Kisah AC Monza, Sang Jelmaan AC Milan yang Bermimpi Tampil di Serie A Untuk Kali Pertama
FOOTBALL265.COM – Melihat kisah AC Monza, klub Liga Italia yang berjuluk jelmaan AC Milan dengan mimpi mentas di Serie A kali pertama dalam sejarah. Mampukah terwujud?
Kasta kedua Liga Italia, Serie B musim 2021/2022 mampu hadirkan drama dalam perebutan gelar juara serta tiket untuk promosi ke Serie A musim depan.
Bahkan, penentuan juara dan tim yang berhak naik level harus ditentukan hingga pertandingan pekan terakhir Serie B.
Hingga pekan ke-38 Serie B kemarin, ada empat tim yang masih memperebutkan dua tiket promosi otomatis.
Mereka adalah Lecce, Cremonese, Monza dan Pisa yang masing-masing memiliki peluang sama besarnya untuk langsung melenggang ke Serie A musim depan.
Di laga penutup, Lecce menjadi tim yang lebih dulu memastikan promosi, usai mengalahkan tim juru kunci, Pordenone, dengan skor tipis 1-0 melalui gol semata wayang Zan Majer.
Disusul oleh Cremonese yang jadi tim kedua memastikan tiket lolos, setelah sukses menumbangkan tim milik grup Djarum, Como FC dengan skor 2-1.
Secara keseluruhan, klasemen Serie B ditutup dengan Lecce keluar sebagai pemenang dengan mengumpulkan 71 poin, disusul Cremonese di posisi kedua degan 69 poin.
Sementara Pisa dan AC Monza harus puas berada di posisi ketiga dan keempat dengan sama-sama mengoleksi 67 poin, kedua tim tersebut masih bisa meraih tiket promosi Serie A melalui jalur play off.
Khusus bagi AC Monza, keberhasilan mereka finish di empat besar serta amankan tiket play-off promosi, jadi suatu prestasi tersendiri lantaran selama dua musim beruntun mereka mampu catatkan hasil serupa.
Andai kata AC Monza musim ini berhasil memenangi duel play off, maka akan jadi sejarah baru buat mereka yakni tampil di Serie A untuk kali pertama sejak klub berdiri.
1. Kilas Balik AC Monza
Berdiri sejak 1912 atau sekitar 110 tahun silam, AC Monza tercatat lebih banyak mentas di Serie B dan Serie C. Hanya ada beberapa kali AC Monza hampir promosi ke Serie A.
Seperti pada musim 1969–70, di mana AC Monza hanya terpaut tiga poin dari Catania yang berada di urutan tiga klasemen akhir Serie B atau batas akhir promosi saat itu.
Kemudian pada musim 1978–79, saat itu AC Monza finish di peringkat keempat dan berhasil mendapat tiket play off.
Namun sayang, mereka tumbang dari Pescara dalam perebutan jatah terakhir ke Serie A.
Sejak musim 1990 hingga 2010, AC Monza tak banyak berbicara lebih di kompetisi Liga Italia lantaran hanya berkutat di Serie C dan Serie B.
Secara silih berganti sepanjang rentan waktu tersebut, klub yang bermarkas di Stadio Brianteo ini kerap turun naik di kasta ketiga dan kedua Liga Italia.
Barulah di tahun 2018, AC Monza mulai terlihat perubahan setelah mantan Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, resmi mengakuisisi saham klub.
Bersama Adriano Galliani yang merupakan mantan CEO AC Milan, keduanya sukses membawa AC Monza perlahan tampil konsisten di Serie B.
Tak hanya dimiliki dan dipimpin oleh mantan petinggi AC Milan, tim AC Monza juga dilatih oleh eks pemain yang pernah berseragam AC Milan seperti Cristian Brocchi hingga Giovanni Stroppa yang masih bertahan sampai sekarang.
Berkaca dari fakta tersebut, tak heran jika AC Monza kerap mendapat julukan jelmaan AC Milan atau AC Milan ’KW’ dari para penggemar.
Tak heran pula, kehadiran AC Monza di Serie A sangat dinantikan fans lantaran duel kontra AC Milan bakal jadi laga terpanas di Liga Italia.
2. Statistik Musim Ini
Di bawah arahan Giovanni Stroppa, AC Monza tampil cukup konsisten terutama di pekan ke-8 hingga 17, dimana I Biancorossi sukses bermain tanpa terkalahkan dengan rincian 6 kemenangan dan 4 imbang.
Hasil tersebut melejitkan posisi AC Monza di Serie B, dari yang diperingkat 14 menjadi naik di urutan lima dengan koleksi 31 poin atau berjarak empat angka dari Pisa sebagai pemuncak klasemen saat itu.
Setelah paruh musim, AC Monza masih konsisten dalam meraih kemenangan meski saat bertemu tim papan tengah sempat tergelincir dan telan kekalahan.
Beruntung pada pekan ke-28 hingga 34, AC Monza mampu amankan 6 kemenangan dan hanya telan dua kekalahan, hasil tersebut membuat Mario Sampirisi cs bertengger di peringkat kedua klasemen.
Sayangnya, empat pertandingan terakhir di Serie B, performa AC Monza menurun drastis bahkan di laga penutup mereka kalah tipis 0-1 dari tim papan tengah, Perugia.
Secara keseluruhan, AC Monza merupakan tim yang cukup agresif dengan torehan 60 gol dalam semusim, menjadikan mereka sebagai klub dengan produktivitas gol tertinggi kedua setelah Benevento (62).