sementara proses gugatan mereka.
Tapi, selama berbulan-bulan tidak ada kelanjutan, sehingga Target Eleven menganggap PSSI cenderung mengulur waktu.