Dari Langganan Juara Hingga Terdegradasi di Era Liga 1, Ini Kisah Persipura di Liga Indonesia
FOOTBALL265.COM - Persipura Jayapura harus menelan pil pahit usai resmi terdegradasi dari Liga 1 pada Kamis (31/03/22) petang.
Di pekan pamungkas musim 2021/2022, Persipura sebenarnya meraih kemenangan brilian 3-0 melawan Persita Tangerang namun itu saja tidak cukup.
Kalah bersaing dengan Barito Putera dalam hal head-to-head membuat Ferinando Pahabol dan kolega akhirnya harus turun kasta ke Liga 2 menyusul Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan.
Ini adalah kali pertama Persipura finis di zona merah kompetisi kasta teratas Indonesia sejak PSSI membuat liga hasil gabungan Galatama dan Perserikatan pada 1994 silam.
Boleh dibilang pemilik julukan Mutiara Hitam tersebut adalah tim tersukses di Indonesia dalam urusan juara liga.
Semua itu bermula dari rezim kepelatihan Rahmad Darmawan di 2005. Meski tidak bertahan lama, namun The Black Pearl bisa mengklaim satu trofi
Namun era keemasan Persipura sebenarnya ada di era Indonesia Super League (ISL) dimana mereka menjadi raja di tiga musim berbeda yakni 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.
Kala itu mereka ditukangi oleh Jacksen F. Tiago asal Brasil. Bersama juru taktik yang akrab disapa Papi Negro itu Persipura juga sempat menjuarai ajang-ajang minor seperti Community Shield (2009) dan Inter Island Cup (2011).
Prestasi Persipura juga tidak hanya di dalam negeri. Di kancah Asia seperti Piala AFC mereka juga sempat memberi kejutan dengan menembus delapan besar (2010/2011) dan bahkan semi-final (2014).
Hanya saja kini semua pencapaian tersebut harus dinodai dengan relegasi ke Liga 2 musim depan dan Persipura Jayapura harus segera bangkit dari keterpurukan ini.
1. Tuai Reaksi Beragam
Terdegradasinya Persipura Jayapura dari Liga 1 tidak hanya diiringi kesedihan dari para pendukungnya saja.
Bahkan mantan pemain-pemain mereka juga ikut menyesali tragedi ini terutama yang berasal dari Papua seperti Marinus Wanewar.
Marinus yang saat ini sedang membela PSM Makassar usai dipinjamkan dari Persis Solo merasa jika Persipura dicurangi sampai akhirnya degradasi.
Penyerang dengan dua caps di timnas Indonesia tersebut mungkin merujuk pada laga penentuan relegasi lain Liga 1 yakni Barito Putera vs Persib Bandung.
Ia menuding jika duel Laskar Antasari dan Maung Bandung tidak dijalankan sungguh-sungguh sehingga kemudian Mutiara Hitam yang kena getahnya dan karenanya tidak takut untuk menyuarakan isi hatinya secara vulgar.
"Hentikan saja mimpi mau ke Piala Dunia jika terus seperti ini. Sampai ayam tumbuh gigi juga tidak akan kesampaian kalau liga saja biadab," tulis Marinus via fitur story di Instagram.
Akan tetapi tidak semua pemain eks pemain dan pendukung Persipura menunjukkan kekecewaan mereka tanpa saringan seperti Marinus.
Ada juga yang memilih untuk lebih menunjukkan doa agar Persipura bisa kembali ke kasta tertinggi dalam waktu singkat seperti Todd Ferre.
Todd sebenarnya adalah penggawa aktif Persipura musim ini namun harus menjalani suspensi selama satu tahun dari sepak bola Indonesia pada November 2021 lalu akibat konflik dengan wasit di Liga 1.
Eks bintang Lampang FC di Liga Thailand tersebut cuma mengunggah story dengan kata-kata 'cinta sampe mati' dengan emoji hati merah dan hitam khas Persipura Jayapura.
2. 5 Penyebab Persipura Terdegradasi
Momen pahit dialami Persipura Jayapura di laga terakhir Liga 1 2021/2022 saat menghadapi Persita Tangerang, Kamis (31/03/22) pukul 15.30 WIB.
Meski menang 3-0, Mutiara Hitam akhirnya harus terdegradasi usai Barito Putera imbang 0-0 dengan Persib dan PSS menang 2-0 atas Persija.
Meski baru ditentukan di laga pekan terakhir Liga 1 pada sore tadi, terdegradasinya Persipura bukan semata karena Barito Putera sukses menahan imbang Persib Bandung.
Persipura memang sudah dirundung sejumlah masalah dan di sisi lain mereka juga membuat kesalahan yang berujung pada hasil ini.
Lantas, faktor apa saja yang pada akhirnya membuat Mutiara Hitam harus turun kasta untuk pertama kalinya?
Baca selengkapnya: 5 Penyebab Persipura Terdegradasi