x

Disingkirkan 'Anak Bawang' Villarreal, Akhir Sebuah Era untuk Bayern Munchen?

Rabu, 13 April 2022 19:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Para pemain Bayern Munchen terlihat lemas usai disingkirkan Villarreal di leg kedua Liga Champions (13/04/22). (Foto: REUTERS/Lukas Barth)

FOOTBALL265.COM – Era Bayern Munchen sebagai salah satu raksasa Eropa menuju akhir seiring tersingkirnya The Bavarian dari Villarreal di Liga Champions.

Secara mengejutkan, Bayern Munchen yang bertabur bintang disingkirkan oleh tim kuda hitam sekelas Villarreal di babak perempat final Liga Champions 2021/22, Rabu (13/04/22).

Baca Juga

Bayern Munchen yang tertinggal 0-1 di leg pertama, sejatinya bisa saja membuka asa untuk lolos di leg kedua yang berlangsung di hadapan pendukungnya sendiri di Allianz Arena.

Di leg kedua itu, Bayern Munchen mampu menyamakan agregat menjadi 1-1 usai Robert Lewandowski mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-52.

Sayangnya keunggulan itu tak bisa ditambah setelah Bayern Munchen gagal membongkar pertahanan berlapis Villarreal.

Baca Juga

Malahan, dua menit menjelang waktu normal usai Villarreal mampu mengejutkan tuan rumah dengan gol lewat serangan balik cepat yang dicetak oleh Samuel Chukwueze.

Chukwueze mampu mencetak gol tersebut memanfaatkan assist Gerard Moreno. Dengan mudah ia menaklukan Manuel Neuer.

Gol itu pun membuat agregat menjadi 2-1 bagi keunggulan Villarreal yang gagal disamakan kembali oleh Bayern Munchen di sisa waktu yang ada.

Baca Juga

Tersingkirnya Bayern Munchen tak pelak menjadi alarm bagi para petinggi The Bavarian bahwa saat ini, peraih enam titel Liga Champions itu telah melewati masa keemasannya.

Hal ini ditandai dengan kian menuanya beberapa pemain vital, situasi kontrak yang terus menemui hambatan dan berimbas pada kemungkinan hengkangnya para bintang.


1. Satu Dekade Kesuksesan Bayern Munchen

Manuel Neuer terlihat lesu usai Bayern Munchen disingkirkan Villarreal (13/04/22). (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Dalam satu dekade terakhir, Bayern Munchen bisa dikatakan sebagai salah satu tim tersukses di Eropa, tepat di belakang Real Madrid.

Dalam satu dekade tersebut, Bayern Munchen mampu menggondol dua gelar Liga Champions yakni di musim 2012/13 dan musim 2019/20.

Tak cukup sampai di situ, dalam satu dekade terakhir Bayern Munchen menembus semifinal empat kali, tiga kali perempat final dan hanya sekali tertahan di 16 besar.

Baca Juga

Catatan di level Eropa ini dibarengi dengan 9 gelar Bundesliga Jerman yang berpotensi menjadi 10 gelar dalam 10 tahun terakhirnya sejak musim 2011/12.

Keberhasilan-keberhasilan ini sendiri tak lepas dari pondasi yang dibangun Bayern Munchen, yakni mengandalkan pemain terbaik yang saat itu masih berusia emas.

Sebagai contoh ada Manuel Neuer di pos kiper, Thomas Muller di sektor gelandang dan penyerang, serta Robert Lewandowski di sektor penyerang.

Tiga pemain ini menjadi pilar utama dalam masa keemasan Bayern Munchen di kancah domestik dan Eropa dalam satu dekade terakhir.

Baca Juga

Sayangnya, tiga pilar ini tak selamanya akan bertaji. Faktor usia mulai membuat ketiga pemain pilar ini mulai kehabisan ‘bensin’ saat bermain.

Neuer yang tak tergantikan, saat ini telah berusia 36 tahun. Thomas Muller kini pun telah berusia 32 tahun, dan Robert Lewandowski bahkan telah menginjak usia 33 tahun. Dengan kata lain, masa keemasan ketiganya telah usai dalam kacamata sepak bola.

Selain faktor usia, faktor eksternal seperti kontrak rupanya juga berpengaruh pada performa para pemain vital tersebut.


2. Kontrak yang Ganggu Performa

Thomas Muller dan Robert Lewandowski terlihat terpukul usai disingkirkan Villarreal (13/04/22). (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Kontrak ketiga pemain ini akan berakhir pada tahun depan. Hingga saat ini, petinggi Bayern Munchen seakan tutup mata akan kebutuhan regenerasi ketiga pemain tersebut berikut situasi kontraknya.

Hal ini seakan menandakan bahwa era berakhirnya Bayern Munchen sudah di depan mata, andai para petingginya tak segera menyelesaikan permasalahan ini.

Manuel Neuer yang telah berusia 36 tahun, jelas akan meneken kontrak anyar, mengingat hampir seluruh kariernya dihabiskan pada Bayern Munchen.

Baca Juga

Namun perpanjangan kontrak Neuer hanya akan menghambat regenerasi Bayern Munchen di sektor penjaga gawang. Terlebih ada nama Alexander Nubel yang masih setia menunggu kapan mundurnya kiper nomor 1 Jerman itu.

Lalu perihal kontrak Thomas Muller. Saat ini, Bayern Munchen tak bisa menemukan pengganti sepadan untuk sang Raumdeuter.

Parahnya lagi, Muller juga belum menunjukkan itikad untuk memperpanjang kontraknya, walaupun sudah diketahui bahwa ia kemungkinan besar akan meneken kontrak baru.

Baca Juga

Dan terakhir adalah Robert Lewandowski. Situasi penyerang asal Polandia ini jauh lebih pelik ketimbang Neuer dan Muller.

Lewandowski seakan enggan meneken kontrak anyar dan disebutkan akan berlabuh ke Barcelona untuk mencari tantangan baru.

Keputusan Lewandowski bergabung Barcelona tak ayal meninggalkan Bayern Munchen dalam lubang masalah, mengingat saat ini The Bavarian tak punya pengganti sepadan.

Di sisi lain, Bayern Munchen juga terkesan irit untuk membeli penyerang yang punya potensi seperti Lewandowski. Alhasil, The Bavarian tak punya pilihan lain selain memperpanjang kontraknya.

Baca Juga

Tapi lagi-lagi, jika kontrak Lewandowski diperpanjang maka Bayern Munchen harus siap memberinya gaji besar dan juga menghambat proses regenerasi di sektor penyerang.

Pada akhirnya, semua ini hanya memberikan satu kesimpulan, yakni berakhirnya masa keemasan Bayern Munchen.

Kegagalan regenerasi, ketergantungan terhadap satu pemain, serta kegagalan para petinggi menjadi penyebab utama berakhirnya era Bayern Munchen di Eropa dan bahkan bisa saja di Bundesliga.

Bundesliga JermanLiga ChampionsBayern MunchenThomas MullerManuel NeuerVillarrealRobert LewandowskiIn Depth SportsLiga JermanSepak Bola

Berita Terkini