3 Hal Ini Bakal Buat AC Milan Kangkangi Inter dalam Perburuan Paulo Dybala
FOOTBALL265.COM - Setelah angkat kaki dari Juventus, Paulo Dybala kini dikaitkan dengan dua rival sang mantan, AC Milan dan Inter Milan.
Namun hal ini terbilang tidak mengejutkan, mengingat sang pemain memang sering dikabarkan jadi buruan sejumlah klub papan atas Eropa di bursa transfer kali ini.
Dari AC Milan, Inter Milan, Atletico Madrid, hingga deretan klub Liga Inggris pun digadang-gadang siap menampung bintang Juventus tersebut untuk musim 2022-2023.
Meski sempat disebut ingin pindah ke luar Italia, kini ada peluang bagi Paulo Dybala untuk menetap di kompetisi sepak bola Negeri Pizza.
Alih-alih mencari pelabuhan di luar sana, pemain asal Argentina tersebut bakal lebih mudah mencari klub baru di tanah Italia yang berkompetisi di Liga Champions.
Ya, AC Milan dan Inter Milan mungkin jawaban yang dibutuhkan Paulo Dybala saat ini. Meski tentu saja, ia tidak bisa membelah diri demi bermain untuk keduanya.
Lantas, jika harus memilih di antara dua raksasa kota Milan tersebut, kira-kira klub mana yang lebih cocok untuk mantan bintang Juventus ini? Berikut ulasannya.
Sesuai Kebutuhan Tim
Salah satu keunggulan utama AC Milan jika harus bersaing dengan rival sekotanya dalam berburu jasa Paulo Dybala.
AC Milan sendiri mungkin akan kalah saing dengan Inter Milan jika harus berbicara soal tawaran gaji yang bisa mereka lempar untuk sang pemain.
Meski begitu, secara teknis Paulo Dybala adalah playmaker yang diinginkan sekaligus dibutuhkan oleh Stefano Pioli untuk timnya.
1. AC Milan Bisa Ungguli Perburuan Paulo Dybala
Bahkan, legenda AC Milan yakni Arrigo Sachi juga meyakini seorang Paulo Dybala lebih cocok berada di tim milik Stefano Pioli alih-alih Simone Inzaghi.
“Dybala lebih cocok di Milan, karena Rossoneri sudah terbiasa bermain menggunakan second striker,” ucapnya seperti diwartakan Sempre Inter.
Sebagai Senior di AC Milan
Selain kualitas, ia juga bisa menjadi contoh serta panutan para pemain muda AC Milan, tentu dengan pengalamannya sebagai senior yang telah memenangkan banyak trofi bersama Juventus.
Seperti diketahui, AC Milan yang dulu dikenal sebagai klub yang dihuni banyak pemain ‘uzur’ sekarang sudah berubah.
AC Milan era kini memiliki banyak pemain muda yang dalam praktiknya juga dikombinasikan dengan para senior seperti Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud.
Kombinasi inilah yang turut andil ‘memperbaiki’ AC Milan menjadi klub juara yang berhasil membawa pulang scudetto setelah berpuasa selama 11 tahun.
Akan tetapi, kehadiran seuprit pemain senior saja nampak tidak cukup bagi skuat Rossoneri saat ini. Seperti digarisbawahi, memiliki banyak aset muda memang rezeki, namun bukan tidak mungkin jadi petaka.
Menurutnya, tantangan terbesar AC Milan saat ini adalah success syndrome yang bisa menyerang para pemain muda mereka kapan saja.
“Lihat apa yang terjadi pada Italia setelah Euro. Dengan skuat yang muda, tidak hanya antusiasme, tetapi depresi juga bisa terjadi,” ujarnya kepada Dazzerra Dello Sport.
“Pelatih harus pintar-pintar menjaga semangat tim karena itu adalah bahan bakar utama,” jelasnya lagi.
2. AC Milan di Atas Angin?
Kehadiran pemain seperti Paulo Dybala di skuat Rossoneri pun bisa jadi salah satu solusi Stefano Pioli jika ingin mewujudkan nasihat Arrigo Sachi tersebut.
Inter Milan yang Mulai Slowing Down
Dalam beberapa waktu terakhir, Paulo Dybala memang sempat sangat santer dikaitkan dengan Inter Milan.
Publik pun membayangkan bakal seperti apa hebatnya skuat Simone Inzaghi jika beranggotakan ia, Romelu Lukaku, dan Lautaro Martinez.
Akan tetapi, belum lama ini Inter Milan ternyata memprioritaskan membawa pulang Romelu Lukaku yang melempem di Chelsea.
Hal ini pun berimbas pada perburuan Paulo Dybala yang mulai slowing down alias melonggar. Alhasil, AC Milan dikabarkan muncul sebagai ‘pengganggu’ yang bergerak sunyi senyap di belakang.
Seperti diwartakan Sempre Milan, kubu Stefano Pioli dan perwakilan sang pemain sedang menggelar pembicaraan terkait potensi transfer.
Meski tidak mampu memberi gaji sebesar Inter Milan, mereka punya peluang besar menggaet Paulo Dybala apabila lebih cepat mencapai kata deal dalam kesepakatan.
Dengan situasi di Inter Milan yang mulai slowing down, AC Milan bisa bertindak sebaliknya, yakni mengebut secepat kilat untuk meneken hitam di atas putih.
Tentu patut dinanti ke mana Paulo Dybala pada akhirnya akan berlabuh. Baik AC Milan maupun Inter Milan tentu bukanlah pilihan yang buruk.
Apalagi, jika sang pemain lebih memilih tinggal di Liga Italia dan berhadapan sebagai musuh Juventus musim depan.