x

BCS Kosongkan Stadion Selama Sebulan, Begini Respons Manajemen PSS Sleman

Sabtu, 3 September 2022 20:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Prio Hari Kristanto
PSS Sleman menghormati keputusan Brigata Curva Sud (BCS) yang akan absen pada empat pertandingan di Liga 1 2022/2023. Foto: Media PSS Sleman

FOOTBALL265.COM - PSS Sleman menghormati keputusan Brigata Curva Sud (BCS) yang akan absen pada empat pertandingan di Liga 1 2022/23. Aksi "tarik diri" ini merupakan buntut dua anggota BCS yang meninggal pada bulan Agustus.

Iklim suporter di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang tak baik-baik saja. Hanya dalam sebulan, dua anggota BCS tewas karena menjadi korban pengeroyokan.

Baca Juga

Kedua anggota itu bernama Tri Fajar Firmansyah dari komunitas BTCY dan Aditiya Eka Putranda dari Kilometer 5 Boys.

Terbaru, kejadian yang menimpa Aditiya terjadi usai laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (27/08/22) malam. Aditiya dikeroyok 12 orang di wilayah Gamping, Sleman.

Setelah ditangani Polres Sleman, diketahui bahwa 12 orang tersebut merupakan oknum suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti. Mereka saat ini sudah dijebloskan ke dalam penjara.

Baca Juga

Meninggalnya dua anggota ini disikapi BCS dengan rehat sejenak dari sepak bola Tanah Air. BCS tak akan menggelar kegiatan bersama-sama, termasuk mendukung PSS Sleman.

BCS akan menarik diri dari laga PSS melawan Dewa United, Persikabo 1973, Persis Solo dan Persita Tangerang.

"Dalam sebulan lalu kami kehilangan dua keluarga yang selalu berdiri di sini. Banyak sekali hal yang bergejolak di benak pikiran kami."

Baca Juga

"Terutama memberi waktu dan penghormatan bagi keduanya. Izinkan kami meresapi jauh lebih dalam pascarentetan peristiwa yang tak terhindarkan," tulisnya melalui instagram resmi Brigata Curva Sud, Jumat (02/09/22) malam

"Kami harus menata ulang, bertolak agar lebih jauh. Kemanusiaan harus menang, kemanusiaan di atas segalanya. Sebulan ini, kami perlu menepi, kami perlu tarik diri," tutup penjelasan BCS dalam aksi "tarik diri".


1. Hormati Keputusan Suporter

Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Media PSS Sleman

Keputusan BCS untuk menarik diri dari setiap kegiatan Bagus Nirwanto dkk. mendapat perhatian dari manajemen. PSS Sleman menghormati apapun yang menjadi keputusan suporter, termasuk BCS.

"Kami sangat menghormati keputusan tarik diri yang dilakukan oleh BCS. Mengingat sepertinya kami dan pihak-pihak terkait juga harus mengambil refleksi lebih atas rentetan peristiwa yang terjadi kurang dalam sebulan,," ujar direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana.

Baca Juga

Andywardhana juga menghargai jika suporter lain di luar BCS akan tetap mendukung PSS Sleman. Pihak klub mempersilakan para suporter untuk membuat keputusan.

Selain BCS, PSS Sleman memiliki suporter lain bernama Slemania. Suporter yang identik dengan seragam hijau-hijau ini biasa menempati tribun utara.

Baca Juga

Ada pula suporter independen yang memang tak mau tergabung dalam Slemania maupun BCS.

Baca Juga

"Untuk teman-teman suporter Slemania dan independen, mereka tetap bisa menonton dan mendukung PSS berlaga. Apalagi ketika kami berlaga di sekitar Jabodetabek, pasti banyak dari keluarga kami sudah lama tidak mendukung PSS dan kami sangat mempersilakan mereka untuk tetap mendukung Laskar Sembada," tutur Andywardhana.


2. Cooling Down

Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Media PSS Sleman

Andywardhana berharap keputusan BCS menarik diri selama sebulan ini akan menghadirkan suasana yang lebih positif.

Suasana panas yang muncul akibat dua nyawa melayang diharapkan bisa mereda setelah keputusan untuk tarik diri dalam empat partai Liga 1 2022/2023.

"Semoga dengan dilakukannya penarikan diri ini, BCS bisa mengambil waktu lebih dan akan menjadi sebuah penghormatan yang layak untuk almarhum Tri Fajar dan Aditya Eka. Semoga mereka mendapat tempat yang layak dan tidak lupa pelaku akan diadili dengan sanksi yang seberat-beratnya," harap Andywardhana.

PSS bersama BCS sendiri telah membuat sikap terkait pengeroyokan yang menimpa Aditiya Eka. Mereka membentuk tim advokasi bersama untuk pengusutan kasus secara tuntas.

"Semoga dengan adanya tim advokasi ini membuat kasus ini segera terselesaikan dan pelaku dapat dihukum setimpal agar memberikan efek jera kepada mereka dan hal ini tidak terulang kembali," pungkas petinggi PSS Sleman, Andywardhana.

PSS SlemanLiga IndonesiaBrigata Curva SudLiga 1Berita Liga 1

Berita Terkini