3 Alasan AC Milan Bisa Angkut Justin Kluivert, Putra Eks Pemain Gagal Mereka
FOOTBALL265.COM - Justin Kluivert, yang notabene putra eks AC Milan, Patrick Kluivert, mungkin bisa jadi tambahan amunisi berharga bagi mantan klub ayahnya tersebut.
Patrick Kluivert pernah dikenal sebagai salah satu pemain AC Milan pada era 1990-an. Hanya saja, ia tidak bertahan lama di sini dan hengkang ke Barcelona setelah satu musim.
Awal karier Kluivert di AC Milan sebenarnya cukup lumayan, namun situasilah yang jadi biang kerok dirinya gagal bersinar di sana.
Apalagi, setelah AC Milan hanya mampu finis di peringkat sepuluh klasemen Serie A Liga Italia 1997-1998.
Dalam waktu singkat, Patrick Kluivert berubah dari pesepak bola yang panen gelar di Ajax Amsterdam, menjadi seorang pemain yang kurang beruntung setelah pindah ke Italia.
Meski begitu, ia tetap mewariskan DNA sepak bola ke sang putra, Justin Kluivert, yang kini berstatus pemain OGN Nice pinjaman dari AS Roma.
Namun di tengah kabar OGC Nice yang berniat mempermanenkannya, Justin Kluivert justru dikaitkan dengan AC Milan.
Menurut pemberitaan Milan Reports dari Calciomercato, Rossoneri konon sedang memantau sepak terjang pemain asal Belanda tersebut.
Jika OGC Nice sebagai klub peminjam tidak mengaktifkan klausul pembelian, AS Roma pun berhak memasang sang pemain di bursa transfer.
Hal inilah yang menjadi kesulitan terbesar AC Milan jika benar-benar berniat mendatangkannya ke San Siro.
1. Alasan AC Milan Bisa Lirik Justin Kluivert
Namun terlepas dari itu, sebenarnya ada beberapa alasan AC Milan bisa melirik Justin Kluivert untuk direkrut musim panas nanti - jika tidak jadi dipermanenkan OGC Nice.
Yang pertama, ia adalah winger yang bisa bermain di sebelah kiri maupun kanan, bahkan sebagai gelandang serang jika diubutuhkan.
Tidak dapat dipungkiri, pemain yang versatile alias serbabisa memang kerap didam-idamkan para pelatih sepak bola di seluruh penjuru negeri.
Hal ini pun jadi keunggulan Justin Kluivert, yang bisa diandalkan Stefano Pioli sebagai winger di kedua sisi.
Apalagi, belakangan AC Milan dikabarkan sedang pusing dengan sektor sayap kanan mereka setelah dua pemainnya, Alexis Saelemaekers dan Junior Messias kerap tampil tidak maksimal.
Kemudian, alasan kedua adalah sepak terjangnya yang cukup menjanjikan di kompetisi kasta teratas Liga Prancis, Ligue 1, musim ini.
Ia tercatat sudah tampil di 19 pertandingan liga, mencatatkan tiga gol dan empat assist. Selain itu, stuasi di OGC Nice pun terbilang cukup lumayan di klasemen.
Sampai tulisan ini dibuat, mereka bertengger di peringkat lima dengan raihan 51 poin, jumlah yang sama dengan Strasbourg di lantai empat besar. Keduanya pun sudah sama-sama memainkan 30 laga.
Justin Kluivert pun masih punya misi besar yang diembannya bersama OGC Nice, yakni merangkak naik di klasemen.
Jika terus tampil impresif, bukan tidak mungkin kontribusinya akan makin masif bagi tim yang berjuluk Les Aiglons tersebut.
2. Alasan Lainnya
Selanjutnya, usia Justin Kluivert yang masih muda bisa jadi pertimbangan AC Milan menyimpannya untuk jangka waktu yang lama.
Dan di usia yang masih 22 tahun, sang pemain sudah membuktikan diri sebagai pemain yang cukup banyak makan asam garam di dunia si kulit bundar.
Semua berawal dari Ajax, yang mendidiknya dengan sangat baik sejak usia tujuh tahun. Like father, like son, seperti itulah koneksi Justin Kluivert dengan klub Liga Belanda tersebut.
Memulai karier dari akademi, ia berprogres dari seorang anak, menjadi remaja berbakat,hingga pesepak bola yang mentas ke tim utama pada 2016.
Ia bahkan memainkan peran penting dalam kesuksesan Ajax pada 2017-2018 dengan menyumbang 15 kontribusi gol dari 30 pertandingan. Rinciannya, 10 gol dan 5 assist.
AS Roma pun kemudian kepincut dengan sepak terjang Justin Kluivert dan kemudian memboyongnya pada 2018.
Hanya saja, setelah itu sang pemain sempat mengalami ketidakpastian karier lantaran dipinjamkan ke klub Liga Jerman, RB Leipzig.
Beruntung, kini bersama OGC Nice, Justin Kluivert menunjukkan bahwa ia sudah tumbuh lebih dewasa sebagai pemain, berkat pengalamannya yang cukup beragam usai cabut dari Ajax.
Meski punya catatan pahit di Liga Italia bersama AS Roma, bukan berarti Justin Kluivert akan ‘alergi’ jika harus kembali membela tim sepak bola Negeri Pizza seperti AC Milan.
AC Milan pun bisa jadi tempat menuntut ilmu selanjutnya bagi putra Patrick Kluivert tersebut. Karena bagaimanapun juga, DNA berbakat yang sudah dibuktikan sejak usia muda tidak akan mudah lenyap begitu saja.