Update Kesiapan Stadion Piala Dunia U-20, Si Jalak Harupat Paling Darurat Renovasi
FOOTBALL265.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menjelaskan kesiapan enam stadion untuk Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Ada beberapa stadion yang butuh perbaikan.
Seperti diketahui, Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Ada enam kota yang jadi tuan rumah yaknu Jakarta, Bandung, Palembang, Bali, Surabaya dan Solo.
Untuk stadion yang dipakai adalah Gelora Bung Karno, Si Jalak Harupat, Manahan Solo, Kapten I Wayan Dipta, Jakabaring dan Gelora Bung Tomo.
Dijelaskan Menpora, sebagian besar stadion yang akan dipakai di ajang Piala Dunia U-20 2023 mendatang dinyatakan sudah dalam kondisi siap.
Tapi, karena event tersebut ditunda dari tahun 2021 ke 2023, maka beberapa stadion dipakai terlebih dahulu oleh klub untuk berlaga di kompetisi Liga 1.
"Seperti yang saya sampaikan bahwa sebenarnya kami ini sudah siap dari tahun 2021, tapi karena pandemi kemudian ditunda jadi 2023. Dengan begitu saja sudah menggambarkan bahwa sebenarnya kita sudah siap," kata Menpora.
"Tapi karena ada jeda, maka kami izinkan fasilitas yang ada untuk digunakan baik venue utama ataupun venue yang lainnya," ujarnya.
Beberapa stadion yang dipakai klub adalah Manahan (Persis Solo), Kapten I Wayan Dipta (Bali United) dan Gelora Bung Tomo (Persebaya Surabaya).
Lebih lanjut, Menpora menyampaikan ada stadion yang perlu diperbaiki agar sesuai standar FIFA. Pasalnya, perwakilan FIFA telah lakukan inspeksi dan PUPR diminta untuk segera menyelesaikan hal tersebut.
"Tentu memang ada yang harus diperbaiki, tetapi itu minor dan tidak major. Kementerian PUPR sekarang sudah melakukan tugasnya karena sebagaimana diketahui, untuk penyelenggaraan tanggung jawab saya, untuk timnas itu tanggung jawab ketua umum PSSI, dan untuk infrastruktur PUPR," jelas Menpora, Zainudin Amali.
1. Catatan Inspeksi FIFA
Perwakilan FIFA, Roberto Grassi yang merupakan Direktur Kompetisi Usia Muda FIFA telah lakukan inspeksi pada Juni lalu. Dia mengecek kesiapan stadion, lapangan latihan dan hotel di enam kota di Indonesia.
Roberto memuji persiapan yang dilakukan Indonesia, meski ada beberapa hal yang harus ditingkatkan untuk memenuhi standar FIFA.
Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung menjadi stadion yang paling harus segera direnovasi. Lalu Gelora Bung Tomo (GBT) juga dapat perhatian FIFA.
Masalah lalu lintas menuju stadion, bau dari TPA Benowo (kini sudah teratasi setelah ditutup dengan geomembran dan dilakukan penyemprotan anti bau secara rutin) jadi hal lain yang perlu diperhatikan.
Tak hanya itu, FIFA juga meminta adanya pembangunan tangga lapangan, pemasangan permanen area kamera, penambahan area difabel, dan penambahan genset cadangan untuk Stadion GBT.
Piala Dunia U-20 jadi kesempatan bagi Indonesia untuk perkenalkan diri ke mata dunia. Sejauh ini, sepak bola adalah olahraga yang paling digilai di Tanah Air, jadi ini bisa jadi sorotan dunia.
2. Maskot Resmi
Sementara itu, PSSI dan Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) secara resmi meluncurkan maskot Piala Dunia U-20 2023 di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (18/09/22), berbarengan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) Jakarta.
Acara tersebut juga dihadiri perwakilan FIFA, Jaime Yarza sebagai FIFA Tournament Director dan Christian Schmolzer sebagai FIFA U-20 Project Lead.
Maskot Piala Dunia FIFA U-20 2023 bernama Bacuya atau Badak Cula Cahaya. Sosoknya terinsipirasi dari Badak Jawa bercula satu, hewan asli dari Indonesia.
Menariknya, cula atau tanduk milik Bacuya konsepnya bercahaya kalau bermain sepak bola bersama anak-anak. Saat bergembira culanya akan menyala semakin terang.
"Hari ini, maskot Piala Dunia U-20 2023 telah resmi diluncurkan. Namanya yaitu Bacuya, Badak Cula Cahaya," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Baca selengkapnya: Resmi, Ini Nama dan Penampakan Maskot Piala Dunia U-20 2023