3 Kunci Keberhasilan Arema FC Juara Piala Presiden 2022 yang Bisa Diadopsi untuk Liga 1
FOOTBALL265.COM - Arema FC menjuarai turnamen pramusim Piala Presiden 2022 dengan tiga kunci kesuksesan, yang bisa mereka adopsi untuk bersaing menjadi juara di Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Arema FC sukses meraih gelar juara turnamen pramusim bergengsi di Indonesia, Piala Presiden 2022, usai menumbangkan perlawanan Borneo FC di final.
Singo Edan mengalahkan Borneo FC setelah menjalani pertandingan final berformat dua putaran.
Di leg pertama, Arema FC mampu meraih kemenangan dengan skor 1-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (17/07/22) malam WIB.
Kedua tim bermain hati-hati di awal-awal babak pertama. Namun pada akhirnya, kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-16.
Bek asal Guinea-Bissau, Abel Camara, berhasil menjebol gawang Borneo FC setelah memanfaatkan assist dari Gian Zola.
Keunggulan tersebut berhasil dipertahankan oleh Arema FC hingga babak kedua selesai. Di leg kedua, Borneo FC yang tertinggal berusaha mengejar, dengan tampil menyerang total.
Di babak pertama Borneo FC memiliki sejumlah peluang bagus guna mencetak gol, salah satunya lewat tendangan Stefano Lilipaly pada menit ke-11, namun masih melenceng di sisi kiri gawang Adilson Maringa.
Tembakan Kei Hirose pada menit ke-23 juga belum menggetarkan gawang Arema FC.
Pada babak kedua Borneo FC memberikan tekanan serius kepada Arema FC, tetapi belum berhasil membobol gawang Adilson Maringa.
Sayang hingga wasit meniup peluit panjang di babak kedua tanda berakhirnya pertandingan, skor 0-0 tak berubah. Arema FC pun unggul agregat gol karena di leg pertama menang 1-0.
Dengan keberhasilan ini membuat Arema FC menjadi tim tersukses di Piala Presiden 2022 yang digelar sejak 2015, dengan torehan tiga trofi yakni pada edisi 2017 dan 2019.
Berikut tiga kunci kesuksesan Arema FC jadi juara Piala Presiden 2022 yang bisa diadopsi untuk bersaing merebut gelar juara Liga 1 musim depan.
1. Taktik Pragmatis
Salah satu faktor yang membuat Arema FC keluar jadi juara Piala Presiden 2022 adalah pertahanan yang solid.
Hal itu tergambar dari dua leg pertandingan final Piala Presiden 2022. Bahkan strategi permainan pramatis alias bertahan total tampaknya sudah diniatkan oleh pelatih Eduardo Almeida.
Di leg pertama, Borneo FC juga mampu tampil dominan meski laga berlangsung di markas lawan.
Sayang tak ada satupun gol yang tercipta untuk Borneo FC walaupun Pesut Etam mempunyai beberapa peluang berbahaya.
Usai pertandingan leg pertama, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, sedikit berkelekar akan menggunakan taktik parkir pesawat.
Apa yang dikatakan Almeida rupanya menjadi kenyataan. Untuk mempertahankan keunggulan agregat gol mereka memilih bermain bertahan.
Arema FC sebenarnya ingin membuat timnya memberikan perlawanan dengan serangan balik cepat andalannya. Namun, itu sulit terlihat karena gempuran tim tuan rumah
Beberapa strategi juga coba diterapkan oleh Almeida untuk memanfaatkan celah pertahanan Borneo FC yang tampil terus menyerang, untuk menggunakan serangan balik.
Rafli dimasukkan untuk memanfaatkan celah di pertahanan Borneo FC yang terus menekan. Tapi, peluang yang didapatkan juga tidak bisa membuahkan gol.
Solidnya pertahanan Arema FC itu menjadi hal positif untuk menyambut kompetisi sesungguhnya, Liga 1 2022.
Tak hanya dari pemain belakang, kekuatan Arema FC di lini pertahanan juga ada kiper tangguh Adilson Maringa. Hal itu dibuktikan dengan hanya kebobolan tiga gol dalam 8 laga di Piala Presiden 2022.
2. Mental Juara
Di Piala Presiden 2022 lalu, ada beberapa tim yang sebenarnya tampil dengan komposisi skuad utama untuk mengincar gelar.
Namun Arema FC lah yang tampaknya paling siap dan mempunyai mental juara. Upaya mereka meraih prestasi sudah dibuktikan dengan mendatangkan beberapa nama bintang lokal di bursa transfer kali ini.
Sebut saja ada Evan Dimas Darmono, Adam Alis, Gian Zola, Andik Rendika Rama, Ilham Udin Armayn, Hasim Kipuw, hingga Hanis Sagara.
Nama-nama di atas yang kualitasnya sudah terbukti, berdampak positif dengan terbentuknya mental juara di Piala Presiden 2022.
Hanya saja mental juara ini belum terlihat di Liga 1 karena terakhir kali Arema FC merebut gelar kasta tertinggi adalah tahun 2010.
Menjadi pekerjaan bagi pelatih Eduardo Almeida untuk mempertahankan mental juara yang terbentuk di pramusim ini.
Punya Kiper Berkualitas
Arema FC dikenal sebagai salah satu klub yang mempunyai tradisi kiper tangguh di Liga Indonesia. Beberapa nama pernah dilahirkan seperti Akhmad Kurniawan hingga Kurnia Meiga.
Keduanya dikenal sebagai kiper hebat, namun nama terakhir sudah menjadi langganan juga di Timnas Indonesia dalam beberapa tahun lalu.
Namun sayang Kurnia Meiga tak bisa lagi melanjutkan kariernya di sepak bola karena beberapa masalah. Arema FC pun coba melahirkan beberapa kiper muda, akan tetapi tak ada yang bisa menjaga performanya konsisten.
Alhasil mereka pun tak bisa bersaing merebut gelar juara Liga Indonesia, setelah terakhir kali merasakan pada tahun 2010 lalu.
Namun kini publik Malang bisa sedikit tersenyum setelah sosok kiper tangguh yang dirindukan kembali hadir dalam diri Adilson Maringa.
Pembuktian kualitas Adilson Maringa ditunjukan pada final turnamen Piala Presiden 2022.
Di leg kedua final Piala Presiden 2022 di Samarinda, Adilson Maringa menyelamatkan dua shot on target Borneo FC. Sedangkan dalam leg pertama pertandingan final, dia menyelamatkan tiga peluang emas Borneo FC di Malang.
Cerita bisa berbeda jika gawang Arema FC tak dikawal oleh Adilson Maringa di bawah mistar.
Tanpa mengecilkan peran pemain lain di sektor belakang, tapi kehadiran Adilson Maringa punya nilai lebih memberikan ketenangan bagi pemain lain.