x

Sering Punya Stigma Negatif, Valentino Simanjuntak Justru Ingin Lestarikan Sepakbola Tarkam

Kamis, 2 Juni 2022 11:28 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Komentator sepakbola Indonesia, Valentino Simanjuntak punya pandangan berbeda soal kompetisi Tarkam yang kerap dilekatkan dengan stigma negatif.

FOOTBALL265.COM - Komentator sepakbola Indonesia, Valentino Simanjuntak punya pandangan berbeda soal kompetisi Tarkam yang kerap dilekatkan dengan stigma negatif.

Pertandingan sepakbola Tarkam sering menuai stigma negatif. Bahkan, tak jarang dari klub sepakbola Tanah Air yang mengharamkan pemainnya untuk bermain dengan konsep Tarkam.

Baca Juga

Alasannya pun beragam, mulai dari seringnya terjadi perkelahian antar pemain, bentrok suporter, sampai ke potensi pemain mengalami cedera parah saat bertanding.

Alasan-alasan tersebutlah yang sontak mengetuk hati sang komentator ternama Indonesia, yakni Valentino Jebret Simanjuntak untuk menggelar program Jebreeet Tarkam di Indonesia.

Baca Juga

"Saya sering dibilang komentator Indonesia tetapi kayak komentator Tarkam. Kesannya Tarkam itu terlalu Negatif," kata Valentino Jebret, pada saat diwawancarai oleh tim INDOSPORT, Rabu, (01/06/22).

Pria yang akrab disapa Bung Valen itu menjelaskan bahwa selama dilihat dari kacamata yang positif, banyak sekali potensi yang ada di dalam pertandingan Tarkam.

Terkadang, Tarkam juga dijadikan alternatif lain untuk para atlit menyambung hidup, terutama di masa sulit pandemi kemarin.

Baca Juga

Dikatakan Bung Valen bahwa Tarkam bisa dibilang sudah menjadi ciri khas dunia sepakbola di Indonesia, yang di dalamnya banyak ditemukan pemain-pemain handal.

"Tak hanya pemain, penontonnya juga luar biasa. Komentatornya pun punya ciri khas tersendiri yang unik," imbuh tambah pria kelahiran 11 Juli 1982 itu.


1. Saweran Jadi Ciri Khas di Pertandingan Tarkam

Suasana laga antara Jebreeet Tarkam FC melawan Persija Glory di Lapangan Marabunta. Foto: Amarra Marthiara/Football265.com

Menariknya lagi, Tarkam di Indonesia memiliki momen-momen khas yang semakin memeriahkan pertandingan. Misalnya tentang saweran, yang dimana hal ini pun sudah diterapkan di acara Jebret Tarkam besutan Bung Valen.

Salah satu pemain lawas yang kecipratan saweran di pertandingan Jebret Tarkam, Rabu, (1/6/2022), adalah Peri Sandria.

Pria yang menoreh gol terbanyak di Liga Indonesia tahun 1994-1995 itu, kembali melambungkan gol indahnya di pertandingan Jebret Tarkam kemarin.

Baca Juga

Selanjutnya, pemberi sawer langsung menghampiri Peri Sandria untuk menaruh saweran di dalam kaos kakinya. Sontak, keunikan itu membuat seisi lapangan tertawa seraya bertepuk tangan.

Hal-hal tersebut secara tak langsung memberikan pandangan bahwa Tarkam juga memberikan sisi positif, yaitu untuk menghibur dan bersilahturahmi.

Berbicara soal Tarkam sendiri merupakan singkatan dari Antar Kampung. Biasanya, turnamen ini dilakukan oleh para komunitas dari desa ke desa.

Namun seiring berjalannya waktu, turnamen Tarkam juga sudah banyak digeluti oleh para pemain sepakbola professional.

Baca Juga

Meski belum ada jaminan penanganan cidera yang aman, namun para pemain legend sekalipun tak gentar dengan resiko tersebut.

Salah satunya ialah Chistian Carrasco, pria berwarga negara Chile yang sempat bergabung di Persebayaya pada tahun 2004.

Christian Carrasco sudah banyak menjajaki pertandingan sepakbola Tarkam yaitu di wilayah Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Cristian CarrascoValentino SimanjuntakTarkam

Berita Terkini