Dean Huijsen, Harta Karun Juventus dan Timnas Belanda yang Bermental Baja
FOOTBALL265.COM - Mengenal pemain muda Juventus U-17 yang juga aset berharga Timnas Belanda, Dean Huijsen.
Dean Huijsen, nama yang mungkin masih terdengar asing di telinga beberapa penikmat sepak bola, namun tidak dengan Massimiliano Allegri.
Meski masih muda, ia sudah pernah mencicipi rasanya berlatih bersama tim utama Juventus, setelah diundang Massimiliano Allegri pada bulan April lalu.
Tentu saja, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan begitu saja, mengingat ia juga bisa belajar banyak dari para seniornya.
Namun sebelum bergabung dengan Juventus, Dean Huijsen sempat menimba ilmu di Malaga, setelah ia dan keluarganya bermigrasi dari Belanda ke Spanyol.
Ketika pindah, usia Dean Huijsen masih lima tahun. Ia pun tumbuh besar sebagai seorang anak yang menyukai sepak bola hingga takdir membawanya ke akademi Malaga.
Akhirnya pada musim panas 2021, Juventus yang mencium bakat Dean Huijsen pun memboyongnya ke Turin untuk dididik menjadi pemain masa depan mereka.
Ia pun belajar banyak di sana dan menyadari adanya perbedaan antara sepak bola Spanyol dan Italia.
âDi Italia berbeda. Ada hal-hal kecil yang bisasaya pelajari yang saya pikir tidak akan saya dapatkan di tempat lain.
âYakni tentang posisi; ketika Anda mendapat bola panjang dimainkan di belakang Anda, Anda belajar bagaimana berbelok dengan cepat dan bagaimana menghalau tendangan,â ucapnya seperti dimuat di laman UEFA.
1. Mengenal Dean Huijsen
Dean Huijsen termasuk pemain muda bertubuh bongsor yang tinggi badannya ditaksir mencapai 195 cm.
Tidak ayal, atribut fisik ini membuat dirinya lebih menonjol ketimbang rekan-rekannya yang lain yang sepantaran.
Meski bermain sebagai bek, Dean Huijsen memiliki kualitas menyerang yang tidak kalah apik dan hal ini diakui langsung oleh pelatihnya di Timnas Belanda U-17, Mischa Visser.
“Dean adalah pemain serbaguna. Walaupun bermain sebagai bek tengah, ia sangat efektif dalam fase menyerang,” ucapnya kepada TuttoJuve.
Lebih lanjut, Mischa Visser juga menilai Dean Huijsen sebagao pemain yang mampu mengambil posisi tepat dengan waktu yang tepat pula.
Selain itu, postur dan penampakan fisiknya juga sebuah kelebihan ketika harus memenangkan duel dengan pemain lawan.
Bukan hanya itu, sang pemain juga dipuji habis-habisan berkat ketenangan yang ia miliki saat berada di lapangan.
Ia pandai berkonsentrasi dengan tugasnya, tidak mudah terpengaruh oleh kecepatan permainan atau tekanan dari tibun penonton.
Apa yang diungkapkan Mischa Visser itu pun sejalan dengan karakter Dean Huijsen yang diungkapkan sendiri oleh yang bersangkutan.
Bahwa, ia adalah pemain yang tenang dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Ia juga tidak mudah tertekan hanya karena gagal mencetak gol.
2. Bocah Ajaib dengan Mental Baja
“Biasanya saya sangat tenang ketika bermain. Saya memercayai diri sendiri dan yakin saya bakal mencetak gol,
“Saya tidak berpikir apakah nanti akan luput atau tidak karena itu hanya akan membuat stres,” ucapnya lagi.
Sebagai pemain muda yang masih perlu banyak belajar, Dean Huijsen sadar betul bahwa ia harus rajin-rajin berlatih untuk mengasah skill-nya.
Namun secara mental, agaknya pemain kelahiran Amsterdam 14 April 2005 ini sudah cukup mumpuni untuk pesepak bola remaja seusianya.
Selain bermental baja, Dean Huijsen juga punya prinsip bahwa keberhasilan saat latihan adalah hal penting yang harus diwujudkan agar bisa sukses ketika nanti berlaga di pertandingan.
“Saya berlatih beberapa tendangan penalti, bahkan saat akhir pekan. Jika Anda tidak bisa menendang di sini, bagaimana Anda menendang di final Liga Champions?
“Saya beranggapan, jika Anda tidak bisa menendang penalti sekarang, Anda tidak bisa dianggap sebagai pemain yang bertanding di laga-laga besar,” ucapnya.
Selain menjadi aset masa depan Timnas Belanda, Dean Huijsen juga masih meniti kariernya di tim Juventus U-17.
Saat ini, ia masih terdaftar sebagai bagian tim sepak bola putra Juventus U-17. Sepanjang bermain di sini, Dean Huijsen telah mencatatkan 7 gol dan 2 assist dari 19 penampilan.
Akankah ia berhasil mentas ke tim utama suatu hari nanti?